Cerita Dewasa – Ngentot Dengan 2 Teman Saat Hujan Lebat.

suatu siang saat hujan tengah mengguyur kota yogya dgn lebatnya. Karena tempat kostku jauh dari kampus, maka dgn diantar Tomi teman sekampusku, kami berteduh di kos Dani sahabat Tomi yg kebetulan kostnya dekat dari kampusku.

Utk mengisi waktu, Tomi memutar VCD bokep yg ada di kamar Dani dan aku ikut menontonnya karena sebenarnya aku sudah biasa menonton film-film begituan sebelum ngesex dgn pacarku yg dulu. Makin lama kami ber-3 makin hanyut dlm hayalan di tengah desahan-desahan dan jeritan sang bintang bokep di layar kaca.

Ketika adegannya memperlihatkan seorang cewek tengah digarap oleh 2 pria, aku mulai merasa tdk karuan. Entah kenapa aku selalu sangat terangsang bila melihat adegan-adegan seperti itu, dan kurasa mereka ber-2 pun demikian karena sesekali mereka mencuri pandang menatapku dgn aneh.

Timbul pikiran dlm kepalaku membayangkan aku lah yg sedang di layar TV menikmati sorga dunia yg tiada tara itu. Kulihat kedua pria di kiri kananku semakin gelisah, dan dgn curi-curi kulihat benda di balik celana mereka mulai menonjol. Aku mulai menebak-nebak ukuran kedua benda itu dlm hatiku dan berharap mereka melakukan sesuatu duluan, sebab aku semakin tak kuasa menahan gelora birahi sexku. Kurasakan celanaku mulai basah menyaksikan adegan-adegan hot itu.

“Kamu pernah ngesex?” tanya Dani memecah kebisuan.
“Pernah, dulu dgn mantan pacarku. Emangnya kenapa?” jawabku menggoda.
“Nggak pa-pa, cuma nanya aja. Ada nggak impian kamu yg belum terjadi?”
“Yah.., jujur saja aku suka membayangkan bagaimana rasanya kalo ditiduri oleh 2 lelaki sekaligus seperti dlm film-film yg itu lho.” jawabku setelah ragu sejenak.

“Mau nggak kalo sekarang?” tanya Tomi dgn tersenyum menggoda dan aku jadi sangat ingin mencobanya.
“Tergantung.., k0ntol kalian besar atau nggak. Soalnya aku juga pengen merasakan kepuasan yg total. Gimana?” tantangku.
“Nggak usah takut deh, taruhan kamu pasti akan sangat puas, dan aku malahan kuatir kamu nggak bakal kuat ngadepin kita. Lihat nih..!” sambil berdiri Dani membuka celananya sekaligus sampai benda favoritku itu muncul mendadak di depan hidungku.

Gila panjang banget, bahkan lebih panjang dari k0ntol mantanku dulu. Aku hanya dapat menatap takjub. Pasti tdk akan muat deh mulutku mengemut k0ntol sepanjang itu.

Sementara itu Tomi rupanya sudah tdk dapat menahan nafsunya. Dia langsung mendekatiku dan meremas toketku yg tdk terlalu besar tp aku yakin pasti memuaskan, karena montok dan indah bentuknya. Aku melenguh pelan menerima serangan mendadak itu. Dani menarik rambutku dan kumengerti sebagai isyarat utk mulai mengemut ‘adik’-nya itu. Kukecupi ujung k0ntolnya dgn lembut dan mulai menjilati perlahan mulai dari bawah hingga ke ujungnya dgn maksud ingin menggodanya.

Dani mulai mendesah nikmat membuatku semakin bersemangat utk membuat desahan itu semakin keras.

“Oogghh.., yes.., terus Han.., Kamu memang pintar.”
“Mmmmppphhhh.. umh..” jawabku tdk jelas dgn k0ntol sepanjang 20 senti di dlm mulutku.
“Mmmmppphhhhh.. k0ntolmu enak banget Yanx. mmmpphhhh.. sroot.. wow.. aku.. oohh..” aku semakin tdk terkendali menikmati sensasi yg kurasakan.
“Desi, toketmu indah sekali. Ouu.., pantatmu juga. Kenapa sih kamu nggak pernah cerita kalo kamu punya badan yg sangat menggoda seperti ini?” puji Tomi sambil menjilati putingku yg sudah menegang dan agak besar karena sering dihisap oleh pacarku.

Tangannya membelai pantatku dgn lembut dan diselingi dgn remasan dan cubitan gemas yg cukup sakit namun merangsang.

Aku agak terkejut ketika kusadari ternyata Tomi telah membuka seluruh pakaianku sehingga aku betul-betul bugil di hadapan mereka berdua. Namun efek melihatku bugil serta kuatnya hisapanku dan frekuensi kocokan pada batang kemaluannya ternyata sangat berpengaruh, sehingga Dani cepat mencapai orgasme dan memuntahkan maninya di dlm mulutku yg langsung kutelan dgn rakusnya. Uuh.., rasanya enak sekali.

“Enaknya.., sini Yg kujilati lagi jangan sampai tercecer.” rengekku sambil menarik lagi k0ntol Dani ke dlm mulutku dan menjilatinya dgn liar.

Tanganku yg kiri mendorong kepala Tomi makin rapat dgn dadaku, sementara dadaku sendiri kulambungkan ke arahnya. Aku tdk perduli lagi dianggap apaan, pokoknya aku ingin menikmati surga dunia ini dgn seluruh jiwa ragaku. Di sini saatnya sisi diriku yg lain yg selalu tertutupi oleh predikat mahasiswi teladan boleh muncul tanpa perlu malu.

