Vany: Exposure of a Secret
Vany: Exposure of a Secret
BACA INI DULU (PENTING) !!!
Tulisan / Cerita Dewasa ini hanya berbentuk khayalan saja.
Cerita ini tidak pernah terjadi dimanapun dan kapanpun, cerita ini palsu.
Semua nama dan karakter yang di gunakan dalam di cerita ini adalah Fiksi atau Palsu.
Semua karakter fiksi atau Palsu di cerita ini adalah umur 17 tahun dan ke atas.
Penulis sama sekali tidak mendukung akan pemerkosaan, dan mengancam untuk seks atau tindak kriminal lain yang berlawanan dengan hukum.
Jangan ada yang mencoba-coba melakukan hal tindak pemerkosaan kriminal lainnya, hormati wanita di dunia nyata, bila anda ingin jadi pria yang di hormati.
Bila anda di bawah umur 17 penulis harap jangan membaca cerita dewasa ini.
Terima kasih Silahkan Menikmati “Vany : Exposure of a Secret”
……………………………………………………………………………………………………………………………..
Namaku Vany, kini umurku 17 tahun, statusku adalah sebagai siswi SMA kelas 2 di salah satu sekolah terkenal di daerah tempat tinggalku. Semenjak mulai kelas SMA 1 aku sudah tidak tinggal bersama orang tuaku lagi, karena sekolahku lumayan jauh dari tempat tinggalku. Oleh karena itu ortuku belikan saya sebuah rumah dekat dengan sekolahku, dan juga kampus yang akan saya ikut kedepan.
Selain itu aku juga di beri sebuah mobil saat ulang tahun 17 tahun kemarin, untuk memudahkan saya berangkat kemana saja. Sedikit tentang diriku, aku seorang chinese dengan rambutku hitam pendek sebahu, dan fisikku ideal, tidak kurus, tidak gemuk. Aku dikaruniakan wajah yang cantik dan bersih, dan kulit tubuhku juga bagus dan mulus. Aku mempunyai hobi yang normal, yaitu berfoto, dan aku sangat suka sekali self-potrait dengan iPhone ku, bahkan juga saat aku tidak mengenakan pakaian.
Tetapi foto nakal itu selalu saya hapus setiap saat, karena saya hanya bergurau saja dan tidak berencana menyimpan foto telanjangku sendiri. Sudah setahun lebih dan aku sudah terbiasa dengan tinggal sendiri, hari-hari terlewat normal saja dan aku juga sangat menikmati hidupku disekolah.
Hingga peristiwa yang satu ini terjadi, ini adalah sebuah mimpi buruk, dan ini juga salahku.
############################
Chapter 1. Exposure of a Secret
Hari senin, waktunya sekolah.
“Hai Van! :D”, sahut teman baikku Elis ketika saya baru saja tiba di kelas.
“Hai Elis! hari senin cuman kamu yang paling semangat ya :), kataku.
Setelah berbincang sedikit akhirnya pelajaran juga mulai. Waktu berlalu terasa lama dan akhirnya saatnya pulang sekolah juga.
“Hari yang panjang nih, oh ya aku masih ada les ballet, ketemu lagi besok ya!” temanku Elis berkata dan pun bergegas pergi.
Aku juga mau bergegas pulang, buat apa juga di sekolah lama-lama. Tapi aku terkejut saat tanganku hendak mengambil kunci mobilku dari tasku dan tidak melihat iPhone di tasku, biasanya selalu ditaruh di situ. Aku buru-buru lari kembali ke kelas dan mencari, dan tidak ketemu juga setelah beberapa saat, di kelas tidak lagi ada orang, dan sekolah juga sepi. Tiba-tiba…
“Alo Van, lagi cari apa?”, tanya Erwin salah satu siswa di kelasku.
Erwin ini tubuh nya agak gemuk dan besar dan lebih tinggi dariku, dan kulit nya hitam, aku amat jarang berbicara denganya. Bukan karena saya milih-milih teman, tapi saya memang pendiam dan pemalu, lebih sering dekat dengan sesama cewek.
“umm, Win, kamu bisa bantu cari HP ku gak? hilang nih”, aku minta tolong kepadanya.
