CERITA BOKEP MENIKMATI HANGATNYA MEMEK
Bagi pembaca yang baru hari ini membaca ceritaku, ijinkan aku menawarkan diri. Aku biasa dipanggil Wawan. Aku berusia 24 tahun serta sekarang tetap berstatus mahasiswa di salah satu PTS di Jakarta. Suatu status yang ingin secepatnya kutanggalkan, supaya aku bisa segera menjadi sarjana. Tinggal skripsi yang tetap menghadang langkahku.
Semacam telah kuceritakan pada cerita-ceritaku terdahulu, aku telah memiliki bisnis sendiri, dimana hasilnya lebih dari lumayan utk membiayai kuliah serta nasibku di ibukota ini. Tergolong pastinya untuk “biaya kenakalan laki-laki”, hehe..
Siang itu aku sedang suntuk sehabis berjam-jam menghabiskan waktu di depan notebook untuk mengerjakan salah satu proyek dari klienku. Terbukti aku ingin secepatnya menyelesaikan proyek ini, mengingat kualitasnya yang lumayan besar. Terbayang nikmatnya berlibur di Bali atau Lombok bila kelak telah menerima pembayaran dari klienku ini.
Sebab perut telah keroncongan, aku segera mengambil kunci mobilku serta berangkat ke mal di daerah Jakarta Barat untuk makan siang. Terbukti di kulkas kamar kostku cuma tersisa sepotong pizza bekas semalam. Tiba di mal tersebut, aku menuju KFC untuk makan siang.
Semacam biasa, sehabis makan siang aku cuci mata melihat-lihat toko di mal tersebut. Seusai itu, aku mampir di studio 21 yang terletak di lantai 3 mal itu untuk melihat-lihat film yang sedang diputar. Terbukti rencananya kalau ada film yang keren aku ingin nonton untuk refreshing sebelum mengawali mengerjakan proyekku lagi kelak malam.
Saat memasuki lobby, seusai melalui lorong yang dipergunakan untuk bermain video-game, kulihat seorang gadis manis sedang duduk sendiri sambil memainkan ponselnya. Aku semacam merasakan “deja vu”. Teringat olehku pengalaman berbagai waktu lalu saat mau menggoda seorang gadis sendirian di lobby studio 21, yang nyatanya mengangkat cowoknya. Namun tidak mengapa, aku sok nekat saja duduk di sebelahnya sambil tersenyum. Dirinya juga membalas tersenyum sambil kemudian kembali sibuk dengan hpnya.
“Ren..lo ada dimana sih ? Cepetan dong gue udah di lobby nih” katanya.
“Ya udah..cepetan deh” ujarnya lagi.
“Sedang nunggu pacar ya ?” tanyaku sok akrab
“Nggak kok mas. Kawan.” sahutnya pendek sambil tersenyum.
“Mas sendirian aja ?” tanyanya lebih lanjut
“Wah agresif juga nih cewek” pikirku. “Iya sendirian aja. Mau nemenin? Jalan yuk” tanyaku nakal.
“Mau ngajak kemana ?” tanyanya
“Jalan-jalan aja” sahutku. Dirinya tersenyum lagi meningkatkan manis wajahnya yang berbibir tipis itu.
Aku punya perasaan dirinya ini ABG nakal yang tidak jarang nongkrong di mal-mal mencari mangsa.
“Oh ya, namanya siapa ?” tanyaku
“Elis” sahutnya sambil mengulurkan tangannya
“Wawan” kataku menyambut uluran tangannya. Kuperhatikan penampilan Elis, gadis manis ini. Rambutnya sebahu dgn wajah yang manis. Berpakaian kaos ketat dipadu celana jeans. Buah dadanya tampak menonjol ranum di balik kaos ketat yang digunakannya. Terbayang nikmatnya bila aku bisa merasakan kenyalnya buah dada ranum ABG manis ini.
“Nggak sekolah ?” tanyaku lebih lanjut
“Nggak sedang bolos. Males sih..”
“Emang sekolah dimana ?”
Dia kemudian menyatakan salah satu SMU Negeri di wilayah Jakarta Barat.
“Hey..sori ya gue terlambat”. Tiba-tiba seorang gadis menyapa.
“Sialan lo.., gue udah nunggu lama tau..” sahut Elis pada sang gadis.