Tomi kemudian mengambil alih tubuhku. Diaturnya sedemikian rupa di atas tempat tidur dgn posisi kaki mengangkang di tepi tempat tidur, sehingga meqiku yg berwarna pink tersibak dgn jelas di antara bulu-bulu halus dan Tomi langsung berlutut di depan selangkanganku. Tangannya membelai daerah pinggul lalu turun, berputar dan berhenti di meqiku, memainkan klitorisku setelah membuka belahan bibir bawahku setengah kasar.

“Oh ya.. oouu enak.. mmmpphhhh..”
“Cantiknya..”
“Oouu..!” aku menjerit pelan ketika dia mencubit klitku.

Kedua tangannya lalu membuka bibir meqiku lebih lebar lagi dan kusambut dgn lebih mengangkangkan kakiku agar dia lebih leluasa mempermainkan meqiku. Kurasakan lidahnya menyentuh bagian dlm meqiku perlahan, lalu semakin liar membuatku bergerak tdk karuan mengimbangi serangan-serangan Tomi.

“Teruss Yg..! Jangan berhenti.., Oh yeah.. enak banget.”

Kugerakkan pinggulku ke kiri dan ke kanan, kadang ke atas menahan rasa geli dan nikmat. Jeritanku mulai mengisi kamar itu mengalahkan jeritan dlm VCD, dan itu tampaknya semakin membakar nafsu kedua lelaki itu.

“Aaww yess..!” seruku ketika Tomi menggigit kacang yg sangat sensitif itu.

Kugerakkan tanganku mencari kepalanya dan kuremas rambutnya sambil terus mendorong agar kepalanya tetap berada di meqiku.

“Dani udah dong istirahatnya, sini k0ntolmu kuisap lagi..!” pintaku manja.

Dani tersenyum dan mendekatiku, mencium bibirku dgn ganas, kusambut permainan lidahnya dgn bersemangat pula. Lidahnya berputar liar dlm mulutku beradu dgn lidahku, dan kami terus mencoba menghisap lidah satu sama lain, nikmat sekali! Puas bermain di mulutku, dia meneruskannya di belakang telingaku, menghisap setiap senti leherku hingga turun ke dadaku menyentuh toketku yg putih dan menegang.

Dgn rakus dihisapnya toketku seakan ingin dimasukkannya semua ke dlm mulutnya, sementara tangannya meremas puting kiriku dan memutar-mutarnya. Aku melenguh habis-habisan diserang dari dua sudut sumber birahiku. Tp aku tdk menyerah begitu saja setiap bagian tubuh Dani yg berhasil kupegang segera pula kubalas menghisapnya, tanganku yg satu meremas rambut Tomi, sedangkan yg lain mencari dan membelai bagian tubuh Dani.

Melihat serangan Dani, Tomi pun tdk mau kalah membuatku menjerit nikmat dgn mejilati lubang pantatku. Aku agak terkejut karena baru sekali ini merasakannya, namun menikmatinya juga. Entah apalagi yg dilakukannya, aku tdk perduli lagi walaupun sakit yg penting itu dapat membuatku semakin nikmat.

“Udah Sayang.., oh.. masukkan sekarang, aku dah nggak tahan lagi. Please..!” aku benar-benar tdk sabaran lagi dipenuhi oleh nafsu utk segera merasakan nikmatnya meqiku dimasukki batang kemaluan mereka.
“Ayo dong..! Oouhh.. www.filmbokepjepang.net  udah stop, meqiku udah gatal nih..!”
“Sabar dong Des, baru juga segini. Bentar lagi deh, aku masih mo mainin meqimu. Aku suka sih baunya, harum.. nggak seperti bau meqi pacar-pacarku dulu.”
“Jelas dong. Kan punyaku kurawat tiap hari pake pembersih khusus wanita, so pasti harum dong.”
“Cepeten dong friend, aku kan juga mau ngerasain meqinya. Masa dari tadi aku kebagian mulutnya aja?” protes Dani.

Aku tersenyum.

“Jangan kuatir nanti pasti kebagian. Pokoknya terserah deh kalian mo ngapa-ngapain aku hari ini, I’m yours..!” hiburku di sela-sela desahan.
“Sayang ayo k0ntolmu..!” kumiringkan badanku meraih k0ntol Dani di sampingku dan segera mengemutnya bagaikan es krim.

Kuvariasikan hisapanku dgn jilatan pada buah zakarnya hingga batang sampai ujung k0ntolnya dgn gigitan kadang pelan kadang keras yg pasti membuatnya ‘nggak ku-ku’.

Taktikku itu berhasil. Dani langsung ‘blingsatan’ tdk karuan setengah mendesah setengah memaki dan menjambak rambutku, meremas toketku keras-keras hingga memerah. Aku mengeluarkan jeritan tertahan berhubung batang kemaluannya tengah kuhisap.

“Huumph.. enaknya. Aku ketagihan nih ama k0ntolmu..!” godaku sambil menatap wajahnya.

Dani menjawab dgn menjambak rambutku lebih keras dan menyentakkan k0ntolnya ke dlm mulutku sampai aku tersedak namun dia tdk perduli. Permainannya semakin kasar dgn menggigit leherku dan memaksa hisapanku semakin keras, tp aku menyukai cara-caranya. Kini tubuh bugilku penuh cairan campuran keringat dan liur mereka.

Tomi menggosok batang kemaluannya di daerah meqiku, dan tiba-tiba dgn sekali sentakan keras dia mendorang k0ntolnya masuk ke meqiku. Satu menit dibiarkannya di dlm, diam lalu dikeluarkannya lagi, didorongnya lagi lalu dikeluarkan lagi, mula-mula secara perlahan namun kemudian semakin cepat. Kedua kakiku dipakainya utk berpegangan agar pinggulnya mudah digerakkan.

