Ricky and Tom (Kali Kedua)

Ricky and Tom (Kali Kedua)

CERITA SEX GAY,,,,,,,

Seperti yang telah direncanakan, Jum’at sore aku jemput Ricky ke kantornya dan segera berangkat ke Pantai Carita.
Selama perjalanan Ricky terlihat ceria sekali. Tape mobil disetel keras-keras dan Ricky bernyanyi dengan lepasnya. Blazernya dibuka dan terlihat Ricky mengenakan baju ketat warna putih tanpa lengan. Dadanya yang bidang menantang tampak jelas gagah. Putingnya samar terlihat dari luar. Sesekali Ricky mencium pipiku selama perjalanan. Aku tersenyum saja.
Sesekali tanganku mengelus pahanya yang berbulu. Maklum dia membuka celana panjangnya di dalam mobil, gerah katanya dan sekarang ia cuma mengenakan cd jockey hitamnya. Dia tersenyum saja dan ikut memegang tanganku serta mengeluskannya ke pahanya. Dan memapahnya ke jendelonnya yang sudah sedikit mengeras Kalau jalanan ramai tanganku kembali ke stir. Malu dong……
Kami mendapatkan villa indah berbentuk rumah panggung ditepi pantai. Cukup lega ruangannya. Ada ruang tamu, dapur kecil dan teras depan yang langsung menghadap ke laut. Yang istimewa kamar tidurnya berjendela kaca besar dengan pemandangan ke laut lepas. Tempat tidurnya cukup besar, mungkin muat untuk 4 orang.
Kami segera ganti pakaian. Aku memakai celana pendek dan kaos.. Kami tiduran di kursi panjang teras depan melihat matahari sedang menyusup kelaut. Ricky tidur di pangkuanku. Kupeluk perutnya. Rambut sebahunya menerpa wajahku. Betul-betul seperti pasangan yang tengah dilanda cinta kami berdua layaknya.
Perlahan tangan kananku mulai meremas dadanya. Tangan kiriku mengusap-usap pahanya dengan lembut. Terus menyusup ke balik celana dalamnya. Ujung kontolnya belum basah. Perlahan kuusap-usap kepala kontol Ricky. Dia mulai menggelinjang. Tangan kananku bergantian meremas dada kiri dan kanannya dari balik kaosnya. Kuciumi pula leher belakangnya yang ada di atasku. Ricky menggelinjang dan melenguh keenakan.
Tiba-tiba Ricky bangkit. Ricky mengajak ke laut. Dengan kaki telanjang kami ke laut. Kami terus berjalan ke laut sampai air setinggi pinggang. Hari mulai gelap. Kami bermain di laut. Kadang jongkok sampai hanya kepala yang terlihat. Kami berpelukan, berciuman di laut gelap. Aku remas dadanya, kuraba seluruh tubuhnya. Tanganku juga kususupkan dalam celananya dan mengusap kemaluannya sambil menciumnya dengan panas. Ricky juga meremas-remas kemaluanku dengan menyusupkan tangannya dalam celanaku. Aku tetap memakai kaos demikian juga Ricky.
Air kini sudah di atas pinggang, sedikit di bawah dada Ricky. Sambil berpelukan dan berciuman, Ricky memelorotkan celanaku. Dia mulai meremas-remas kemaluanku kembali. Aku tak kalah aktif. Celananya juga kupelorotkan. Dan kemaluannya yang sudah betul-betul tegang kukocokkan dalam genggamanku. Kumainkan jariku dalam telornya sambil terus menciumi bibir dan lehernya. “Sekarang…”, bisiknya. Sambil tetap berdiri berpelukan, aku kocokkan punyanya .
Kurasakan pelukannya makin erat. Kugoyang pinggulku maju mundur. Batangku mulai berdenyut-denyut. Ricky juga mengikuti gerakanku. Kami saling mengocok dengan gairah tinggi dalam laut gelap. Aku terus menggoyang naik turun gengagamanku. Memeluknya erat-erat. Dan akhirnya aku merasa maniku mau keluar. Gerakanku kupercepat. Ricky kurasakan juga mulai mempercepat gerakannya.
Dan…akhhh……maniku keluar dalam gengagmannya bercampur air laut. Begitu juga maninya Nikmat sekali. Kami berpelukan agak lama. Lalu aku naikkan kembali celanaku dalam air. Ricky juga.
Kemudian kami berjalan ke arah pantai menuju villa cinta. Aku masuk kamar mandi untuk berbilas. Maklum air laut cukup membuat lengket kulit tubuhku. Tapi Ricky melarangnya. Aku disuruh hanya membersihkan kakiku dari pasir pantai. Di kamar mandi kami hanya membersihkan kaki dari pasir laut. Kaos dan baju kami tetap basah oleh air laut. Ricky akan memberiku kejutan. Ricky mengerdipkan matanya. Aku dibimbing Ricky masuk kamar tidur. Korden dibuka lebar-lebar sehingga pemandangan laut lepas terpampang didepan mata. Kerlip perahu nelayan dan lampu lampu di teluk seberang terlihat dengan indahnya. Ricky matikan lampu dan menyalakan sebatang lilin untuk penerangan.