Kulihat si gadis yang baru datang, serta mataku terkagum-kagum melihat penampilannya. Wajahnya sangat cantik, dengan rambut panjang, mirip dengan Ratu Felissa bintang sinetron remaja yang populer itu.
“Ren, ini kenalin kawan gue” katanya mengetahuikanku.
Kami segera berkenalan. Kemaluanku terus bentrok saat jemarinya yang halus sedikit kuremas saat kami berjabat tangan. Nyatanya namanya Rena. Tanktopnya yang seksi terus meningkatkan hot penampilannya. Namun kulihat buah dadanya tidak sebesar kepunyaan kawannya. Bakal namun kulit tubuhnya yang putih mulus menyebar bau seksual yang tinggi.
“Mau kemana nih mas ? Kami makan dulu aja yuk ?” ajak Elis.
Akhirnya kami bertiga berangkat ke suatu restoran fast food. Saat kami berjalan, tidak sedikit cowok yang memperhatikan tingkah laku kedua ABG ini dengan pandangan bernafsu. Khususnya terhadap Rena yang terbukti sangat cantik itu. Sebab telah makan, aku hanya memesan minum saja untukku, sementara mereka menikmati makan siangnya. Sambil menikmati pesanan masing-masing, kami berbincang-bincang. Kupancing-pancing mereka, supaya aku yakin mereka bisa kuajak check-in nanti. Aku tidak mau kecele, seusai mengeluarkan uang tidak sedikit untuk mereka nyatanya mereka tidak bisa dinikmati, hehe..
Ingin segera aku merasakan kehangatan serta kemulusan tubuh belia mereka. Bakal namun, nyatanya tidak semudah itu. Tidak sedikit proses yang wajib dilewati, atau ada anggaran yang wajib dikeluarkan terlebih dahulu. Setelah makan, mereka minta dibelikan pulsa HP, terus belanja baju, dll. Namun tidak apalah, pikirku. Kebetulan baru minggu lalu aku menerima pembayaran dari salah seorang klienku. Terbukti kalau mau barang keren ada harga yang wajib dibayar. Apalagi terbayang nikmatnya jika aku bisa menyetubuhi kedua gadis ABG ini dengan cara bersamaan.
“Yuk jalan. Pusing nih di mal terus” kataku seusai mereka berakhir berbelanja. Terbukti aku telah menentukan limit pengeluaran bagi mereka. Disamping itu, aku telah tidak tahan ingin segera menikmati tubuh seksi Elis serta wajah cantik Rena.
Mereka akhirnya setuju serta kami menuju tempat parkir. Kukebut mobilku menuju hotel jam-jaman langgananku.
=====
Singkat cerita, kami telah berada di dalam kamar hotel. Tidak menantikan lama lagi, langsung kuraih wajah cantik Rena serta kulumat bibirnya. Leher serta pundaknya yang putih mulus segera kucium serta kujilati. Seusai itu, wajah manis Elis menjadi sasaranku. Saat kuciumi bibirnya yang tipis, kuremas buah dadanya dari balik kaosnya yang ketat.
“Buka dulu aja mas..” bisik Rena saat aku tetap sibuk menikmati menciumi serta meremasi tubuh kawannya.
“Bukain ya” kataku.
Aku menghentikan ciumanku pada wajah manis Elis, serta mereka berdua kemudian melucuti pakaianku.
Tak lama aku telah berdiri hanya dengan mengenakan celana dalam saja. Keadaan itu tidak berjalan lama, sebab jemari lentik Rena segera luar biasa celana dalamku. Kemaluanku yang telah menegang segera berdiri dengan gagahnya di depan kedua ABG ini. Mata mereka agak sedikit kaget melihat ukuran kejantananku.
“Besar sekali mas. Rena suka..” kata si ABG cantik sambil tangannya mulai mengocok-ngocok penisku perlahan. Sementara Elis tidak berkomentar, hanya bibirnya yang tipis sedikit terbuka. Matanya memandang kemaluanku dengan gemas. Mereka berdua telah berjongkok di depanku.
Rasa hangat segera menjalari kemaluanku saat Rena mulai memasukkan batang kejantananku ini ke dalam mulutnya yang mungil. Kepalanya mulai dimaju mundurkan menikmati kelelakianku. Kupandang ke bawah tampak wajah cantik gadis ini dengan pipi yang sedikit menonjol disesaki alat vitalku. Sementara Elis menciumi serta menjilati pahaku menantikan giliran.
