NGENTOT DI KEBUN KOPI
Seorang gadis belia yang harus rela menjual tubuhnya kepada om-om untuk melunasi hutang-hutang ibunya. Ingin Tahu kelanjutanya para pembaca ??? langsung saja simak cerita dibawah ini !!!
Aku kuliah di Semarang, jauh dari orangtuaku. Kost aku dekat dengan kampus tetapi masuk kampung, sekitar 4 meter dari jalan raya. Kebetulan kostku di pinggir jalan kampung, sangat bebas. Karena tidak ada pagar dan kostnya cowok cewek. Bisa dibilang kost yang nyaman bagiku, karena pergi pulang malam pun tidak ada yang mengganggu.
Ibu kost juga membebaskan asal tidak boleh menginap di kost. Ibu kostku merasakan bahwa dia juga pernah muda. Orangtuaku juga mengetahui posisi kostku itu, mereka yakin aku bisa dipercaya. Padahal pergaulan di Semarang itu sangat dekat dengan Pergaulan Bebas. Aku harus pandai memilih teman yang baik agar aku tidak terjerumus ke dalam pergaulan itu.
Teman kuliahku banyak yang berasal dari desa penampilanku juga terlihat beda dari mereka. Mereka masih cupu dan biasa saja, sedangkan aku sudah terkontaminasi gaya orang kota. Di kampus aku memiliki beberapa teman dekat, namanya Dina, Rista, dan Rayi. Hanya bertiga itu yang cocok denganku dari segi penampilan dan pergaulan.
Aku dulu jaman SMA terkenal sering gonta ganti pacar, maklumlah anak muda jaman sekarang kalau nggak punya pacar namanya nggak gaul dong. Banyak banget mantanku di masa SMA, hanya buat happy-happy aja nggak lebih. Mungkin di masa kuliah ini aku lebih serius dalam berhubungan dengan pria.
Kalau aku milihnya yang udah kerja Polisi, Tentara atau apalah yang penting bukan anak kuliahan yang nggak modal itu. Pastinya cari yang bisa beliin apa aja yang aku inginkan, wajah jelek tidak masalah bagiku. Banyak pria yang mendekati aku , aku sering cerita dengan ibu. Tetapi ibu selalu aja harus sesuai kiteria dia tanpa memikirkan aku.
Aku sering backstreet soal pacaran, ya males aja ibu selalu ikut campur masalah pribadi aku.Pernah aku berpacaran dengan Reza dia pemain bola, cakep putih gagah. Aku menjalin hubungan 1 tahun dengan dia. Namanya juga pemain bola punya uang juga musiman pas ada kompetisi. Lama-lama aku modal semua jelas aku nggak mau lama-lama pacaran sama dia.
Gaya pacaranku sudah seperti suami istri, Reza tidur di kost udah biasa. Kita melakukan seks bebas, tetapi dia menggunakan kondom. Aku kuliah kesehatan jadi aku tau mana yang aman untuk diriku sendiri. Dia sering datang ke kost bawain makanan atau sekedar memberiku bunga mawar merah layaknya anak muda berpacran.
Kalau males keluar buat nongkrong kita di kamar nonton tivi sambil bercandaan. Bercandaan itu pasti berujung mesum, ciuman pegang payudara. Tapi aku enggan memberikan kewanitaanku. Sebenarnya aku sudah tidak perawan akupun lupa siapa yang sudah merenggut keperawananku. Aku sama Reza paling ciuman bibir sambil dia remas-remas payudara aku.
Ciumi payudara aku, menggesek-gesekkan penis ke Vagina-ku udah itu aja. Aku selalu menolak jika dia meminta lebih dari itu. Ya buat apa sih hanya bunga mawar dan makanan biasa yang dia berikan. Waktu berjalan aku ketahuan ibu kalau berpacaran dengan dia. Akhirnya aku putus, males juga sih udah nggak cocok lagi. Aku hanya menjalin pertemanan dengan banyak pria
Semua pria yang dekat denganku selalu aja datang ke kost bermalam, bagiku sudah biasa. Aku sekrang sudah semester 6 dan kuliah di semarang, selama itu banyak pria yang mendekatiku. Aku merespon semua namun hanya sebatas teman, hanya kadang mereka menggangap lebih dari teman. Terserah mereka yang penting aku enggan serius dengan siapapun itu.