“Oh yeah.. oh yeah.. oouu terus oh Sayang enak sekali. Ohh.. lebih keras, yeah. Lebih keras lagi, auww sakit..!
Enak, nikmat..!” cerocosanku berhenti ketika Dani memasukkan kembali batang kemaluannya ke dlm mulutku dan membuatku sibuk melayaninya.
“Ohh.. Sheet..! Meqimu rapat sekali Des, sakit tp enak..! Oh yeah..! Ayo.., enakkan..? Oukh.. yeah..!” Tomi bergumam tdk karuan, sesekali ditepuknya pinggulku dgn keras, membuatku tersentak kesakitan.

Bosan dgn posisi demikian, Dani mengambil alih meqiku, dan tanpa basa-basi langsung menusukkannya di lubang kenikmatanku. Saking panjangnya, kupikir liangku tdk akan muat menelan seluruh batang k0ntolnya sampai ke pangkalnya. Aku menjerit keras ketika Dani memaksa k0ntolnya agar masuk sedlm mungkin. Kurasakan kemaluannya menyentuh dinding rahimku. Posisiku kini berubah, bukan tiduran lagi namun agak jongkok, karena Tomi telah berbaring di depanku meminta jatah kocokan mulutku yg mungil ini.

Seperti dugaanku, batang kemaluan Tomi tdk lah sepanjang punya Dani, tp tdk juga pendek, namun lingkar diameternya lebih besar dari Dani, sehingga tetap saja aku kewalahan menghisapnya berhubung bibirku kecil. Aku berjongkok di antara kedua tungkainya dan bertumpu pada kedua sikuku, sementara Dani dgn ganasnya menusukkan k0ntolnya ke dlm meqiku sambil memaki-maki dan melenguh kenikmatan.

Agar tdk terlalu keras menjerit menahan serangan Dani, aku mencoba berkosentrasi pada batang k0ntol Tomi dan mulai bekerja menjilat, menghisap, menggigit dan mengocoknya dgn bersemangat seirama dgn sodokan yg kuterima dari arah kemaluanku.

“Uhh.. mmph.. k0ntolmu besar juga Yg, enak..!” pujiku.

Tomi tdk menjawab karena sedang menikmati sensasi pijatan mulutku. Kuputar-putar ke kiri dan ke kanan di dlm mulutku sambil kuhisap dlm-dlm, kutahan lalu kulepaskan setelah sekian detik membuatnya meringis nikmat. Tdk ada kata lain memang yg dapat mewakili perasaan yg kami alami selain nikmat yg tiada tara. Aku sangat menikmati peranku melayani kebutuhan seksual dan menjadi objek pemuas nafsu mereka.

“Dani, aku mau keluar. Oouu.. Ooohh yeah..! Aahh..!” jeritku ketika mencapai orgasme.

Dani tetap liar menyodok liangku, sesekali tangannya bergerak ke bawah mencari klitorisku dan mencubitnya sampai aku menjerit antara sakit dan nikmat. Selanjutnya berbagai posisi mereka atur tubuhku, sementara aku hanya dapat menurut disuruh apa saja, sebab seluruh tubuhku pasrah menerima perlakuan mereka.

Badanku gemetar hebat melepas orgasme berkali-kali, tp mereka tetap saja belum orgasme. Bergantian mereka menggarap meqiku, sementara aku terus berusaha mengimbangi mereka. Bagaimanapun aku tdk mau kalah menunjukkan kebinalanku di tempat tidur, dan kurasa mereka sangat terkesan melihatku sangat hebat bergerak liar dan menjerit-jerit. Kami semakin hanyut dlm gelorah nafsu birahi, hingga akhirnya aku mau keluar. Tomi semakin keras menyodokku, lalu tiba-tiba ditariknya k0ntolnya dan dibawa ke mulutku. Aku segera menyingkirkan batang kejantanan Dani dari mulutku dan menyambut k0ntol Tomi dgn terburu-buru.

“Oh cepat sini Sayang..! Biar kuemut sampai keluar, Ooohh..!”

Kuhisap cepat dan kukocok batang kemaluannya di dlm mulutku, semantara k0ntol Dani sudah nangkring di sarangnya mengaduk-aduk meqiku. Dlm beberapa menit, muncratlah sperma Tomi memenuhi rongga mulutku dan kutelan setelah kumainkan sejenak. Semprotan kedua muncrat mengenai seluruh wajahku dan semprotan ketiga sebagian berhasil kutangkap dlm mulutku, namun sebagian sukses membasahi wajahku pula.

“Hmm.. banyak sekali spermamu Yg, enak..!” kataku sambil menjilati k0ntolnya, membersihkan sisa-sisa sperma yg masih tertinggal.
“Udah dong Desi. Geli nih..! Nggak usah rakus gitu, nanti juga bisa kok kamu dapatin. Tenang aja.. asal meqimu masih bisa kuubek-ubek, spermaku juga masih bisa kamu nikmati.” ujarnya kegelian.
Akhirnya kurelakan batangnya pergi dari mulutku.

Karena wajahku penuh sperma, maka kubersihkan dgn jari-jariku dan kujilati setiap jari utk mendapatkan sperma yg tercecer itu. Sejak pertama kali pacarku menyuruh menelan spermanya, aku langsung tergila-gila dan jatuh cinta menelan setiap sperma dari laki-laki yg meniduriku. Aku asyik mengemut jari-jariku sendiri sambil menjerit menikmati sodokan-sodokan Dani yg semakin cepat. Pasti sebentar lagi dia off. Benar saja kataku, tdk lama kemudian kurasakan otot-ototnya makin tegang pertanda maninya udah di ujung k0ntol. Cepat-cepat kutarik meqiku.

