Cerita Mesum Setan Juga Bisa kawin I

 

 Angin bertiup kencang menggoyangkan nyala api lampu minyak yang ada di dalam kamar pengap itu. Bau dupa dan asap kemenyan menyesakkan ruang gelap dan sempit itu menambah suasana menjadi agak menyeramkan. Suara deru angin ribut mengiringi kehadiranku.

Gumpalan asap kemenyan yang keluar dari anglo pembakaran yang terbuat dari tanah menggumpal membubung ke udara dan akhirnya menghilang. Tubuhku seperti tersedot ke alam lain. Rohku seperti tertusuk-tusuk ribuan jarum yang memakssaya untuk memasuki dimensi lain.

Tiba-tiba saya terlempar ke alam ini! Ya saya sedang dipanggil oleh seorang anak manusia yang membutuhkan bantuanku! Saya berhasil melewati batas dimensi dengan kesakitan yang amat sangat. Tetapi saya tidak bisa menolak panggilan itu, karena memang roh ku telah terikat oleh mantera pemanggilku. Saya harus menuruti semua kehendak orang yang memanggilku dan melayaninya hingga ia mengembalikan saya ke tempat asalku dengan mantra pengusir.

Pandanganku semakin jelas melihat pemandangan dari balik asap kemenyan yang tebal. Di hadapanku nampak terduduk seorang pemuda dengan pakaian serba hitam dan ikat kepala hitam pula. Tubuhnya yang kerempeng nampak basah bersimbah keringat.

Dia nampak baru berusia tiga puluh lima tahunan. Masih muda untuk ukuran seorang dukun, tetapi yang gila adalah dia berani memanggilku yang umurnya sudah ratusan tahun! Saya berupaya menakut-nakutinya dengan membuat kobaran api di atas tungku pembakaran kemenyan itu semakin membesar.
Saya mendengarkan mantera yang diucapkannya dan berharap ada kesalahan sehinga saya bisa kembali ke dunisaya tanpa terikat dengan kewajiban untuk melayani perintahnya. Ternyata tidak ada kekeliruan!!

Saya lalu memeriksa sesaji yang disiapkan anak muda itu dan berharap ada kekurangan sehingga saya tidak berkewajiban memenuhi keinginannya. Ada ayam ingkung, jajan pasar, kembang setaman, dupa, candu putih, pisang mas, sirih wulung, kelapa hijau, apel jinsemuanya komplit! Bah!! Sialan! Mau tidak mau saya harus memenuhi permintaannya.

Saya adalah jin tukang intip yang memiliki kemampuan untuk melihat tingkah lsaya manusia dan memperlihatkannya kepada pemanggilku melalui ilusi yang kutampilkan melalui media air. Dengan memerintahkan aku, maka si pemanggil akan dapat melihat tindak-tanduk orang lain melalui air yang sudah diberi syarat sesuai keinginanku.
Saya mentransformasikan apa yang kulihat menjadi ilusi visual yang kutampilkan dengan energi yang kumiliki dan kusalurkan melalui garis astralku (Garis astral adalah jalur yang kulewati dari tempat si pemanggil menuju tempat saya melihat kegiatan manusia yang menjadi target sasaranku). Sehingga gambaran yang muncul akan mirip seperti ketika manusia melihat tayangan langsung siaran televisi saat ini.

Saya melayang layang di atas tungku pembakaran dan memeriksa segala sesuatunya. Ya anak ini tidak membuat satu kesalahanpun dalam memanggilku. Segala persyaratan pemanggilku telah dipenuhinya sehingga saya terikat untuk menjadi budaknya. Saya harus menuruti perintahnya atau rasa sakit akan mendera rohku.

Akhirnya dengan terpaksa saya bersuara agar ia segera memberi perintah dan mengembalikanku ke alamku.

Hai anak manusia!! Apa keinginanmu hingga engkau memanggilku? suarsaya kubuat sedemikian menyeramkan agar ia menjadi takut. Ia memang agak ketakutan.