3 tahun berlalu aku wisuda tepat waktu, orangtuaku jauh-jauh dari luar Jawa datang menghadiri wisudaku. Mereka bangga denganku keberhasilanku menuntut ilmu. Tahap berikutnya aku harus kerja entah di klinik atau ikut bidan senior. Waktu cepat berlalu tak terasa 6 bulan sudah aku tidak bekerja. Mencari pekerjaan memang susah sekali, tidak semudah yang aku bayangkan.
Aku terus mencoba hingga akhirnya aku ikut ibu di luar Jawa membantu usaha sembari menunggu panggilan kerja. Di daerah Kalimantan banyak banget lowongan pekerjaan namun terlalu pelosok desa aku belum siap. Ibuku berjualan buah disana, dagangannya selalu laku keras. Buah apa aja disana menjanjikan, aku tergiur untuk mengikuti jejak ibu.
Namun ibu tidak memperbolehkan aku, harus bekerja sesuai bidangku. Pada waktu itu aku jaga kios buah, ibu sedang memasak di dapur. Turun seorang pria tua dari mobilnya yang mewah itu. Dia membeli anggur merah, aku melayani dia dengan baik. Tetapi aku sedikit risik bapak-bapak itu memandangi aku terus menerus. Sampai aku salting apa ada yang salah di didiriku,
Pagi pak Eko, tumben datangnya jam segini cari apa pak?”
ini bu biasa cari anggur..”
Ibu dan bapak itu ternyata sudah kenal mungkin langganan. Tiba-tiba orang itu mengajak ibu untuk keluar dari kios. Ntah apa yang dibicarakan mereka, aku tidak tau. Terdengar suara ibu ketawa sangat keras aku makin curiga. Jangan-jangan pria itu pacar ibu, aku sempat berprasangka buruk terhadap bapak itu.
Setelah bapak tua itu pergi, aku bertanya kepada ibu karena aku masih penasaran,
bu..siapa pria tadi kok kayaknya udah kenal dekat dengan ibu?”
“itu pak Eko juragan sawit kaya raya Ran, kamu mau pacaran sama dia ?”
Tanpa basa basi ibu menawari anaknya untuk berpacaran dengan bapak-bapak tua itu. Aku dengan tegas menolak permintaan ibu,
tega banget bu, aku yang masih muda belia harus berpacaran dengan bapak-bapak itu sih bu?”
“Ran, ini sangat mendesak. Ibu banyak hutang kepada siapa ibu mengeluh kamu anak satu-satunya ibu. Bapakmu tidak bertanggung jawab Ran, pergi begitu saja meninggalkan kita”
terus apa hubungannya ibu dengan bapak tadi ? kok sampai bahas hutang bu..”
“hanya bapak itu yang mampu membantu hutang ibu asal kamu mau jadi kekasih hatinya..”
Astaga segitunya amat sih ibuku rela aku berhubungan dengan bapak itu. Aku terdiam dan merenung aku bisa bantu apa untuk melunasi ibu. Mungkin ini jalan satu-satunya, tapi masa iya aku harus berpacaran dengan orang yang jauh lebih tua dari aku. Setiap hari ibu mengeluh tentang hutang-hutangnya.
Bahkan ada loper buah datang marah-marah karena tagihan beberapa kalibelum ibu bayar. Semakin hari aku semakin bersalah tidak bisa membantu ibu. Aku memutuskan untuk mensetujui ide ibu, demi ibu aku rela memberikan tubuhku kepada bapak itu,
Bu..saya setuju menjalin hubungan dengan Pak Dino tapi dengan syarat hutang ibu harus lunas..”
yang bener Ran??? Terimakasih nak kamu telah menyelamatkan ibu, ” ucap girang ibuku.
Ibu terlihat lega dan bahagia walaupun harus mempertaruhan harga diriku. Ibu menelpon Pak Dino membahas masalah itu. Aku harus ikhlas menjalaninya kalau seks aku sudah handal tapi baru kali ini dengan bapak-bapak setengah tua. Esok pun tiba, jam 8 Pak Dino sudah datang ke kios untuk mengajakku jalan. Ibu memanggil aku yang sedang bersiap diri,
“iya buk..Rani baru siap2..”teriakku dari kamar.