Sesaat kemudian, Rena mengeluarkan penisku dari mulutnya, serta Elis langsung meraihnya dengan bernafsu. Dijilatinya terlebih dahulu mulai dari kepala hingga ke pangkal batangnya, serta perlahan dirinya mulai menghisap kemaluanku. Terkadang gadis seksi ini bergumam gemas saat menikmati kejantananku.
Aku tarik tubuh Rena jadi dirinya berdiri di sebelahku. Kemudian kembali dengan gemas kuciumi wajah cantiknya. Rena dengan bergairah membalas pagutanku. Ciuman serta jilatannya kemudian beralih ke puting dadaku. Sementara kemaluanku tetap menjejali mulut Elis, kawannya yang seksi.
Wajah cantik Rena yang sedang menjilati puting dadaku membikinku terus gemas ingin menyetubuhinya.
“Ayo buka pakaiannya dong sayang..” kataku.
Rena menurut. Dibukanya tanktop serta BH yang dikenakannya. Tidak ketinggalan juga celana jeans ketatnya. Dirinya tampak terus cantik dengan hanya menggunakan celana dalam hitam berenda.
“Biarin aja Ren., kalian lebih seksi pakai itu” kataku saat dirinya ingin membuka celana dalamnya.
Segera kutarik kembali Rena kedalam pelukanku. Kujilati puting buah dadanya. Terbukti buah dadanya tidak terlalu besar, namun bentuknya yang mencuat dengan puting merah mudanya sangat merangsang sekali.
“Ahh…ssstt…” erangan nikmat keluar dari mulut Rena. Erangan ini terus keras terdengar saat jemariku mengusap-usap liang nikmatnya. Desahan Rena diselingi dengan gumaman nafsu Elis yang tetap berjongkok menikmati kemaluanku.
Jemariku merasakan vagina Rena telah lembab oleh cairan nafsu. Wajahnya yang sangat cantik tampak menggairahkan saat dirinya mengerang-erang nikmat disetubuhi jemariku. Puting payudaranya juga telah mengeras sebab jilatan lidahku. Ingin segera kusetubuhi ABG cantik ini.
“Sebentar ya Lis..”kataku sambil mencabut penisku dari jepitan bibir tipis Elis. Seusai itu, kutarik Rena menuju tempat tidur. Kusibakkan celana dalamnya, serta kuarahkan penisku ke dalam liang nikmatnya.
“Pelan-pelan ya mas..” desahnya perlahan.
Kemaluanku mulai menerobos alat vital ABG cantik ini. Erangannya terus menjadi. Tangannya tampak meremas sprei ranjang. Mulutnya setengah terbuka, serta matanya terpenjam.
“Ahhhh…ahhhh” desah gadis cantik ini saat aku mulai menggenjot kelaminku di dalam alat vitalnya. Sebab sempitnya kelamin gadis cantik ini, baru seusai berbagai kali genjotan penisku sukses menerobos lebih dalam, meski mungkin hanya dua pertiga batang kemaluanku yang sukses masuk. Ranjang mulai mengeluarkan deritan-deritan seirama dengan goyangan tubuhku menikmati sempitnya liang vagina Rena. Tubuh mulus Rena mengelinjang-gelinjang merasakan hujaman penisku yang menyesaki liang vagina gadis belia ini. Sementara Elis, kawannya yang seksi dengan bergairah melihat adegan kami.
“Kamu buka juga dong Lis” kataku. Elis kemudian membuka kaos ketatnya serta celana jeansnya.
“Biarin aja pakaian dalamnya Lis..” ujarku lagi saat dirinya ingin membuka BHnya. Elis kemudian kuminta mendekat.
Kuhentikan hujaman penisku di kelamin Rena sejenak, serta kuminta dirinya mengubah posisi. Aku segera berbaring di tempat tidur sementara si cantik Rena menaiki tubuhku. Diarahkannya kembali kelaminku ke dalam vaginanya.