“oh, yg gedek dan berukuran segi panjang ini ya? kutemukan di kantin tadi nih, tak kira punya Vany”, kata Erwin.
aku lega saat yg dia maksud adalah iPhone dan ada di tangan nya, berarti saat di kantin HP ku tertinggal tanpa sadar, gara-gara ke asyikan obrol dgn teman.
“iya win, terima kasih ya”, kataku.
“masa cuman dapat terima kasih sih, hmmm, ini kan mahal, aku pantas dapat yang lebih ‘Baik’ dong??,” Erwin.
“huhh?? ok, saya traktir kamu makan aja gimana??, boleh saya minta HP ku Win??”, pintaku.
“maksudku yg mahal itu INI!! HAHAHA!”, teriak Erwin sambil memperlihatkanku iPhoneku sendiri.
Saat ini aku sangat kaget, kenapa ada banyak foto bugil ku di HP ku sendiri, aku memang sering berfoto begitu tetapi selalu aku hapus. Diriku mulai berpikir, kenapa bisa begini, dan setelah ingat-ingat, ternyata semalam saat asik berfoto bugil di kamar mandi, aku jadi lupa menghapusnya karena aktivitas lain. Foto itu hasil potretan focus 4 MegaPixel, bayangkan betapa jelasnya setiap detil-detil wajah, dan tubuh dari bagian atas hingga bagian bawah. Orang tak kenalku pun tau itu adalah wajahku. Saya hendak merebut iPhoneku kembali,
“Sudah WIn! kembalikan! aku mau pulang!”
namun aku tidak bisa merebutnya dari Erwin karena tenaga nya lebih kuat dariku, dan tiba-tiba masuk lagi siswa sekelas lain yaitu Derman, Dodi, Anton, Gazali, dan Bobi.
“wah wah Win, beraksi sendiri nih ya, kukira kita beraksi rame-rame”, kata Derman.
Mereka ini semua terkenal akan reputasi buruk, mau dalam sikap atau nilai, dan dari mereka tidak ada satu pun yg ganteng.
“hahaha, solo nih man, solo!”, teriak Erwin.
Mereka ber-6 tertawa.
“sekarang ikut kamu ke kos Erwin, kita tadi sudah kirim foto ini ke BB kami dengan Whatssap, jadi jgn bnyk tingkah!”, bentak Derman.
Aku terpaksa ikut, dan juga lebih baik bernegosiasi di tempat lebih sepi.
Akhirnya tiba di Kos Erwin yg sempit,kulihat jam nya tepat di jam 1 siang, dan bau keringat ini. Negosiasi pun di mulai.
“begini saja aku beri kalian uang, hapus foto-foto itu”, usulku.
“gak! ini peluang emas, haha kita gak sebodoh itu, uang makan habis. tapi kamu beda, kata Erwwin.
“sekarang buka pakaian mu semua! cepat, kalau gak kita kan sebar foto ini hingga ke semua orang!”, bentak Derman.
AKu pun tidak berdaya lagi mau lari juga tidak bisa, aku cuman bisa nurut saja. Ini akan jadi pengalam pertamaku bugil di depan orang lain, dan ini ada 6 orang! Aku perlahan mulai lepas seragamku, kemudian rok, dan sisa bra dan celana dalam putih.
“ayolah guys..tidak usah sampai begini donk, please aku bisa kasih yang lain tapi jangan yang ginian dong”, mintaku pada mereka.
“kamu banyak omong kita kirim ke orang lain ya, mulai dari tim basket lalu ke tim sepak bola hingga satpam!!”, teriak Dodi.
“Hahaha 1 foto saja size-nya saja 5Mb, gila jelas banget nih foto, siapa gak kenal kalau gini?”, kata Anton.
Akhirnya aku putus asah juga, ku buka Bra ku kemudian celana dalamku. Dadaku dan vaginaku ter eskpos habis di hadapan mereka semua. Apalagi rambut vaginaku baru saya cukur sampai habis total sehingga terlihat jelas sudah oleh mereka.
“eee, ok…begini saja kan..? udah…kan?, sekarang…hapus foto..semuanya..”,kataku sambil gemetaran.
“kamu becanda ya?? permainan belum mulai ini mah pemanasan doank!, Derman.