Setelah selesai bersiap diri aku keluar dan menemui Pak Dino. Aku juga biasa, mencium tangannya dan memberikan senyuman di pagi hari. Aku anggap dia sebagai bapakku, supaya aku nggak berlarut-larut galau. Pak Dino berpamitan dengan ibu dengan memberikan amplop tebal banget kelihatannya uang sebesar 5 juta.
Aku menaiki mobil Fortuner Pak Dino, aku duduk di belakang berdua. Didepan sudah ada sopir pribadinya, aku ngobrol banyak. Sesampainya di Mall aku belanja apa saja yang aku suka, baju tas semua yang aku inginkan. Sampai habis 10 juta karena aku minta HP baru. Pak Dino membelikan semuanya, aku merasa sangat senang. Memang benar kata ibu hanya jalan seharian aku bisa dapat segalanya.
Malam tiba aku diantar pulang ke kios buahku. Ibu sangat bahagia aku sudah sampai rumah membawa banyak barang baru
Bu..besok Rani mau aku ajak ke Banjarmasin dan Palangkaraya jam 6 pagi ya..?”
“ya pak silahkan..”
Pak Dino pulang aku bersiap packing untuk besok. Aku berencana minta motor karena dikios hanya ada satu motor. Aku mempersiapkan diriku, kalau ke Banjar dan Palangka nggak mungkin langsung pulang pasti menginap. Hotelnya juga pasti bintang 5 udah nggak bisa bayangin. Aku berinisiatif untuk belajar cara memuaskan pria. Aku membuka situs-situs porno untuk persiapan besok.
Bisa aja aku dibeliin mobil kalau bisa memuaskan gairah Pak Doni. Aku tertidur pulas setelah membuka situs porno hingga larut malam. Keesokan harinya Pak Dino menghampiri aku, aku membawa satu koper pakaian. Tampak ibu sudah berada di depan kios. Seperti biasa Pak Dino berpamitan sambil memberi salam temple. Aku mencium tangan ibu,
“Rani pergi dulu ya bu..”
Mobil Pak Dino melaju cepat, di dalam mobil kita ngobrol banyak basa-basi. Sesekali Pak Dino gemas melihatku dia memelukku. Waktu itu aku sengaja memakai dress berpenampilan feminim agar terlihat seksi. Pak Dino sepertinya juga terlihat nafsu melihatku, cara bicaranya membelai pipiku dengan mesra. Nikmati saja agar semua yang ingin aku minta bisa terwujud.
Sampai di Palangkaraya kota kecil sejuta keindahan. Kita berhenti di pantai, menikmati semilir angin. Berpelukan saling bergandengan tangan layaknya kaum muda. Aku mulai membuka hatiku biar suasana makin intim. Kita melanjutkan perjalan menuju Banjarmasin, 5 jam perjalanan. Melelahkan sekali, sampai di hotel yang megah juga akhirnya.
Hotel berbintang 5 sangat megah, Pak Dino sudah memesan kamar jauh-jauh hari. Aku dan dia satu kamar sedangkan sopirnya tidur di kamar sendiri. Di dalam hotel banyak banget cewek-cewek cantik yang stay di sofa. Ternyata mereka wanita malam, dan sopir Pak Dino membawa satu cewek masuk ke dalam kamarnya.
Aku dan Pak Dino masuk ke kamar, didalam kamar sudah banyak bunga-bunga indah. Memang sengaja dipersiapkan untuk menyambut aku. Aku dan Pak Dino membersihkan badan, aku keluar dari kamar mandi mengenakan daster tipis sangat terawang. Pak Dino sudah terbaring menanti aku,
“kamu cantik banget aku udah nggak sabar ingin kamu peluk..” ucap Pak Dino dengan tampang mesum.