“Tahan Yg bentar..!” aku langsung bergegas bangun dan turun dari tempat tidur, lalu berlutut di depan batang k0ntolnya dan menyambarnya masuk ke mulutku.

Dani meringis ketika kemaluannya kuhisap dan kukocok kuat berkali-kali.

“Oh yeah.. terus..! Hampir, ayo Desi..! Ohh.. Aahh..!” seruannya membaDesi keluar mengiringi muncratnya cairan putih susu yg kental dan hangat dlm rongga mulutku.

Enaknya, aku terus menghisap dgn rakus tdk ingin ada setetes sperma pun luput dari mulutku.

Dani berkali-kali memuncratkan lahar putihnya itu hingga akhirnya dia terduduk lemas di tempat tidur, tp aku tetap tdk berhenti. Kuhisap batang kemaluannya dan kubersihkan dgn lidahku sampai benar-benar bersih. Tomi menonton adegan itu dari sudut kamar di atas sebuah kursi sambil memegang batang kemaluannya menatap pinggulku yg terangkat naik memperlihatkan meqiku yg membengkak dan berair.

Sedang asyiknya aku menjilati batang kemaluan Dani dan bergerak ke atas ke arah pusarnya, tiba-tiba Tomi bangkit dan meremas pinggulku. Kedua tangannya membuka belahan pantatku dan berlutut di belakangku, tepat di antara kedua pahaku dan mulai menjilati meqiku ramai sekali hingga berbunyi kecipak-kecipuk. Hisapannya pada klitorisku kembali menaikkan birahiku, dan aku semakin bersemangat menjilati seluruh badan Dani yg terbaring kelelahan.

“Des.. sodomi ya..?” pinta Tomi setelah sekian lama mengerjai daerah meqiku dan sekitarnya.
“Terserah tp pelan-pelan ya, aku belum pernah soalnya.” kataku di antara kesibukan mengecup dan membelai dgn lidah bagian dada Dani yg ditumbuhi bulu-bulu subur naik ke lehernya dan mendarat di bibirnya.
“Tenang aja, nggak kalah nikmat kok, sekali mencoba pasti ketagihan.” ujar Dani pelan menggenggam rambutku dan melumat bibirku dgn ganas sampai seisi mulutku pun tdk luput dari perhatian liarnya.

Dgn posisi doggy style di atas, tubuh Dani asyik bertukar-tukar ludah, Tomi meludah tepat di lubang duburku dan menusuk-nusukkan ibu jarinya utk melicinkan jalan k0ntolnya nanti. Dan, bless.., aku menancapkan kuku-kukuku di bahu Dani menahan rasa sakit ketika Tomi menusukkan batang kejantanannya ke dlm anusku. Aku ingin berteriak tp Dani telah membungkam mulutku dgn lidahnya yg liat. Tomi terus memompa anusku dgn k0ntolnya yg berdiameter super itu makin lama makin cepat dan mencengkram pinggulku erat-erat, mengayunkannya berlawanan dgn arah sodokannya hingga menimbulkan tumbukan yg luar biasa enak.

Dani rupanya mulai pulih kekuatannya, dia menggeser badannya hingga batang kemaluannya itu tepat berada di depan mulutku. Tanpa basa basi, kusambut batang kemerahan yg telah memberikan aku nikmat tiada terkira itu dgn servis istimewa. Kutusukkan ujung lidahku tepat di lubang saluran k0ntolnya berkali-kali dan kuhisap kuat-kuat hanya pada ujungnya saja.

“Auwww..yes pintar kamu girl! Tanganmu sini genggam buah zakarku biar lebih enak.”

Kuturuti permintaanya dan kelima jari-jari lentikku mulai membelai, meremas buah zakarnya dan kulanjutkan dgn mengocok batang kemaluannya mengimbangi hisapanku dan sodokan Tomi. Dani langsung merem melek menikmati pelayananku.

“Kenapa? Enak ya Yg..? Uuhh.. ouw.. enaknya. Liat nih..!” kutepuk-tepukkan k0ntolnya di daerah mulutku sambil kuberikan dia senyum dan tatapan menggoda alias mesum.

Kuangkat kedua tungkainya dan kususupkan kepalaku ke bagian pantatnya hingga dadaku rebah menyatu dgn kasur meski pahaku masih dlm posisi doggy style. Kujilati daerah anusnya hingga Dani merintih kegelian. Semakin dia meringis semakin terbakar nafsuku utk memberinya kepuasan dari seluruh tubuhku.

Jilatanku berganti dgn hisapan dan tusukan ibu jariku ke dlm liang anusnya. Kubuang rasa jijikku, yg ada hanyalah hasrat ingin melayani dan memberikan kepuasan kepada kedua jagoanku itu. Lama-lama aku merasa menjadi pelacur ahli tempat pemuas nafsu seksualitas mereka, namun anehnya aku malah semakin merasa horny dgn perasaan demikian.

Dgn rasa itu, ditambah pula desakan dlm duburku, akhirnya aku tdk tahan lagi dan menjerit keras melepas orgasmeku yg entah utk keberapa kalinya terjadi, dan tubuhku bergetar hebat sementara kemaluanku menyemburkan cairan kental yg hangat. Tomi segera menusukkan jari telunjuk dan jari tengahnya ke dlm meqiku sambil terus bergoyang maju mundur.

“Oh.. jepitanmu kuat sekali Des. Jariku sampai berdenyut-denyut di dlm. Bagaimana rasanya..? Asyikkan..?”
“Asyik sekali Yg. Oohh.. akh.. hmpm.. aku nggak kuat lagi.” timpalku dgn memelas.