Mereka semua tertawa. Kini aku sadar dan mengerti sudah apa mau mereka semua.
“ok sekarang perintah kami dan kamu apain lu, lu turutin saja!, kalau ngga lu bakal jd terkenal!, ancam Erwin.
Aku di perintah duduk di atas tempat tidurnya Erwin dan mereka ikut naik juga dan mengelilingiku,
dan mereka mulai melepas pakaian mereka hingga bugil dengan ama cepat. Derman mulai menarik tubuhku hingga bersandaran di tubuhnya, tangannya tiada henti meraba payudaraku, perut, hingga ke ketiakku yang putih mulus. Kemudian kedua pahaku mulai di buka lebar oleh Anton dan Gazali dari kanan dan kiri dan di tahanin. Sepertinya salah satu dari mereka sudah siap menerkam vaginaku.
Dan orang pertama adalah Erwin.
Gazali, “nih Win jatahmu, kamu yg menemukan HP itu juga”
+ Erwin De BOSS
tanpa basa basi lagi, “Sluuurrrpppp, SLuurrrpp, cap..cepp..capp…SLurrrrppp!!” Erwin menghisap dan dan menjilati vaginaku yg tanpa ada sehelai rambutpun, dia melakukanya seperti sedang menghisap mie saja.
“Sluuurrppp…SLuurrrppp…cap..cepp..spok..”
“eeeeeeekkkkk, hentikan!! nnngghh..!!, rontaku namun badan ku tidak bisa bnyk bergerak semua arah tubuhku di tahanin, seluruh bagian vaginaku terasa geli dihisap, dan dijilatin, terutama di bagian klitoris.
“hahaha, ayoo Erwin go go go!!”
“Hahaha gimana Van enak kan?? biar kita2 yg urus aja kmu bakal puas pokoknya! hahaha!”
Sorak mereka amat bahagia, aku tidak bisa berbuat apa2 selain menutup mata dan, menggigit bibir saja.
“SPopp! sluurrpp Ahhh segar!! memek perawan!”, Erwin.
akhirnya Erwin puas, vaginaku basah berlumuran ludah nya. kemudian dia menegak dan alat kelamin Erwin sudah ada di depan bibir vaginaku. aku tarik nafas panjang, tidak ada jalan lagi, perawanku akan di renggut. Pelanpelan dia memasuki Penisnya yg panjang 13cm, dan tebal 4cm ke liang vaginaku.
“nggggg……jangan….aaaaa…aaa..sakit…!”, aku meronta dan menggerakan tubuhku, dan mereka pun mengunciku lebih keras lagi.
“ceeepp…” akhirnya pentrasi sudah sempurna, liang vaginaku terasa panas dan masih sakit. ada sedikit darah keluar dari situ. Aku sampai berkeringatan melalui hal dan menangis, dan Erwin membiarkan penisnya tertanam di vaginaku, spertinya dia tidak ingin aku kesakitan.
“hebat lo win, cuit cuit!”, sorak teman-teman Erwin.
“dah, sshh! jangan berisik jink!, bentak Erwin kepada teman-temannya.
dan Erwin berkata padaku, “tenang aja Van, jangan menangis ini saya biarin memek lu beradaptasi dulu baru nanti ku pompa, kita juga tidak bermaksud nyakitin lu koki”
Aku yang dalam keadaan takut dan pusing cuman diam dan ngangguk-ngangguk saja. Setelah itu Erwin mulai memompa perlahan, dan ternyata kata dia memang betul tidak begitu sakit lagi. Bila saat tadi baru masuk lngsung pompa pasti akan sakit banget, untunglah. “Untung!?” apa yang saya pikirkan, ini lagi nasib sial! Erwin mulai memompa dengan cepat, aku menutup mulutku dan mataku rapat tidak ingin bersuara dan melihat.
Bobi, “Van keluarkan saja suara lu, akan lebih enak, jangan di tahan-tahan dunk, hehe”
Gazali, “iya Van, seperti gini Van, ahak ahak ahak!, hahaha!”
Dodi, “mata tidak sah di tutup juga dunk, matamu cantik banget sayang kalau di tutup, hihi.”