Aku mendekati Pak Dino aku masih teringat video semalem dan saatnya aku beraksi. Aku tidur diranjang Pak Dino mendekati aku menciumi bibirku, ini lebih nikmat dari anak muda yang pernah aku rasain sebelumnya. Pak Dino tanpa memakai baju dia hanya mengenakan celana dalam saja. Mencium bibirku dengan sangat ganas dan penuh gairah.
Aku pasrah mau diapain yang penting aku nikmat. Aku terbawa suasana, sinyal-sinyal nafsu birahi sudah mulai muncul di tubuhku. Pak Doni menggerayangi payudaraku, dari bawah daster yang aku kenakan. Geli banget,
“ahhhh…ahhh” Kedua mata memandangi wajahku, tangannya melepas dressku. Kedua payudaraku dimainkannya, diremas-remas hingga aku mendesah keras,
akkhhhhh…akkhhhh…pelan pak..”
Agar dia cepat mendapatkan klimakasnya, aku-pun menyodok memeknya sembari meremas payudara-nya. Aku entot Itha semabri aku remasi payudaranya dengan kencangnya. Dengan perlakuanku itu Itah semakin gila saja mendesahnya. Dia meracau tidak karuan, dan memeknya-pun semakin basah saja denganlendir kawinya,
“ Rulll, Oughhh… Aku mau keluar Rul… Aghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh…. Syurrrrrrrr…., ” ucap Itha di iringi dengan klimaksnya
Hangat sekali rasanya ketika cairan kawin Itha keluar dari vagina-nya. Memeknya semakin basah saja hinga terdengar suara,
“ Pyekkk… Pyakkk… pyekkk… pyekkk… pyekkk…, ” suara memek Itha yang aku sodok yang basah dengan lendir kawinya.
“ wah kamu udah keluar yah Tha, aku juga mau keluar nih,keluarin dimana Tha???, ” tanyaku sembari terus menyodok memek Itha.
“ Eughhh… Ssssssss… diluar aja Rul biar aku nggak hamil, Aghhhhh…, ” jawabnya semabri menikmati sodokan penisku.
Tanpa menjawab aku-pun terus menyodok vagina Itha. Beberapa menit kemudian aku-pun merasa akan keluar. Dengan cepatnya aku-pun segera mencabut penisku, lalu aku kocok dengan tanganku,
“ Crottttttttttttttttttttttttttt… Crotttttttttttt…. Crottttttttttt, ”
Keluarlah spermaku dengan kencangnya membasahi pantat Itha. Puas sekali rasanya sudah mengeluarkan spermaku, Ahhhhh nikmatnya,
“ Enak ya Tha bisa ML sama kamu, lain kali kita ML lagi yah, hhaaa…, ” ucapku sembari membersihkan penisku
Dengan lembut kembali membelai meremas payudaraku, bra terlepas. Payudaraku yang montok menggantung. Putingku menonjol besar banget karena aku horni. Wajah Pak Dino merah dipenuhi dengan nafsu yang sangat kuat. Pak Dino naik diatasku, dia kecup dan kulum putingku setengah jam. Waktu yang lama hingga payudaraku merah merona dibuatnya,
“aku tak kuasa melihat payudara mu Ran, putingmu yang semakin besar rasanya tak ingin melepaskan kuluman ini..” ucap pak Doni
Tubuh mungilku menggeliat manja, dia semakin tergoda melihatku. Kedua kakiku dia buka lebar, tangannya membelai Vagina-ku yang harum itu.Dengan sedikit rambut yang tumbuh, jarinya bermain di Vagina-ku. Memasukkan salah satu jarinya ke lubang Vagina-ku, “oohhh..ooohhhh…”. Cairan keluar membasahi Vagina-ku.
Tampak penis dia membesar dengan banyak bulu yang tumbuh sangat rimbun. Pak Dino kembali diatas menciumiku. Tanganku memegang erat penisnya, aku kocok penis pak Dino,
ahhhh..ahhhh…ahhhh..” desahan manja keluar dari bibirnya.
Posisi berpindah kembaliaku dibawah pak Dino menggesekan ujung penisnya ke lubang Vagina-ku. Mencoba biar masuk ke dalam lubang kenikmatanku. Setengah batang penis masuk, nikmat banget,
“ahhhh..ahhhh..” aku terus mendesah diiringi tubuhku bergetar karena vagina-ku basah lagi.