“Ahhhh….” erangnya kembali saat penisku menerobos liang nikmatnya. Dirinya kemudian menggoyang-goyangkan tubuhnya menikmati kejantananku. Kuraih wajah manis Elis yang ada di sebelahku, serta kami langsung berciuman dengan bergairah. Kuremas buah dadanya yang besar, serta kuangkat daging kenyal ranum ini jadi keluar dari cup BHnya. Tampak luar biasa seksi Elis saat itu, dengan wajahnya yang manis serta kedua payudaranya yang mencuat keluar. Puting susunya yang kecoklatan segera menjadi santapanku.
“Sstttthhhh….sstttt” erangnya saat kujilati serta dengan gemas kuhisapi buah dadanya yang kenyal itu.
Sementara Rena, kawannya yang cantik, tetap menggoyang-goyangkan tubuhnya yang mulus di atas selangkanganku. Matanya terpejam dengan wajah yang memerah meningkatkan ayu wajah cantiknya. Tanganku memilin-milin puting buah dadanya. Sementara Elis mulai menjilati puting dadaku.
“Ahhhhh……” erang Rena panjang saat dirinya mengalami orgasmenya. Tubuhnya mengejang berbagai saat, kemudian lunglai di atas tubuhku. Kuciumi pundaknya yang putih halus berbagai saat, sebelum kugulingkan tubuhnya kesebelahku.
“Giliranmu Lis..” kataku. Elis langsung menghentikan hisapannya pada puting dadaku, serta dengan bergairah dirinya menggantikan posisi Rena. Disibakkannya celana dalamnya, serta diarahkannya kelaminku ke liang surganya.
“Ihhh..gede banget…iihhhh” desahnya saat penisku menerobos vaginanya. Ranjang kembali berderit keras saat dengan bernafsu Elis menggoyang-goyangkan tubuhnya menikmatiku. Buah dadanya yang kenyal berguncang-guncang menggemaskan saat ia menyetubuhiku. Terkadang sebab gemas, kutarik tubuhnya supaya aku bisa menghisapi puting payudaranya.
Bosan dengan posisi ini, kuminta Elis menungging sambil memegang tepian tahap kepala ranjang. Kusodokkan penisku kembali ke dalam tahap tubuhnya yang paling vital, serta erangan Elis kembali terdengar ditimpali dengan suara derit ranjang.
“Ihh..ihh..” desahnya saat kusetubuhi dirinya dari belakang. Pantatnya yang montok terkesan sangat merangsang. Sementara kulihat Rena tidak berkedip melihat kawannya sedang disetubuhi dengan cara “doggy-style”.
“Sini Ren” panggilku. Saat dirinya menghampiriku, langsung kembali kuciumi wajahnya yang sangat cantik itu. Sementara itu tanganku memegang pinggang Elis, kawannya, sambil sesekali menepuk-nepuk pantatnya yang padat.
“Ihh..ihh.. Elis hingga mas…ihhhh..” erang Elis saat mencapai orgasmenya. Kulepaskan penisku dari dalam vaginanya. Sementara itu, aku tetap sibuk melayani ciuman Rena. Penisku yang tetap tegang sehabis menikmati vagina kawannya, langsung diraih serta dikocok-kocoknya perlahan.
Sesaat kemudian kubalikkan tubuh Elis, serta kunaiki tubuhnya. Kujepitkan kemaluanku di antara gunung kembarnya yang besar. Kugoyangkan tubuhku menikmati kekenyalan buah dada Elis. Sementara Rena menyodorkan payudaranya ke mulutku untuk kunikmati.
Rasa nikmat yang luar biasa menjalari syaraf kemaluanku. Aku merasa telah tidak tahan lagi membendung orgasmeku. Kulepaskan pagutanku dari buah dada Rena, serta terus cepat kugoyangkan tubuhku menikmati jepitan buah dada Elis. Tidak lama kemudian, aku menjerit nikmat saat berejakulasi di buah dada ranumnya.
=====
Seusai membersihkan diri, kami bertiga tiduran sambil istirahat di atas ranjang. Elis di sebelah kiriku serta Rena di sebelah kanan. Aku tetap telanjang, sementara mereka hanya mengenakan celana dalam saja. Elis telah melepas BHnya yang basah sebab ejakulasiku.
“Mas mainnya luar biasa banget …” kata Rena sambil tersenyum manis.
“Iya..kita berdua aja dibangun kewalahan…”sahut Elis sambil mengusap-usap dadaku.
“Habis kalian cantik-cantik sih. Jadi nafsu nih” jawabku asal.
“Pasti ceweknya si mas puas banget ya Lis..” kata Rena pada kawannya.