Mereka tertawa-tawa mengejekku sambil menggerayangi tubuhku. Setelah 15 menit Erwin memompa vaginaku, kemudian dia mulai menarik tubuhku naik dan dia terbaring, tentu penis nya masih tertanam di vaginaku. Sekarang posisinya adalah saya di atas, atau woman on top. Dia memompa cepat dari bawah hingga tubuhku naik turun, tanganku sudah tidak di tahan oleh yang lain lagi, kini tangan tangan Erwin menggenggam tanganku. Pikiranku berkata sendiri, perasaan ini terasa enak, bahkan lebih enak dari masturbasi. Tanpa sadar aku mengeluarkan suara pelan
“uhhh…aahh..” dan nafasku menjadi cepat.
Mereka melihatku dalam keadaan begini amat gembira dan tersenyum. Setelah 15 menit….
“Van..! dah mau keluarr! buka.. mulut lu!!”, perintah Erwin.
Aku turutin saja, tiba-tiba dia langsung mencabut penisnya dari vaginaku dan kepalaku langsung di tekan ke penisnya dengan cepat.
“creeettt…creettt….” semprotan sperma Erwin ke dalam mulutku, banyak sekali spermanya membuat mulutku dalam kesulitan.
Erwin,”di telan ya! awas kalau di muntahin, itu hadiah buat lu karena sudah memuaskanku.”
Aku dengan terpaksa telan saja walau sulit banget, anggap saja seperti minum obat cina (karena pada dasarnya obat cina terasa aneh).
Erwin,”sudah telan??, coba buka mulutlu!”, aku pun buka mulutku dan dia gembira karena aku telah menelan semua sperma nya.
Erwin, “nih masih ada sedikit peju di kontol gue, bersihin!”, mulutku sekali lagi menelan penisnya dan membersihkan sisa cairan itu, dan kutelan.
Erwin pun menjauh dari tubuhku dan duduk di kursi beristirahat, dan tangannya memberi kode kepada temannya sebagai tanda giliran mereka. Sekarang masih ada Derman, Dodi, Gazali, Bobi, dan Anton, 5 orang. Aku rasa ini akan jadi hari yang panjang.
Giliran ke 2 adalah Derman, “ayo Van, kini giliranlu puasin gue!”, perintah Derman.
+ Giliran Derman si Cerewet
Derman langsung baringkan tubuhku dan kepalaku di beri bantal.
“creeep” dia mulai memompa vaginaku, terasa seperti tadi Erwin memompaku, mngkin ukuran penisnya sama.
aku kembali perlahan mengeluarkan suara tadi ” uhhh…ahh…”
setelah 15 menit terus terus begini rasanya seperti membuat vaginaku ingin megeluarkan air banyak, rasanya sperti mau pipis dan aku mulai tak karuan, suara nafasku meningkat dan teriakanku mulai terdengar keras
“ahh…ahhhh…!”
Bobi,”sudah saat nya! Ton cepat rekam!”
kemudian si Anton mulai pencet rekam dengan handycam canggih yang sudah disiapin entah sejak kapan!, dan tentunya merekamku yg sedang diserang perasaan enak ini dan sudah telat untuk menghentikan perasaan ini, tiba-tiba…
“crrrr….srrrr” vaginaku menyemburkan air, dan aku pun mencapai orgasme, tubuhku mengejang dan gemetaran lalu aku mulai teriak keras, “ahhhaahhh!….hahhh!…hahhh..! uhh…”
Terasa capek sudah pada sekujur tubuhku saat mencapai orgasme itu, tubuhku saja masih gemetar terutama pada bagian pahaku dan gilanya Derman masih belum keluar juga…oohh ampun dan masih ada 4 orang!!
Derman, ” nih Win, lu Boss nya tapi masih kalah ma gue nih! hahah!
Erwin, “Sialan loe Jink! gwa mah blm keluarin power-power gua, loe tau gak!
“Huhahahahhaha!!”, Mereka semua tertawa bahak-bahak.
Sepertinya Derman ini ikutin jejak Erwin bagaikan dia mentornya saja, dia mengangkat tubuhku dan hingga berposisi Woman On Top lagi.
“Man… sudahlah cepatan ya…masih ada 4 orang aku tidak mau sampai kecapekan gini..cepetan keluarin deh..”, mintaku padanya, padahal maksudku agar aku tidak terlalu capai, tetapi mereka anggap itu lelucon lagi.