Dani langsung mengambil inisiatif, diangkatnya tubuhku ke atas tubuhnya lagi seperti pada posisi awal dan langsung memberikan rangsangan maut pada kedua buah dadaku yg memerah dan membengkak akibat hisapan-hisapan mereka. Aku hanya mampu rubuh di atas dadanya dan membiarkan tangannya sibuk menjelajahi buah dadaku, bibirnya pun tdk mau kalah menjilati belakang telingaku dan leherku.

Dgn sekali jambakan kuat pada rambutku, dia memaksaku bertumpu pada kedua tanganku dan mengulum bibirku. Aku hanya pasrah menerima semuanya, bagaimanapun toh aku menyukai kekasarannya, juga pada saat dia mengangkat pinggulku dan langsung menancapkan k0ntolnya dlm meqiku. Oh Tuhan, sungguh sensasi yg luar biasa dimana ketiga lubang sex-ku terisi semua. Satu di lubang meqiku, satu k0ntol lainnya di lubang anusku berlomba memacu maju mundur berirama liar, sementara di mulutku lidah Dani pun bergerak liar maju mundur menghisap lidahku. Jika saja kiamat akan datang saat itu, aku takkan menyesal karena aku berada pada puncak kenikmatan paling dasyat yg membuatku melayg ke surga.

Tempat tidur spring bed Dani berderak-derak seirama dgn gerakan kami. Mungkin orang di luar kamar ini pasti mendengarnya, namun aku tdk perduli lagi, bahkan aku ingin menjerit memamerkan keadaanku yg sedang disenggamai kedua lelaki jantan ini. Napasku memburu dan kutekankan buah dadaku di dada Dani sambil terus mengulum lidahnya.

“Ayo Sayang, oh.. goyang teruss..! Oh.. ya.. akh.. shh..!” desahku di antara lidah Dani.

Peluh kami banjir memenuhi tubuhku dan seprei coklat sampai akhirnya tiba-tiba Tomi berteriak keras dan kurasakan cairan hangat itu tumpah dlm anusku. Aku merapatkan lubang anusku menjepit k0ntol Tomi dan menahannya tetap di dlm anusku hingga sensasi itu hilang. Tomi menampar pinggulku keras sekali sambil memaki tdk jelas, lalu mencabut batang kemaluannya dan rebah di samping kami.

Aku segera menegakkan badan dan gantian kini aku yg memompa Dani. Kuturun-naikkan pinggulku semakin cepat hingga tusukan k0ntol Dani terasa sangat nikmat. Gerakan demikian sangat menguras tenagaku, sehingga tdk lama aku tdk sanggup lagi mengangkat pinggulku, namun rupanya Dani tdk mau melepaskan kenikmatan itu, maka dia lalu ganti mengangkat pinggulku dan melakukan gerakan seperti tadi.

Tanpa melepaskan k0ntolnya dari liang sanggamaku, Dani membalik posisi kami hingga aku terbaring di kasur dgn kaki mengangkang ke atas, sementara Dani duduk tegak dan melanjutkan kegiatan mengocoknya. Dgn posisi demikian aku lebih leluasa meremas toketku sendiri dan bergoyang erotis sambil sesekali menarik dan menjepit putingku dan mendesah halus. Menyaksikan aku yg bergerak erotis, Dani semakin mempercepat frekuensi sodokannya plus gigitannya pada betisku. Tdk lama kemudian dia mulai menegang.

“Des.., udah hampir nih..!”
“Jangan, jangan dicabut dulu Yg, aku juga hampir..!” pintaku memelas dan kini aku pun ikut menggoyangkan pinggulku berlawanan arah dgn dorongan pantat Dani.
“Keluarin dlm ya?” bujuk Dani.
“Ter.. se.. rahh.. akkhh..!” aku memuntahkan lagi cairan orgasmeku.

“Ohh.., enaknya jepitanmu Des. Oh.., ash.., shshsh.., aakhh..!” cairan hangat yg kugilai itu tumpah dlm meqiku dan aku sangat terkesan oleh sensasi yg ditimbulkannya karena sebenarnya baru pertama kali ini aku membiarkan sperma memenuhi meqiku.

Aku sangat menjaga agar jangan sekali pun ada sperma yg menyentuh daerah meqiku, sebab aku tdk ingin hamil, tetapi hari ini aku lupa akan kekhawatiranku itu. Aku ingin merasakan semua fantasi-fantasiku selama ini, lagipula kalau hitunganku tdk salah hari ini aku masih dlm masa tidk subur.

Dani lalu mengeluarkan k0ntolnya dari meqiku dan rebah di sebelah kananku meninggalkan aku yg masih gemetar dgn anus dan meqi basah penuh sperma. Kakiku tetap kubuka lebar agar aku dapat merasakan sperma yg mengalir di bibir-bibir meqiku yg masih berdenyut-denyut kencang. Kedua lelaki tadi terbaring dgn mata tertutup entah tertidur atau berpikir. Aku pun tdk dapat menahan kantuk dan segera tertidur kelelahan dlm posisi tadi.

Ketika aku bangun hujan telah berhenti, kulirik jam di tembok ternyata sudah jam 4 lewat, tangan kananku bergerak otomatis ke arah meqiku, sedangkan tangan kiriku mencari Dani ataupun Tomi, namun ternyata mereka sudah tdk ada di sampingku.

“Akh.., kemana sih mereka?” aku bergegas berdiri mencari bajuku atau minimal CD dan BH-ku, namun aku tdk mendapatinya.

Yg kudapat akhirnya hanyalah kemeja dan rokku saja. Akhirnya tanpa mengenakan BH dan CD aku memakai baju dan rokku dan segera merapikan diri, di luar terdengar tawa beberapa orang yg kupikir pasti Dani atau Tomi dgn teman-temannya.