Anak itu lalu berbicara. Suaranya menggumam seperti sedang tercekik.

Eyang Saya mau minta tolong untuk .

Hayo cepat katakan apa maumu saya membentak dengan suara tidak sabar (tentu saja ini hanya gertak sambal belaka)

Eh.. anu Eyang saya mau minta tolong Eyang untuk memberi tahu nama Eyang

Memang begitulah biasanya para dukun muda yang baru mulai belajar memanggil roh halus macam diriku ini.

Dengan suara yang kubuat sangat menyeramkan saya menyebutkan namaku.

Namsaya Bajrapati!! Cepat katakan apa maumu anak manusia?! saya semakin kesal karena anak ini seolah-olah membuang-buang waktu.

Eh … anu Eyang saya mau minta tolong Eyang untuk melihat apa yang sedang dilakukan oleh N.. binti A!! (ia menyebutkan suatu nama anak wanita)

Cepat katakan di mana ia tinggal!!

Anu eeh… di kampung S. Ia bekerja di Salon U di belakang pusat perbelanjaan A di dekat kampus …di Kota S (kota tempat anak ini berada) (Ia menyebutkan nama suatu tempat yang saya sendiri belum tahu. Tapi saya pasti akan mengetahuinya kelak).

Cepat perlihatkan gambar orangnya!! saya terus bersuara semakin menyeramkan hingga ia semakin gelagapan.

Anak itu lalu mengambil sebuah kertas bergambar manusia berjenis kelamin wanita. Manis juga rupa gambar yang ada di kertas itu. Hidungnya agak mancung dan kulitnya hitam manis. Kalau kutaksir usia wanita yang ada di gambar itu adalah sekitar 23 atau 24 tahunan.

Hal yang paling menonjol adalah rambutnya yang diberi warna merah seperti rambut jagung. Bagiku penampilan seperti itu kuangap norak karena yang namanya manusia akan lebih bagus kalau kelihatan seperti apa adanya.

Sekarang pergilah Eyang lihat apa yang sedang ia lakukan!! anak itu memberi perintah kepadaku.

Bocah gendhengjadi saya kau panggil untuk mengintip seseorang hah?!! saya pura-pura menghardik. Padahal pekerjaanku memang menjadi tukang intip.

Ma..maaf eyangmemang benar eyang anak itu seperti menghiba.

Hei bocah edansiapa namamu berani-beraninya memanggilku hah?! Saya terus berusaha mempermainkan anak ini.

Sasaya Irsal Eyangtapi orang-orang biasa memanggilku Rizal eyang

Ooo jadi kamu namanya Irsal bocah gendeng?! Dasar anak lonthe!! Otak mesum bisanya cuma mengintip orang!! saya terus memakinya dengan semua perkataan buruk yang kumiliki untuk melampiaskan kekesalanku atas gangguan yang diperbuatnya padaku.

I..iya eyang…tolonglah saya eyang…saya benar-benar ingin mengetahui apa yang dilakukan si N itu eyang anak itu semakin gemetar karena kuhardik

Baiklah .Apa engkau memiliki benda lain yang berhubungan dengan orang ini?

Aapa maksud Eyang? anak muda itu gelagapan seperti kebingungan.

Lhadallah… Engkau benar-benar manusia tidak berguna! saya mengumpat. Maksudku adalah sesuatu yang pernah disentuhnya atau bersentuhan dengan tubuhnya

Oohh A..ada Eyang anak itu semakin gelagapan. Ia benar-benar menyebalkan. Umpatku dalam hati.

Hayo cepat lemparkan ke sini bocah kerempeng jelek! saya berteriak semakin keras dan memakinya.
Anak itu kemudian melemparkan segulung kain ke dalam perapian yang kemudian langsung terbakar oleh nyala api yang menyelimuti tubuhku.

Uffbau apa ini saya mendesis dalam hati ketika tiba-tiba tercium bau pesing dan agak amis yang khas menyerang lubang hidungku yang besar. (Bentukku memang jelek. Kepalsaya botak dengan mata yang melotot dan hidung membengkak mungkin mirip tokoh Squidword dalam Spongebob Squarepants).