Semakin ke dalam masuk hingga menekan rahim, rasanya hingga ke ubun-ubun. Girah nafsu kita berdua sudah tak tertahankan. Semakin keras menggoyang penisnya keluar masuk terus. Benar-benar nikmat banget saling merespon setiap gerakan. Goyangan pak Dino emang asoy banget dah, aku nggak kuat. Kedua telapak tanganku dia genggam erat hingga aku hanya mendesah dan menggelengkan kepalaku,
akkhhh..pak…terus pak..akkhhh…”
Aku mencoba menjepit penis pak Doni, pantat aku angkat dan aku rekatkan kakiku. Pak Dino tak kuasa,
”ahhhh… jepit penisku Ran goyang pantatmu…ahhhh…” Pantat kuangkat pak Doni berteriak.
“aaahhhhhhhhhh….” Keringat bercucuran keluar dari tubuhnya yang kekar itu.
Maju mundur memasukkan penis keluar masuk senikmat mungkin.”ahhhh….” Keluarlah cairan sperma itu banyak dan kental disemprotkan kedadaku,
“croooootttt…crrrooooottt…crooooootttttt…..
sepulangnya dari membeli tiket bus untuk ayah Itha, Fahrul dan Itha yang bersahabat nekat ML dikebun kopi karena mereka Horny. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.
Menceritakan tentang hubungan sex yang pernah aku lakukan sendiri dengan wanita yang pernah jadi pacarku ataupun dengan wanita yang hanya sebatas teman dekat denganku adalah suatu kebangaan tersendiri bagiku. Sebut saja namaku Fahrul, aku seorang laki-laki yang kini telah berusia 24 tahun. Pada kesempatan hari ini akau akan menuliskan kisah sex-ku dengan wanita yang bernama Itha.
Kejadian sex ini aku alami ketika aku masih duduk dibangku kela 2 SMA. Itha ini hanyalah sebatas teman dekat saja denganku. Dia adalah tipe wanita yang manis,langsing dan mempunyai tinggi standart . Itha ini jika dilihat-lihat seperti keturuanan arab. Ketika aku SMA dia dulu sudah lulus SMA, usianya terpaut lebih tua 3 tahun dariku.
Sebagai teman dekat kami sangat akrab sekali, bahkan aku tahu kali Itha ada rasa suka denganku. Tidak heran sih jika dia menyukaiku, soalnya aku ini orangnya humoris, dan lumayan ganteng. Di usiaku yang dulu yang masih 17 tahun sudah banyak wanita yang menjadi korban nafsu sexs-ku. Kalau tidak salah dimasa-masa SMA-ku dulu aku sudah mempunyai 10 mantan pacar, hhe.
Terserahlah mau dibilang playboy atau apa, yang aku tahu saat itu hanyalah mengencani para wanita yang menurutku menarik. Pada suatu ketika saat itu aku membolos sekolah dan bermain ditempat Itha. Aku yang memang sudah malas sekolah daripagi, aku-pun membawa baju Bebas yang sudah aku taruh ditas. Sesampainya dirumah Itha aku langsung mengganti bajuku sragamku dengan baju biasa.
Rumah Itha sangatlah bebas namun harus tahu diri. Kedua orang tua Itha sudah seperti saudaraku sendiri. Bahkan saking akrabnya aku sering makan dan minum dirumah Ithadenagn cafra mengmbil sendiri, yah bisa dibilang seperti dirumah sendiri, hhe. Saat itu aku sedang mengobrol dengan Itha, ketika sedang asik-asiknya mengobrol tiba-tiba ayah Itha-pun keluar dari rumahnya,
“ Eh Fahrul, kog kamu nggak sekolah sih Rul ??? kamu bolos yah kog jam 8 pagi udah disini ???, ” ucap Om Ratno (ayah Fahrul).
Hehehhe… Iya nih Om males banget sekolah, soalnya pelajaran hari ini membosankan OM, isinya Cuma pelajaran matetika, bahasa inggris, Kimia, sama Fisika Om, Aduh pusing,,,HHahahah…, ” ucapku menjelaskan.