Setelah yakin penampilanku sempurna, aku segera keluar mendapati mereka dgn maksud meminta Tomi mengantarku pulang. Benar saja di ruang tengah ternyata Dani dan Tomi berkumpul bersama teman-temannya lagi asyik ngobrol dan nonton film triple X. Begitu aku muncul, mereka langsung terdiam dan menatapku dgn ganjil. Memang tanpa BH toketku dgn puting yg mencuat tegang tampak jelas di balik kemeja kuning muda dan sangat tipis ini, dan itulah mungkin yg menyebabkan mereka terbelalak menatapku.

“Udah bangun Des? Sini duduk sini yuk. Kenalin nih teman-temanku. Itu Rudi, Adi, Dias, Deni dan Lilo.” Dani memperkenalkan temannya satu persatu.

Setelah menjabat tangan mereka, aku pun ditarik duduk di antara Dani dan Tomi, lalu ikut menyaksikan adegan panas di TV. Kami pun terlibat obrolan menarik seputar sex dan ML selama kurang lebih satu jam sambil sesekali mereka menggerayani tubuhku.

“Tomi udah sore nih, antarin aku pulang dong..! Belum mandi nih.” kataku sambil mengancingkan kemejaku dan merapikan rokku yg telah tersingkap kesana kemari.

Aku takut kalau lama-lama di sini jangan-jangan aku dikerjai mereka semua disuruh melayani nafsu mereka. Bukannya aku tdk mau, sebenarnya aku malah tergoda sekali utk merangsang mereka, tp aku malu lah mengingat selama ini kan aku dikenal sebagai cewek ‘baik-baik’ dan aku belum siap kehilangan predikat itu.

“Ok deh, yuk..!”

Aku segera mengambil tas dan buku-bukuku dari kamar Dani dan diantar pulang oleh Tomi. Sebelum mandi aku menatap tubuh bugilku di depan kaca dan mengusap bekas-bekas cupangan Dani dan Tomi di sekujur badanku terutama daerah toket, perut sampai di bawah pusarku. Bulu-buluku menegang kembali mengingat kejadian barusan yg kualami, lalu tanpa sadar aku bermastrubasi di depan kaca, tp karena tdk kuat berdiri aku membaringkan tubuhku di atas kasur dan mulai mengerjai meqiku sendiri. Kumasukkan jari telunjuk dan jari tengahku ke dlm meqiku, lalu mulai mengocoknya sambil meremas putingku bergantian dgn tangan yg satunya.

15 menit akhirnya aku selesai tp birahiku masih tinggi, maka kuambil HP-ku dan menghubungi Ken mantan pacarku. Sampai sekarang kami masih tetap berhubungan hanya utk melepaskan hasrat seksual masing-masing. Batang kemaluan Ken memang tdk sebesar punya Tomi apalagi Dani, tp dia tahu bagaimana memuaskan aku dan membuatku merindukan kocokan mautnya. Satu setengah tahun kami pacaran dan dia telah mengajarkan segalanya tentang bagaimana membuat lelaki puas melepas hasrat mereka dgn membiarkannya melakukan apa saja terhadap tubuh wanita.

“Halo, Ken? Ke sini dong, aku kangen nih. Udah dua hari kamu nggak ke sini, aku kan kangen mo ngemut lolipopmu. Aku hampir gila nih nggak dikasih jatah. Bilang dong ama Rere aku juga butuh, bukan cuma dia.” rayuku.
“Mau tau nggak aku lagi apa? Dengar ya Yg, aku lagi tiduran bugil mastrubasi bayangin kamu. Datang dong..!”
“Ok deh. Tp aku nggak bisa lama-lama, soalnya jam tujuh nanti ada janji mo temenin Rere ke pesta. But kamu siap-siap aja ya aku datang bentar lagi.”

Kututup telponku setelah memberikan ciuman panjang kepadanya.

Aku langsung bergegas mandi, berdandan dan mengatur kamarku tanpa memakai baju, hanya kulilitkan handuk saja. Kasur kuletakkan di tengah ruangan dan kututupi dgn selembar kain, sebab aku tdk mau nanti malam tidur dgn bau sperma. Untungnya kosku ini termasuk bebas dimasuki cowok sampai jam 10 malam, jadi kami bebas melakukan apa saja tanpa perlu khawatir, apalagi khusus saat ini hujan tampaknya akan deras lagi, sehingga aku yakin segaduh apapun kami nanti suaranya akan hilang ditelan deru angin dan hujan.

Setelah selesai persiapan ruangnya, aku segera mengoleskan baby oil ke seluruh badan agar tampak mengkilap dan seksi plus harum. Tdk lupa aku makan dahulu, tdk terlalu banyak yg penting cukup utk memberi tenaga, karena aku tahu kalau sudah berhubungan dgn Ken aku pasti tdk bakalan sanggup bangun apalagi makan. Tdk lama setelah aku merapikan dandanan lagi sehabis makan, kudengar pintu diketuk dan aku bergegas membukanya.

“Hallo cantik,” Ken mencium bibirku dan mencubit pantatku di balik handuk yg kukenakan sebelum masuk dan memutar film blue.

Dia memang suka merangsang dirinya dgn menonton film begituan sebelum meniduriku. Setelah mengunci pintu aku menyusulnya dan segera kuciumi bibir dan lehernya habis-habisan dgn napas memburu. Aku memang tdk butuh film utk merangsang diriku, sebab dgn bugil di depan cowok saja dan membayangkan bahwa sebentar lagi aku akan menjerit-jerit kesenangan cukup utk membuatku merasa horny.