Hai bocah jelekbarang apa yang yang engkau lemparkan tadi hah?! saya menghardik karena kesal. Matsaya kubuat semelotot mungkin agar menampakkan kesan marah dan angker.

I..itu celana dalam yang habis dipakai wanita itu Eyangsaya tadi pagi mengambilnya dari tempat cucian anak itu menjawab dengan gemetar.

Dasar bocah gemblung!! saya memaki. Eyangmu ini engkau suruh mencium celana dalam wanita yang habis dipakai dan bau pesing ini hah!! (Pantas baunya pesing dan sedikit amis khas seperti bau selangkangan wanita… gerutuku dalam hati).

Ma..maaf eyangkarena cu ..cuma itu yang saya punya

Baiklah kali ini engkau kumaafkan bocah gemblung! Awas lain kali tahu rasa kamu bocah edan!! saya terus memakinya karena kesal dipanggil oleh bocah ingusan saat sedang enak-enaknya beristirahat di duniaku.

Saya merasakan sensasi rasa sakit yang mendera tubuhku saat anak itu memerintahku untuk menjalankan keinginannya dengan mantera pengusiran. Rohku yang sudah terikat oleh mantera perintah terasa seperti ditusuk-tusuk oleh jarum panas di sekujur tubuhku. Pengusirannya harus disebutkan tiga kali sebelum saya dapat pergi dari hadapannya.

Ahhhhmmmhroooarrr! saya menggeram menahan rasa sakit yang amat sangat di seluruh tubuhku sambil menunggu perintah yang ketiga kalinya.

Setelah mantra pengusiran diucapkan anak itu untuk ketiga kalinya tubuhku melesat membubung ke angkasa. Saya melihat bahwa ternyata rumah anak yang memanggilku berada di dekat kuburan (tempat yang disukai oleh sebangsaku).

Tubuhku melesat ke angkasa dan terbang mencari-cari nama-nama tempat yang disebutkan anak muda itu. Tiba-tiba tubuhku bergerak ke arah barat kota tanpa sepengendalianku. Tubuhku bergerak mengikuti arah datangnya sumber bau yang tadi kucium dari bekas celana dalam wanita yang menjadi sasaranku.

Kemampuanku sebagai jin tingkatan ke lima mampu membedakan bau manusia antara yang satu dengan lainnya. Tingkat penciumanku bisa mencapai sejauh dua kilometer dalam ukuran manusia. Tubuhku terus bergerak ke arah barat kota hingga bau yang tadi kucium semakin kuat. Tak lama kemudian kulihat pusat perbelanjaan A yang tadi disebutkan anak muda itu.

Saya kemudian mulai turun agar dapat mencari salon U yang katanya ada di belakang perbelanjaan ini. Nah itu dia.memang letaknya ada di belakang perbelanjaan A persis seperti apa yang dikatakan anak muda itu. Saya mendekat dan terbang pelan menuju tempat itu. Memang benar bau pesing dan amis yang kucium semakin kuat disini. Berarti sumbernya memang tak jauh dari sini.

Dengan mengubah bentuk menjadi angin saya masuk ke dalam salon yang disebutkan anak muda itu. Dan akhirnya setelah mencari-cari, saya menemukan anak wanita yang ciri-cirinya mirip dengan gambar di kertas yang dibawa anak muda itu.

Saya melihat wanita yang disebut sebagai N tadi sedang memijat kepala seorang laki-laki. Wanita itu cukup lumayan. Kalau kutaksir tinggi tubuhnya kira-kira satu tombak kurang dua jengkal. (Satu tombak dalam ukuran manusia kira-kira 2 meter dan satu jengkal sekitar 20 cm, jadi tinggi wanita itu kira-kira 160 cm).

Wajahnya manis dan cukup menarik. Hanya satu hal yang membuatku agak muak yaitu rambutnya yang dibuat berwarna merah kecoklatan seperti jembut jagung!!