“Yang gemesin ini lho..gede banget ukurannya. Coba cowokku segede ini..” kata Elis sambil mulai mengusap-usap kemaluanku.
“Iya.Rahasianya apa sih mas ? Biar kelak Rena kasih tahu cowok Rena, supaya bisa bikin Rena puas..” Tangannya yang halus juga mulai merabai kemaluanku yang mulai menegang kembali.
“Mas, buat kenang-kenangan Rena video ya..” ucap Rena tiba-tiba, sambil bangkit mengambil HPnya.
“Jangan ah. Udah nggak usah” tolakku.
“Ah..nggak apa mas. Habis mr.happy-nya gemesin banget deh..Rena nggak ambil mukanya kok..” sahutnya.
“Awas, bener ya. Jangan kelihatan mukanya lho” kataku.
“Mas berdiri di sini aja biar lebih jelas. Terus elo isepin Lis.. Ntar gantian” katanya bak sutradara kawakan.
Kuturuti kemauannya. Aku bangkit serta berdiri di samping ranjang. Elis kemudian berjongkok di depanku, serta mulai menjilati kemaluanku.
“Rambut lo Lis..jangan nutupin” kata Rena sambil mulai merekam adegan itu.
Kubantu Elis menyibakkan rambutnya, serta dirinya mulai mengulum kemaluanku. Kunikmati jepitan bibir tipis Elis di batang kemaluanku. Tangannya yang halus mengelus-elus buah zakarku.
Rena merekam adegan kami dengan antusias. Aku mengerang nikmat, sambil tanganku menolong menyibakkan rambut Elis yang sedang sibuk menikmati kemaluanku. Lumayan lama gadis ABG seksi ini menyalurkan nafsunya.
Sementara tampak Rena sangat terangsang melihat kawannya menikmati penisku.
“Lis..gantian gue dong..” katanya berbagai saat kemudian.
Hpnya diserahkan ke Elis, serta gantian Rena sekarang yang berjongkok di depanku. Disibakkannya rambutnya kesamping supaya kawannya bisa merekam adegan dengan jelas. Dijilatinya perlahan seluruh batang kemaluanku. Celah kencingku digelitik dengan lidahnya, kemudian mulutnya mulai mengulum perlahan batang kemaluanku.
“Jangan pakai tangan Ren..” kata Elis yang sedang merekam adegan kami.
Rena kemudian melepas tangannya yang memegang batang kemaluanku, serta ia memaju mundurkan kepalanya menikmati jejalan penisku di mulutnya. Sesaat kemudian dirinya mengeluarkan kemaluanku dari mulutnya serta, tetap dengan tanpa memegang penisku, menjilatinya sambil bergumam gemas. Kemudian dihisapnya kembali kemaluanku dengan bernafsu.
Mendapat perlakuan semacam ini bergantian dari kedua gadis belia, aku merasa tidak lama lagi bakal mencapai kepuasan.
“Arrghh.. hampir hingga nih..” erangku.
“Mas yang ambil ya..” kata Elis sambil menyerahkan hp padaku. Dirinya kemudian berjongkok bersama dengan Rena. Diambilnya penisku dari mulut kawannya serta dikocok-kocoknya.
Aku tidak tahan lagi. Sambil merekam adegan, aku berejakulasi membasahi wajah manis kedua gadis ABG ini.
——————-
Seusai beristirahat sejenak, aku memesan minuman. Sambil menantikan pesanan datang, aku meminta hp Rena. Aku ingin memastikan wajahku tidak terkesan di rekaman video yang tadi diambil.
Kami mengobrol berbagai lama di kamar hotel itu, sebelum beranjak pulang menjelang malam. Kuantar mereka kembali ke mal tempat aku berjumpa dengan mereka. Kuberi mereka uang taksi secukupnya.
“Makasih ya Mas. Tidak jarang-tidak jarang telpon kami ya..” ucap Rena saat turun dari mobil.
“Ok, daaggh..” kataku pada mereka berdua.
Aku segera menjalankan mobilku kembali menuju tempat kost. Sehabis makan malam, aku melanjutkan mengerjakan proyek dari klienku. Pikiranku telah menjadi fresh kembali seusai diservis oleh Rena serta Elis, ABG Mal yang cantik.,,,,,,,,,,,,,,,,,,