“Umhh.. aku kangen sekali Yanx,”

Kubuka kancing kemejanya satu persatu sambil kuciumi dadanya, dia tetap tdk bergeming sambil terus menatap layar TV. Kujilati sekujur tubuhnya mulai dari wajah, leher, dada hingga ke perut dan pusarnya, dia hanya mendesah sedikit. Memang cowok ini susah dirangsang, tp kalau sudah on, wuiihh dasyat..! Oleh sebab itu meski harus kurendahkan diriku dgn menari-nari erotis menjilat kepala sampai ujung kakinya pun aku rela, bahkan bila aku diharuskan merengek dan menangis memohon padanya utk sudi menusuk kemaluanku, aku pasti mau.

Dia telah membuatku bertekuk lutut dan memujanya. Seluruh sendiku terlanjur dibuatnya tergila-gila pada jilatannya, hisapannya, kecupannya, sentuhannya, remasannya, cubitannya, bahkan pada pukulan dan tamparannya. Bercinta denganya berarti merelakan diri menjadi budak seks yg sangat hina yg hanya dapat menerima perlakuannya tanpa banyak cincong.

Puas bermain dgn dada dan putingnya, aku membuka ikat pinggangnya dan kurebahkan dirinya di atas kasur agar aku dapat menelanjanginya dgn mudah. Kulempar jauh-jauh handuk yg menutup tubuhku, lalu mulailah aku beraksi merangsangnya, mulai dari kuciumi jari-jari kakinya, kukulum dan kujilat dgn penuh perasaan lalu naik menuju betisnya, kulakukan hal serupa pada sebelah kakinya.

Kurapatkan kedua kakinya dan kurebahkan badanku di atasnya lalu kugesek-gesekkan buah dadaku hingga bersentuhan dgn bulu-bulu kakinya. Iihh.. gelinya.. merangsang. Kubuka kembali kedua kakinya dan kutekuk, lalu aku masuk di antaranya dan merapatkan wajahku ke selangkangannya. Kumanja dia dgn oral seks kebanggaanku, membuatnya makin lama makin mengerang tdk karuan.

Akhirnya usahaku tdk sia-sia, bersamaan dgn adegan memancarnya mani pria di film porno itu Ken segera merenggut rambutku dan menarikku hingga rebah di kasur. Aku gemetar dan berdebar-debar menanti luapan birahinya atasku. Dgn ahlinya Ken menggeraygi tubuh bugilku dgn lidah dan tangannya sekaligus menyentuh setiap titik rangsangku, membuatku tdk dapat berbuat apa-apa kecuali mendesah, melenguh dan menggelinjang hebat tatkala sebelah putingku digigit, sedangkan sebelahnya lagi dipelintir jarinya dan tangan satunya sibuk bermain di daerah kemaluanku, sebelum akhirnya kedua jarinya amblas ke dlm meqiku.

“Oooohhhh.. Ooww yeah..!” kugigit bibirku erat-erat mencegah jeritan penuh kenikmatan yg hendak keluar.

Badanku mulai bergoyang seirama dgn sodokan jari-jarinya di dlm meqiku. Tanganku bergerak meraih wajahnya dan kukulum bibirnya penuh nafsu. Kubayangkan lidahnya sebagai sebuah k0ntol dan kuhisap dgn semangatnya. Kemaluanku pastilah sangat banjir sebab dapat kudengar bunyi kecipaknya beradu dgn tangan Ken semakin jelas. Ken mencabut jarinya dan menarik lidahnya dariku yg langsung memperlihatkan wajah kecewa tp tdk lama kemudian wajahku segera berubah menjadi meringis nikmat tatkala kurasakan lidah Ken menari-nari di lubang sanggama hingga anusku sambil tdk lupa menghadiahkanku beberapa gigitan di klitoris, bibir meqi dan daerah panggulku.

Enaknya cumbuan Ken membuatku merintih-rintih dan melambungkan dadaku hingga toketku yg bengkak berisi bergoyang-goyang liar menggoda Ken utk meremasnya sambil tetap menghisap meqiku menelan semua cairan yg keluar dari meqi merah jambuku ini. Adakalanya dia begitu lembut menjilati tubuhku dan membelai seluruh permukaan kulitku, membuatku mendesah nikmat, namun kadang pula dia begitu liar dan kasar melahap semua kenikmatan yg ditawarkan tubuh bugil dan menggoda yg terbaring menyerah tanpa syarat kepadanya ini.

Dia memang tdk dapat ditebak, semakin keras aku menjerit kesakitan, makin bernafsu dia menyakiti dan membuatku menjerit lebih keras lagi. Jika sampai di satu titik dimana aku tdk dapat menjerit lagi dan hanya dapat menangis lirih menahan rasa sakit sekaligus nikmat, maka dia tampak sangat puas dan mulai melembutkan cara bercintanya. Namun anehnya, dari pertama kuserahkan diriku bulat-bulat padanya, aku telah jatuh cinta pada cara bercintanya yg aneh ini, atau dgn kata lain lama-lama aku kecanduan berat ditiduri olehnya hingga satu hari saja tdk kurasakan k0ntolnya menyodok meqiku, maka pastilah aku terus uring-uringan tdk menentu.

Ketika aku tdk berdaya lagi, akhirnya Ken mau meloloskan permohonanku utk disenggamai olehnya. Sebagai permulaan, dipaksanya aku mengulum k0ntolnya agar licin jika dimasukkan ke dlm meqiku. Tentu saja pekerjaan itu kusambut dgn senang hati dan kukerahkan seluruh kemampuanku menjilat, mengulum dan mengisap k0ntol yg sangat kudamba itu.