Saya melihat tulisan-tulisan yang ada di papan, ooo ternyata tempat ini melayani segala macam perawatan dari mulai potong rambut hingga mandi susu!! Gila manusia memang ada-ada saja.
Saya lalu mengubah bentuk fisikku menjadi bentuk seekor lalat. Tubuhku terasa sakit sekali ketika mengalami transformasi perubahan bentuk ini. Tapi itulah yang harus kulakukan agar saya dapat segera terbebas dari mantera pemanggilan yang mengikat rohku.

Tugas yang harus kulakukan adalah melihat apa yang dilakukan si N dan melaporkannya kepada pemanggilku melalui penampakan di air yang dipenuhi kembang setaman sebagai persyaratan pemanggilanku.

Saya dapat diibaratkan sebagai kamera yang menyiarkan secara langsung tentang peristiwa yang terjadi pada orang yang dituju dan memperlihatkannya kepada pemanggilku. Saya tahu di tempat lain si anak muda yang memanggilku sedang melihat secara langsung mengenai apa yang kulihat. Ia pula yang mengarahkanku kemana saya harus bergerak.

Saya berusaha terbang mendekat ke tempat wanita itu sedang memijat kepala laki-laki yang sudah setengah tua itu. Saya mengetahuinya karena sebagian kepalanya sudah botak dan kepalanya sudah mulai ditumbuhi rambut yang sudah mulai memutih.

Saya menjadi geli sendiri melihat betapa orang yang kepalanya sudah mulai botak dipenuhi oleh cairan lengket yang agak berbusa. Mulutnya kelihatan meringis-ringis seperti monyet sedang kepengin kawin.

Mau lulur dan body massage sekalian pak? kudengar si wanita bertanya pada laki-laki itu.

Jangan panggil pak dong…panggil aja Oom Yudi kudengar laki-laki itu keberatan kalau dipanggil pak.
Okay sekalian komplit juga boleh.

Mari silahkan masuk ke kamar itu Oom wanita itu menyudahi pelayanannya pada kepala si botak itu dan menyelimuti kepala botak itu dengan kain kecil.

Keduanya kemudian masuk ke sebuah kamar yang cukup besar. Saya pun terbang mengikuti keduanya masuk ke dalam kamar itu. Dikuncinya pintu kamar itu oleh si wanita muda yang berambut merah itu. Saya terbang ke arah sudut sandaran tempat tidur dan hinggap disana. Dengan mata facet ku saya memotret seluruh kejadian yang berlangsung di kamar itu.

Tolong dilepas semua pakaiannya oom kudengar wanita muda itu memerintah. Lalu dengan serta merta si lelaki mulai mencopoti pakaiannya satu persatu hingga tubuhnya tidak tertutup sehelai benang pun.

Saya sangat geli melihat penampilan laki-laki botak itu. Tubuhnya agak gendut dengan perut yang buncit seperti wanita sedang hamil. Lalu kulihat wanita muda itu mulai melepas seluruh pakaiannya hingga ia pun bugil bulat.

Wanita itu mempunyai tubuh yang bagus. Ukuran dada dan pinggulnya sangat serasi untuk bentuk tubuhnya. Kulitnya hitam manis mengkilat, dadanya berukuran sedang dengan dua buah tonjolan daging di dadanya yang berbentuk bulat seperti kepala muda. Dadanya berguncang-guncang indah apabila wanita itu bergerak. Bentuk pantatnya bagus dan padat berisi.

Silahkan tengkurap di situ oom wanita itu menyuruh si lelaki untuk berbaring di tempat tidur yang tersedia di sana. Dengan tetap berbugil bulat, wanita itu mulai menyemprot tubuh lelaki itu dengan air dari selang.

Tak lama kemudian wanita itu mulai menggosok punggung lelaki itu dengan sabun. Tangan-tangan wanita muda itu dengan terampil mulai membalur punggung laki-laki itu. Bersambung ke Setan juga Bisa kawin Part 2

Related posts