Derman,”wahh nih Vany minta peju ma Derman loh! pakai cepet-cepet lagi! hahaha!”
Gazali,”cuii cuiit vany hobi minum peju ya, ntr hbs ini gwa yg ngasih ya Van, sabar ya. hahah!!, kembali mereka tertawa kerass.
Maka aku pikir, lebih baik aku diam saja deh!!!!!
Derman kembali memompa vaginaku dari bawah dengan kecepatan luar biasa.
“uuhhh…uhh…hahh..”, di pikiranku hanya harap si Derman ini cepeten keluarkan sperma dan selesai sudah. Setelah 15 menit, Derman sudah capai tingkatnya.
Derman,”woghh…sini mulut mu!, dia mencabut penis nya dan beridiri lalu kepalaku di tariknya hingga mulutku tertanam penuh dengan penisnys.
“Crettttt….CROOOoooooooooooTTT!!”, “TELAN TUH SEMUA! TADI MINTA-MINTA PEJU KAN!??”, teriak Derman.
Sperma yang kali ini luar biasa banyak di dalam mulutku, seperti dua kali lipat lebih banyak dari Erwin. Amat sulit untuk menelan semuanya, kepalaku harus berhadap ke atas dan pelan-pelan menelannya. Setelah itu aku kembali di suruh membersihkan sisa-sisa sperma di penisnya dan menelan lagi. Kemudian Derman menjauh dan istirahat sambil duduk, disudut ruang, namun dia tidak tampak begitu lelah, mmg mengerikan.
“hahhh…hahh..,sudah ya, aku tidak kuat lagi, hahh…”, mintaku namun jelas kata-kataku percuma saja, aku sudah bagaikan budak bagi mereka.
+ Giliran Dodi, dan Anton (Tag Team)
Dodi,”gua sekarang!”, sambil menaikkan lengannya macam absensi saja.
suasana tidak seheboh tadi lagi pakai teriak-teriak, pada udah terlihat fokus saja untuk seks denganku. Dodi membalikkan tubuhku, dan aku disuruh merangkak hingga menjadi posisi Doggy-Style. Dodi berlutut di belakang vaginaku dan mulai memompa dengan cepat. Aku melihat Anton menyerahkan handycam ny ke Erwin dan menuju ke arah mulutku.
Anton,”nih hisap kontol gue!”
sekarang aku sekaligus meng-servis 2 orang, dari belakang Dodi memompa vaginaku, dan di depan aku mengulum penis Anton. Penis mereka tampak mirip-mirip saja ukurannya, mungkin karena faktor usia sama. Anton sering menarik kepalaku sehingga penis tertancap lebih dalam ke mulutku, dan ditahan lama-lama. ini membuatku amat tidak nyaman hingga aku batuk-batukan, dan mataku basah oleh air mata. Stelah 15 menit, Anton dan Dodi bertukar posisi. Kini giliran Anton yang memompa vaginaku dalam posisi doggy-style. Dodi tidak seperti Anton main paksa-paksain masuk ke mulut, dia lebih memilih kuluman biasa. Gairahku kembali dan aku kembali di serang perasaan hanyut lagi. Namun aku tidak dapat bersuara kali ini karena mulutku sedang mengservis penis Dodi.
Pikirku, tidak baik, aku tidak boleh orgasme terus, masih ada 2 orang belum seks denganku, akan amat derita nantinya bila kecapekan. Tapi apa boleh buat, perasaan ini amat kuat tidak bisa di lawan. Setelah 10 menit, aku akhirnya orgasme lagi, ini udah ke 2 kalinya, kali ini ridak mengeluarkan air vaginaku.
“hahhhhh…..ahhhahhh……uhhhh”, jeritanku panjang.
Si Anton dan Dodi cas dengan tangan mereka, seperti bahagia banget udah kerja sama membuatku orgasme.
parahnya aku yg di landa orgasme ini tidak diberi ampun untuk istirahat.
