Kulahap Puting Juve dan Kirana

Hallo semua para pembaca cerita sex kali ini saya akan membagikan cerita diman cerita dewasaku baru pertama ini dan jika kalau tulisanku agak jelek atau tidak enak di baca maaf, soalnya masih newbie , pada zamannya SMA saya sering di cap sebagai buda (buayadarat), yah sebab wanita yang pernah saya pacari kebanyakan terkena rayuan gombalku.

Pada waktu saya kelas 3 SMU menjelang Ebtanas, saya belajar bersama teman wanita yang bernama Kirana dan Juve, ketika itu saya berlajar bersama, dan tak sedikit pun saya berpikir untuk bermacam-macam dengan mereka berdua.

Memang sih banyak cowok-cowok yang sirik padaku, karena saya bisa dekat dengan mereka berdua, yang termasuk seleb di sekolah **** (edited) di kotaku, yang penting itu sekolah swasta terkenal di Bandung.

Pada waktu itu acara belajar itu dilakukan oleh kami bertiga di rumah Kirana. Pada waktu itu jam menunjukkan sekitar pukul 18:00, ketika saya sedang dalam perjalanan menuju rumah Kirana. Hujan turun deras sekali, dan mengakibatkan saya terpaksa berhenti untuk menunggu hujan tersebut (maklum ketika itu saya memakai motor).

Tetapi apa boleh buat, karena saya sudah mempunyai janji dengan mereka berdua untuk belajar bersama, yah.. saya berani berkorban meski hujan itu belum reda.

Dan akhirnya saya pun sampai di rumah Kirana dengan basah kuyup. Tiba-tiba Kirana keluar dari rumahnya karena mendengar suara motorku, maklum ketika itu saya memakai motor NSR yang cukup berisik untuk didengar.

Tiba-tiba pun Kirana menghampiriku untuk membukakan pagar, agar saya bisa masuk, dan secara otomatis Kirana pun menjadi basah kuyup, dan terlihatlah olehku pemandangan yang menggiurkan. BH-nya yang terlihat jelas olehku, dan kuperkirakan ukurannya cukup besar (36B) dan ia waktu itu memakai BH berwarna hitam, jadi terlihat jelas olehku.

Setelah itu saya pun masuk ke rumahnya, dan permisi ke Kirana untuk ke toilet untuk membersihkan badanku akibat hujan tadi. Ketika saya mandi terdengar Kirana mengetuk pintu dan memanggilku untuk memberikan handuk, saya pun membuka pintu dan mengambil handuk tersebut.

Setelah selesai mandi saya keluar dengan hanya memakai handuk saja. saya mencari Kirana untuk meminjam pakaian kakaknya yang kebetulan sedang di luar kota. saya melihat-lihat rumahnya, dan kurasakan tak ada satu orang pun di rumahnya.

Cuek saja, saya pikir. Dan saya pun dikagetkan oleh suara seseorang yang memanggilku, ketika kulihat, ia adalah Juve, yang entah kapan datangnya. Kemudian ia memberikan baju kepadaku, saya sempat kaget dibuatnya, karena saya tak tahu ia kapan datangnya. saya pun kembali ke kamar mandi untuk memakai baju ini.

Dan ketika saya sedang ganti baju, tiba-tiba Kirana masuk, dan terkejut sekali karena menduga saya sudah tak ada di dalam (maklum pintu kamar mandi lupa saya kunci). Kirana berkata dengan wajah panik, Sorry yah Omar, dan ia langsung beranjak keluar dan saya pun melanjutkan memakai pakaian itu.

Setelah selesai, saya pun beranjak dari situ. saya keluar ke arah ruang tamu dan melihat mereka sedang bersiap-siap untuk memulai belajar bersama. saya sempat melihat wajah Kirana yang sedikit canggung. Setelah itu saya duduk dan mengeluarkan buku yang telah kubawa.

Setelah beberapalama belajar, entah apa yang merasuki otakku ini sehingga membuat si Joni berdiri. Pada saat itu Kirana minta maaf padaku atas kejadian tadi, dan dengan berbisik ia agar tak memberitahu pada siapapun juga, saya pun mengiyakannya. Ketika itu Juve mengajak untuk menonton VCD yang baru dipinjamnya untuk melepas suntuk dalam belajar, dan kami pun menuju kamar Kirana.

Kami bertiga pun mulai menonton film tersebut. Setelah beberapa lama kami menonton, terlihatlah suatu adegan yang hot, kami betiga hanya diam saja, sambil berpandang-pandangan. saya melihat Juve yang sudah mulai kegelisahan, mungkin karena melihat adegan tersebut, dan terlihat Kirana yang dari tadi diam saja, tetetapi ia seperti mulai terangsang oleh adegan tersebut.