Ricky kemudian membuka kaos dan celananya. Ricky kemudian juga menelanjangi aku. Sekarang kami berdiri telanjang. Ricky memelukku dan mengusap-usapkan tubuhnya pada tubuhku. Aku merasa geli. Kulit kami masih basah dan lengket. Kami berpelukan dan berciuman cukup lama. Ricky kemudian mengambil handuk dan mengeringkan tubuhnya.
Kemudian Ricky mengeringkan tubuhku dengan handuknya. Aku kegelian. Ricky dengan lembut mengusap handuknya seluruh tubuhku. Ricky kemudian memintaku untuk telungkup di tempat tidur. Dia kemudian ikut telungkup di punggungku. Kurasakan tubuh atletisnya menindih punggungku. Rambut kemaluannya kurasakan menggelitik bokongku.
Perlahan Ricky menjilati leher belakangku. Aku menggelinjang kegelian. “Tubuhmu asin”, bisiknya. Dia terus menjilati bagian belakang tubuhku. Dari leher, punggung sampai ke bokong. Tidak ada pori-pori tubuh belakangku yang tersisa dari jilatan lidahnya. Ricky terus menyusuri paha dan kaki. Bibirnya terus menciumi seluruh tubuh belakangku, betis sampai ke ujung kaki.
“Sekarang berbalik”, desisnya. Ricky kemudian mulai mengulum jempol kakiku. Kemudian seluruh jari kakiku dikulumnya. Terus naik ke atas ke kaki dan ke pahaku. Ricky memegang kemaluanku, dinaikkan dan dikulumnya telurku. Aku terus memejamkan mataku merasakan kenikmatan yang tidak pernah kurasakan. Ada empat lima kali telurku dicium, dijilat dan dikulumnya. Ricky lalu naik lagi. Kemaluanku disusuri dengan lidahnya. Lidahnya menjalar-jalar menjilati batangku. Dengan sekali gerakan kamaluanku tenggelam dalam mulutnya. Setelah dikunyah, dikocok dan diemut-emut, Ricky melanjutkan perjalanan lidah dan mulutnya. Kurasakan ciumannya menghujam di perutku.
Pusarku dimasuki lidahnya hingga aku menggelinjang keras. Ricky terus ke atas, menciumi dada dan susuku. Dikulumnya susuku, dipermainkan dengan lidahnya. Aku merem melek. Kemaluanku terasa bergerak-gerak mencari sasaran. Ricky hanya memeganginya. Kurasakan tubuh halusnya menindihku. Ricky kemudian menciumi lenganku, tangan dan jariku. Kiri dan kanan. Lalu pindah lagi ke leher. Habis leherku dikecup dan dijilati. Tangan kanannya memegang tangan kiriku dan tangan kirinya memegang tangan kananku telenjang. Sementara itu tubuhnya ada di atasku. Kurasakan kemaluannya tepat di atas kemaluanku. Saling bersitegang seperti main anggar. Dia terus sibuk menciumiku. Dada dan bibirku lumat oleh bibirnya. Lidahnya menjalar-jalar dalam mulutku.
Kemudian pindah ke mata. Dijilatinya dengan penuh kasih. Terakhir Ricky menciumi keningku. Ricky lalu duduk di atas kemaluanku. “Bagaimana”, bisiknya. Aku tak dapat berkata apa-apa. Ini kenikmatan luar biasa yang pernah kualami. Seluruh tubuhku dijilati dan diciumi Ricky yang begitu tampak seperti ari wibowo tak kusangka ia betul-betul lihai memberikan kenikamatan yang tak pernah kudapat dari pacar perempuanku. Aku tersenyum memandanginya. Ricky kemudian bergeser ke belakang ke arah kakiku. Kemudian jongkok dan memegangi kemaluanku. Perlahan di jilati telurku kembali. Aku memejamkan mataku kembali. Kurasakan bibir Ricky kemudian ganti menjilati batang kemaluanku.
Aku merasa di awang-awang. Dan ketika dia masukkan punyaku dalam mulutnya aku menggelinjang mengangkat pinggulku. Lalu perlahan Ricky menggerakan kepalanya naik turun mengocok punyaku dengan mulutnya. Aku mengimbanginya dengan menaik turunkan pinggulku. Tangan Ricky menyusuri seluruh tubuhku. Makin lama gerakan kepala Ricky makin cepat. Aku juga mempercepat tusukanku dalam mulutnya. Aku merasa maniku mau keluar. “Awas Ricky….”, bisikku. Tapi Ricky malah makin mempecepat gerakan kepalanya dan menyodotnya lebih kuat. Tangannya memegangi pahaku dengan erat.
Dan…..aaakkkhhhh……….maniku menyembur dalam mulutnya……Ricky terus menyedotnya dan menggerakkan kepalanya sampai semburannya habis……. Ricky kemudian memasukkkan mulutnya dalam-dalam seakan tidak mau maniku ada yang keluar dari mulutnya. Perlahan dia cabut mulutnya dari kemaluanku…..dan….ya ampun……ditelannya………
Ricky ke kulkas dan mengambil air putih untuk membantu menyentor mani yang mungkin masih tersisa dalam mulutnya. Dia tersenyum memandangiku dari samping tempat tidur. Kemudian dia memelukku erat-erat. “Aku suka rasa asin. Tubuhmu asin. Airmu juga asin”, bisiknya. Kami berpelukan erat sampai tertidur. Kami tetap telanjang berdua……..ah…
Hey……pls send your command this my email : [email protected],,,,,,,,,,,,,,,,,

Related posts