Anton langsung mencabut penisnya, dia membaringkan tubuhku lalu dia menarik tubuhku hingga bersandaran ditubuhnya, bagaikan duduk di kursi santai saja dan Dodi membuka lebar kedua pahaku dan langsung memompa vaginaku dengan ganas. Sedangkan Anton mencubit-cubit pelan kedua putingku yang bewarna coklat, tangannya juga memeras dadaku. Padahal aku belum pulih dari orgasme kedua ini, sekarang malah di hantam bagian bawah maupun atas dengan lebih ganas.
tidak lama dalam keadaan begini dalam 3 menit aku mulai orgasme lagi yg ke 3 kalinya, dan yang kali adalah multi-orgasme.
“AAAAAHHHHHHHHH…..AMMMM….PUNnnnn……AHHhhhhhhahhhhhhh…..!!!!!, teriakku.
“Cresssssss” kali ini banyak air semprot dari vaginaku, sprei kasur ini sudah basah banget oleh cairan vaginaku. Setiap detik itu direkam dengan handycam oleh yang lain. Kembali lagi mereka cas dengan tangan mereka “Plok”, bagaikan kerja sama tim yang amat baik. Sedangkan tubuhku kejang dan gemetar hebat, nafasku sudah tidak teratur lagi. Tanpa ada istirahat lagi, Dodi kembali memompa vaginaku dengan lebih cepat dari sebelumnya.
“ahhh….jang…annnnn…sudah…ampp…punnnn….ngggheeee…”, teriakku kali ini bener-benar sudah capek dan tidak sanggup lagi.
tapi kali ini Dodi tidak berlangsung lama, 3 menit dan dia mancabut penisnya dan mendekatkannya ke mulutku dan “crooootttttt!!”
mulutku pun kembali di penuhi oleh sperma pekat, Dodi langsung pergi beristirahat. Belum sempat menelan semua sperma tersebut, Anton langsung memompa vaginaku dengan kecepatan luar biasa, kurasa memang dipercepat supaya cepet keluar. Aku kembali tak karuan, namun tidak berlangsung lama, cuma 2 menit dan Anton langsung mencabut penisnya dan menghujani mulutku dengan spermanya yang banyak dan pekat. Sekarang ada sperma dari 2 laki-laki di mulutku, mulutku terasa isi penuh dengan sperma-sperma tersebut. Beberapa saat aku simpan di mulut sperma itu dan bertahan, aku rasa tidak mungkin bisa menelan itu semua, aku terasa mual dan capek sekali.
Karena kelamaan Anton dan Dodi langsung menuju ke arah kami ke 2 lenganku ditahan Dodi, dan Anton menutup mulutku dan hidungku sehingga aku tidak bisa bernafas.
dan dengan cepat langsung aku telan semua, karena kehabisan nafas.
“hah~ hah~ HAhh~…uhukk uhukk!.ughhh…hah..”, setelah menelan semua aku batuk-batuk, tetapi tidak muntah.
Aku tau kini aku sudah berantakan hampir hancur, tapi mengingat masih ada 2 anggota lagi. Kini aku tutup mata berbaring diam di kasur bau itu, pasrah menunggu nasib selanjutnya lagi.
+Giliran Gazali + Bobi (last match?)
Gazali, ” Bob, ayok kita runtuhkan Vany barengan, hihi!”
Bobi, ” ah loe nih memang tak punya otak, loe lht sendiri tuh si Van, udah runtuh daritade kale!
Erwin, “Semenjak gara-gara si jink Derman sialan itoe Vany aja udah ambruk-ambrukkan.”
Dodi, “ahh, ini berkat gua ma Anton kale, tag Team man, loe cuma solo mah gak ada apa-apanye!!
Derman, ” ahh diam lah kalian Jink, tuh si Vany udah gak sabar, hajar Loe yang belum dapat giliran!!
“HAHAHAHAHHAHA!!”, tawa mereka kembali terdengar di ruangan.
Tanpa ampun Gazali dan Bobi langsung mendekatiku, Bobi ini tinggi dan tubuh nya cukup maskular,
dia mengangkat tubuh berhadap kedepan dengan ke tangannya membuka lebar ke dua pahaku,
dan dalam posisi gini vaginaku siap di saji kapan saja. Gazali mulai mengambil posisi di depan bibir vaginaku dan ternyata aku salah duga atas ukuran penis mereka. Penis Gazali panjang banget hingga 18cm, tetapi tebalnya hampir sama dengan yang lain. Tak basa basi Gazali menancapkan penisnya dan memompa dengan cepat, rasany lebih beda dengan yang lain karena panjang, penis Gazali langsung meneyentuh bagian vaginaku yang lebih sensitif lagi, yaitu G-Spot. Ohh..di benak pikiranku hancurlah diriku, aku akan orgasme lagi dalam beberapa saat.