Saya pun melirik ke arah Kirana, dan tanpa ia sadari ia mengusap-ngusap ke arah kemaluannya, dan sedikit-sedikit berdesah kecil, Sshh.. ahh.. hal ini membuat si Joni beranjak dari tempatnya. Timbul hatiku untuk mengerjai mereka berdua.

Saya menggeserkan posisi dudukku ini untuk mendekatkan ke mereka berdua. saya pun memberanikan diri untuk mengelus-elus pahanya yang montok dan putih mulus itu. ia pun hanya diam saja, seakan akan menikmati elusan itu. Juve melihat dan ikut terangsang juga, ketika itu Juve nekad untuk mendekat padaku, dan tiba-tiba ia mengecup bibirku dengan hangat, dan saya pun membalas dengan manis ciumannya.

Ciumannya yang sangat lembut itu membuatku semakin membabi buta. saya pun meremas dada Juve yang masih terbungkus oleh BH, dan Juve pun sangat menikmatinya. Tiba-tiba saya mendengar desahan dari Kirana, Ssshh.. ahh.. puaskan saya malam ini, Omar.. pleassee, saya udah nggak tahan nich.

Saya menyuruh mereka membuka pakaiannya satu persatu. Mereka pun dengan cepat membuka pakaiannya. Lalu Juve melucuti pakaianku, dan ketika membuka celanaku mereka terbelalak, karena melihat punyaku itu yang cukup besar (18 cm). Dengan cepat Kirana melahap kontolku yang sudah tegang dari tadi.

Saat Kirana melahap kontolku itu, saya terus menjilati puting susu Juve yang sudah mulai mengeras, dan Juve menggelinjang keenakan. Saat itu saya menyuruh Juve untuk terlentang di ranjang, kini saya mulai menjilati kemaluannya yang sudah mengeluarkan bau yang harum dari kemaluannya.

Saya terus menjilatinya dengan buas, dengan sedikit-sedikit saya mengocok-ngocok dengan jariku, dan ia pun menikmatinya. ia menyuruhku untuk memasukkannya ke memeknya, Ayo Omar, masukin dong itunya, saya udah nggak sabaran nunggunya, saya berkata,

Iya sayang, sabar yah.. tiba-tiba Kirana melepaskan kemaluanku itu dari dalam mulutnya dan membimbing batanganku itu masuk ke dalam liang milik Juve yang sudah basah sejak tadi.

Bless.. bless.. bless batanganku pun masuk setengahnya, dan saya menggoyangkan maju-mundur secara perlahan-lahan dengan bantuan Kirana yang terus memelukku dan menciumku itu. Tiba-tiba Juve menjerit kesakitan karena batang kemaluanku itu terlalu besar untuk masuk ke dalam liang senggama miliknya.

Saya terus berusaha, dan akhirnya batangku itu pun berhasil amblas semuanya di dalam, dan terasa olehku cairan hangat yang keluar dari kemaluan Juve.

Ahh.. ahh.. ah.. Juve..
Setalah 20 menit saya melakukannya bersama Juve, sekarang giliran Kirana yang sudah tak tahandengan horny-nya itu. saya pun mulai memasukkan ke liang Kirana yang sangat menggodaitu,

Bless.. bless.. amblaslah sudah batanganku itu di dalamnya.

Ah ah ah.. desahnya. saya merasakan ia sudah akan orgasme, tetapi memang benar ia mendesah,

Omar.. aa.. kuu maa.. uu.. keeluarr.. Lalu saya berkata,

Tahan yah say.. bentar lagi, saya pun maukeluar nich.. Dan setelah beberapa lama ia pun orgasme, dan mengeluarkan cairan hangat yang terasa olehku.

Segera setalah itu saya pun mempercepat goyanganku itu dan.. Creett.. croott.. creett.. saya memuntahkan seluruh maniku itu di mulut Kirana dan Juve. Mereka berdua sangat menikmatinya. Kami bertiga pun terkulai lemas di tempat tidur.

Kirana dan Juve bekata kepadaku, Thanks yah sayang, saya belum pernah merasakan seperti ini Omar.. emang kamu sangat hebat untuk melakukan hal ini, saya pun bekata, Iya sayang, sambil saya mengecup bibir mereka berdua.

Karena hari sudah larut malam saya pun bergegas untuk pulang dan pamit kepada mereka. Setelah kejadian itu kami sering melakukannya, baik di rumah maupun di hotel.

Related posts