Pekerjaanku itu memang ‘tokcer’, buktinya Ken segera mengalihkan k0ntolnya ke arah meqiku, dan amblas lah batang lumayan besar itu, meski tdk sebesar punya Tomi atau Dani itu ke dlm liang senggamaku dan tentu saja disambut meqiku penuh sukacita dgn langsung menjepitnya erat-erat. Dari gerak tubuh Ken kutahu dia pun sangat terangsang dan ingin menyalurkan nafsunya itu sesegera mungkin.

Dlm beberapa saat selanjutnya hanya terdengar dengusan napas terengah cepat dan gesekan seprei di antara bunyi ‘pak-pak-pak’ yg timbul dari terpaan daerah selangkang Ken dgn pantatku. Tubuh kami menyatu bergoyang seirama tdk beraturan, kadang cepat kadang pelan, lalu cepat lagi hingga beberapa kali aku tdk sanggup menahan erangan keras yg keluar sebagai ungkapan nikmat yg kurasakan tatkala gesekan kejantanan Ken terasa sekali dlm dinding meqiku. Tengah asyiknya aku mendaki gunung kenikmatan birahi itu, tiba-tiba Ken menghentikan sodokannya dan menarik rambutku hingga leherku serasa akan patah.

“Desi, kamu habis ditiduri orang lain ya?” tanyanya marah sambil lebih keras lagi menarik rambutku sampai kepalaku mendongak ke atas dlm posisi doggy style.
“I.., iya Ken.” jawabku ketakutan.
“Kapan dan di mana, Des..?”
“Tadi siang di rumah temanku.” erangku pelan menahan sakit.
“Aku dipaksa Ken, aku nggak bisa menolak, abis mereka berdua sih.” tambahku sambil berbohong sedikit utk membela diri.

“Ooo.. jadi sekarang kamu udah terima servis massal ya? Dasar perempuan jalang nggak tau diri, meqimu gatal apa kalau nggak dimasuki k0ntol? Rasanya aku harus memberimu pelajaran deh.”

Tanpa mencabut k0ntolnya dari liang senggamaku, tangannya meraih ikat pinggangnya yg tadi kuletakkan di sisi tempat tidur. Aku tdk berani bersuara sedikit pun, bahkan tdk berani mengembalikan kepalaku ke posisi normal.

Selanjutnya dapat ditebak, Ken menaikiku bagaikan seorang rodeo. Dicambuknya tubuhku sambil terus mengocok kejantanannya di dlm liangku. Setiap pukulan yg hinggap di tubuhku hingga berbekas merah sangat dinikmatinya, begitu pula setiap jeritan yg keluar dari bibirku, semakin mendorongnya mencapai orgasme, sementara mulutnya tdk berhenti memaki-maki aku.

“Aakh.. kkhh..” setelah berganti gaya beberapa kali agar dia dapat terus menyodokku sambil memukul hingga tdk ada bagian tubuhku kecuali wajah yg luput dari ciuman ikat pinggangnya, akhirnya dia mencapai orgasme yg sangat hebat.

Semprotan air maninya terasa hangat ketika tumpah di wajah dan mulutku. Mau tdk mau meski badanku penuh bilur kemerahan aku juga mencapai orgasme yg sangat hebat pula hingga tubuhku bergetar liar sebelum akhirnya diam terpuruk di atas kasur. Kupejamkan mataku sambil menjilati sperma yg masih tersisa di sekitar mulut dan wajahku.

“Kamu memang berbakat jadi perek Des. Dari pertama aku menidurimu, aku langsung tahu kalau kamu ini memang perempuan binal yg sangat-sangat gatal. Tp nggak pa-pa, mungkin itu malah menguntungkan suatu hari kelak.”

Ditepuknya pahaku sebentar, lalu dia cepat-cepat berkemas memakai bajunya.

“Besok kuhubungi lagi kalau ada waktu. Kamu boleh tidur dgn orang lain tp ingat, kamu harus beritahu aku dulu.
Mulai sekarang aku yg akan menentukan dgn siapa kamu bisa bersanggama dan siapa yg boleh menidurimu. Dengar?”

Aku hanya dapat mengangguk menerima ultimatumnya meski masih tdk jelas dgn maksudnya. Dia masih sempat menggigit klitorisku sebelum meninggalkanku terbaring tanpa daya penuh memar dan sperma di dada dan wajah. Tanpa repot-repot membersihkan diri aku langsung jatuh tertidur kecapaian.

Keesokkan hari dan hari-hari selanjutnya hingga saat ini Ken mewujudkan kata-katanya dgn menjadikan aku pelacur sungguhan yg melayani semua permintaan kapan saja dan dimana saja sesuai keinginan klien yg tdk lain adalah teman-temannya sendiri. Aku tdk pernah menyesali semua yg terjadi pada diriku, sebab justru dgn menjadi pelacur di tangan Ken aku dapat memenuhi semua kebutuhanku, terutama kebutuhan akan seks yg tdk kusangka semakin hari semakin besar.

Sejak saat itu aku telah enam bulan menjadi pelacur di kalangan teman dan relasi Ken. Tomi dan Dani menjadi klien tetapku setiap Jumat malam tanpa dipungut bayaran. Ken sendiri masih sering meniduriku, terutama bila tdk ada pesanan. Sebagai tambahan pula semenjak lima bulan yg lalu aku pindah kos ke sebuah rumah kontrakkan bersama empat orang gadis lain termasuk Rere agar kami lebih bebas menerima klien dan bebas ditiduri oleh pacar-pacar kami dan berorgy semalam sutk. Tp peranku di dunia kampus tetap tdk berubah. Di mata teman-teman yg tdk mengetahui kerja sembilanku, aku tetap Desi yg dulu, mahasiswi semester delapan yg cemerlang dan nyaris tanpa cela di mata dosen. www.filmbokepjepang.net

Related posts