“aaaahhhaaa….ampunnnn…ampunn…ngggggg…ahhhh…”,jeritanku pelan, karena aku mmg sudah tidak ada tenaga lagi.
Gazali,”hhahah, nikmati saja nih pedang legendarisku!!”
“Huahhahahahahaha!”, kembali mereka tertawa berbahak-bahak.
setelah 5 menit memompa vaginaku dengan penis panjangnya, perasaan mau orgasme kembali menyerangku. Aku tidak tahan dengan kecapekan itu aku mulai minta henti.
“ssuu..dahhh….ahhh…ahhh! stopp!! ja…jangannngeeennghhh….aaaahhh…cu…kuppaa…..aaaahh”
“ti..tidak…..maaa…uu..orgas…me..lagi…..nggghhhh….!!”, jeritanku minta ampun dengan suara lemah.
Gazali, “ogah orgasmee!??? Ok Ok gua urusin, Beres deh.”
Mereka semua tampak senyam senyum sepertinya di balik ini ada bahaya lain mengancamku.
Dan saat itu ketika aku sudah mau mencapai puncak orgasme, si Gazali langsung menghentikan pompaannya dan orgasme ke keempat kali ini pun gagal. Aku lega saat itu, namun hal ini justru lebih menyusahkanku.
Bobi mulai duduk di kasur dan mengangkat tubuhku berbaring dan bersandaran di tubuhnya, dan membuka lebar kedua pahaku untuk si Gazali. Gazali kembali memompa vaginaku kadang pelan, kadang cepet banget, dan kadang tidak di pompa, cuman di tancap saja, dan kadang penisnya cuma masuk setengah. Hal itu di ulangin terus menerus higga 25 menit, aku makin menderita dalam kondisi begini, ini rasanya tiada akhirnya. Sudah 6 kali aku di buat gagal orgasme dan aku mulai tidak tahan dengan keadaan begini lagi dan hebatnya dia santai sekali, seperti dia yg mengontrol segalanya.
“sudahhh….cukuuupppppp…ampunnn…..ja…jangan…lagiii…hahhhh…..~~”, aku minta ampun dah, mending orgasme saja pikirku.
Gazali pun menghentikan pompaan nya pada vaginaku.
Gazali, “hmmmm….ok jd mau gimana donk Van?? katanya tidak mau orgasme kan :)???”, ejek Gazali dengan nada santai dan licik.
“ter….terserah…kamu….”, jawabku pasrah.
Gazali, “ok kalau gitu..lanjut saja ya, tenang aja tidak ada orgasme lagi koq say~~””
“jangan..jangan lagi pokoknya…terserah kamu…jangan yang barusan pokoknya…”, mintaku.
Bobi, “tapi kata ny terserah kan biar kami yang ngurus dunk? hehe”
Gazali,”iya nih tak jelas nih Vany mau nya apa? tadi bilangnya tak mau orgasme hihihih~”, tawanya licik dan menjengkelkan.
Permainan mereka membuatku cukup naik darah dan sudah, aku tidak peduli lagi. Akhirnya,
“aku….akuuu..mau ORGASME SAJA!!!!”, teriakku karena jengkel, sebenarnnya aku cuman ingin ini berakhir dgn cepat.
Mereka yang lain tertawa keras dan semangat mendengar kataku tadi, dan tak sadar si Anton merekam yg barusan saja semua.
Gazali,”nah gitu donk Vany! kamu orgasme dulu baru gua boleh orgasme dunk, begitu baru adil donk, bner gak??
Bobi, “jadi Vany cepeten orgasme ya, biar si Gazali juga cepeten, aku tak sabaran lagi nih. hahaha!!
Kembali Gazali menghajar vaginaku habis-habisan, “aahhhhhh…….ahhhhhh…AAAhhhh~~!”,eranganku pun mulai memenuhi kamar kecil itu.
setelah 10 menit aku akhirnya orgasme, “oooohhhhhh………ahhaaaaaa……ampunnnnnn…..”, eranganku keras.
Gazali juga sudah mencapai puncak, dia berdiri dan memenuhi mulutku dengan spermanya,
tidak terlalu banyak sehingga saya menelannya dengan cepat. Selesai dia pun menjauh dan tinggalkan aku dan Bobi saja.
Bobi tanpa ampun dari belakang langsung mengangkat tubuhku dan memompa vaginaku, aku terlihat seperti duduk di kursi berpenis. Aku yang baru saja di serbu orgasme ke 4 kali itu, masih harus menahan serbuan terus menerus. Mereka yang lain sibuk merekamku dengan handycam.
Penis Bobi ini terasa lebih gemuk dari yang lain, namun sepanjang milik Erwin. Tak lama dalam 1 menit dalam posisi itu aku kembali di landa orgasme kuat yang ke 5 kali. Bobi berhenti 5 detik dan kembali memompa vaginaku dengan agak perlahan. Dan setelah 5 menit kembali memompa dengan kecepatan tinggi. Bobi ini juga kurang ajar dia sudah membuatku orgasme sekali dan dia juga belum mau keluar dan kali ini dia ingin ikutin jejak si Gazali ingin menggagalin orgasmeku lagi. Dia memompa dengan cepat dan kadang lambat, dan berhenti kadang selama 10 detik dan berlanjut lagi tak aturan.
“bo..BIIII, cukuupppp…aku tidak..mau meminta-minta lagi!!!”, aku mulai kesel lagi.
“HAHAHAHHAHAHA!” Mereka kembali tertawa keras.
Tadi nya berposisi saya berhadapan ke Derman, Erwin, dan yang lain, sekarang Bobi memutar tubuhku hingga berhadapan dengannya dan kembali mempermainkanku. Setelah 5 menit terus menerus, dia berhenti sebentar sengaja untuk kerjain aku, tetapi kali ini beda. Aku sudah tidak peduli lagi ingin ini cepetan berakhir, aku langsung menaik turunkan sendiri pinggulku, jadi terlihat seperti aku yang mau seks ini. waktu itu memang akal sehatku menghilang, karena aku rasa aku sudah pasrah banget.
Bobi,”lihat oyy semuaa, nih Vany yg gerak sendiri lohh!”
Gazali, “cuii cuittt go Vany go!”
Mereka semua tertawa senang, sedangkan aku malu sekali.
Setelah 2 Menit aku kembali orgasme lagi, ini yg ke 6 kalinya.
“oooooouuhhhh………….uhhhhhh…….nggggggg……”, kembali lagi tubuhku kejang dan gemetaran.
Kembali lagi Bobi menghajar vaginaku, kali ini dengan kecepatan tinggi.
Setelah, 30 detik lagi aku orgasme lagi, ini yang ke 7 kali. Si Bobi memang sialan, dia dengan sengaja membuatku multi-orgasme 2 kali. aku sudah hancur total. Namun Bobi akhirnya juga sudah keluar.
Bobi, “uwooghhh! sini mulut mu! Croooooooooooottttt!” Puassss!!! ppuass!”
Kembali mulutku di penuhi peju, setelah aku menelannya, aku rasa ini akan berakhir. Aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi, cuma berbaring di kasur saja dengan setengah mataku terbuka. Aku lihat si Anton, Gazali, dan Bobi sibuk mengcopy video rekaman tadi ke laptop mereka. Jam berarah di jam 4, sepertinya sudah 3 jam aku berada di sini.
………………………………………………………..
penglihatanku menjadi kabur, aku melihat Erwin, Derman, dan Dodi berjalan mendekati tubuhku. Aku tidak peduli lagi apa mau mereka, tidak mau berbicara lagi. Tubuku sudah tidak ada lagi setitik tenagapun, akhirnya penglihatanku gelap, tidak lagi merasakan apa-apa dan aku tertidur.
Semua ini barulah awal, sejak saat itu lah hidupku dipenuhi petualangan seks yang tidak pernah kuduga sebelumnya,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
………………………………………………………..
Sampai di sini dulu pembaca, terima kasih telah membaca.
Salam Damai.
Kikuo