“ Dasar Fahrul tuh pak bandel banget, Itha nasehatin nggak pernah didenger, dasar anak bandel, hha…, ” ucap Itha menyahut pembicaraan aku dan ayahnya.
Dasar Fahrul bandel banget… Oh iya Rul mumpung kamu nganggur kamu mau tolongin Om Nggak, ” ucapnya meminta tolong padaku.
Boleh-boleh aja kog Om, emangnya mau minta tolong apa Om ???, ” jawabku enteng.
Ini nih Rul Om mau minta belikan tiket Bus di terminal buwat keberangkatan nanti sore, kalau pesen dulukan Om bisa milih tempat duduk, hhe… Oh iya nanti biar ditemenin Itha beli tiketnya, Gimana, ??, ” ucapnya.
“ Oke deh Om siap, yaudah aku berangkat sekrang aja Om, ” ucapku pada Om Ratno.
“ Yudah deh Rul, Eh Tha sana temenin Fahrul beli tiket, ” ucapnya padaku dan Itha.
“ Oh iya Rul, ini uang tiket dan uang bensinnya, ” ucap Om Ratno sembari memberikan uang padaku.
Itha yang kebetulan sudah mandi dan sudah berpakain rapi dan wangi-pun segera bergegas membonceng motorku. Motor ninja 2 tak kesayanganku-pun segera aku nyalakan, setelah menyala langsung aku tancap gas motorku,
“ Weeeng ggggggggggggggggggggggg…., ” suara knalpot racingku.
Jarak dari rumah keterminal lumayan jauhmyah kira-kira 35 km lah dari rumah Itha. Untuk menuju ke terminal kami harus melewati hutan,kebun karet, kebun kopi, kota, baru sampai terminal. Sepanjang perjalanan kami terus mengobrol dan bercanda. Motor ninja 2 tak jika jok belakang ditumpangi pasti akan merosot kedepan. Nah dari situlah mulailah aku berfikir mesum.
Jalan yang berkelak kelok dan naik turun membuat payudara Itha sering menempel dipunggungku. Sebagai cowok yang normal pasti dong aku merasa Horny, secara Itha juga masuk perhitungan tipe wanita yang aku sukai. Tubuh langsing dan Payudaranya lumayan montok. Sepanjang perjalanan aku sengaja mengerem mendadak agar payudaranya menempel pada punggungku.
Melihat hal itu Itha bukanya marah, eh malah dia sengaja nempel-nempelin kepunggung aku, dasar gatel juga nih cewek, hha. Setelah beberapa saat kami melakukan perjalanan akhirnya kami-pun sampai keterminal. Kami berangkat dari rumah jam 08.15 sampai keterminal jam 09.00 persis. Sesampainya diterminal kami-pun lekas membeli tiket untuk om Ratno.
Tiket sudah kami beli, dan kami-pun segera bergegas kembali. Weengggggg… Aku gas lagi motorku, dan Keluarlah kami dari terminal Bus itu. Dengan lincahnya aku-pun membawa motor ninja 2 tak-ku. Kota-pun sudah aku lewati dan sampailah kami dikebun kopi. Ketika kami sudah sampai dikebun kopi, tiba-tiba saja tangan Itha menempel pada kedua pahaku dan payudaranya ditempelkan kepunggungku
Bisa gawat nih, si Otong (penisku) bisa berdiri nih, ucap dalam hatiku. Pada jam-jam itu jalan diarea kebun kopi itu sangatlah sepi. Aku yang tahu Itha Horny sengaja aku pelan-pelankan motorku
“ Tha kog kamu dari berangkat tadi nempel-nempeli tetek kamu ke punggung aku sih ?? kamu sangek ya???, ” ucapku to the point.
Ihhhhh, Siapa juga yang sangek, yang buwat tetek aku nempel tuh jog kamu nih, udah nungging licin lagi, HUwww… dasar otak mesum, ” ucapnya mengelak.
“ Udahlah Tha nggk usah ngelak gitu, kamu sebenernya suka sama akukan?? Ngaku aja deh !!!!, ” ucapku terus menerus mendesaknya agar mengaku.
Apaan sih kamu Rul, huhhhh…, ” ucapnya sok jual mahal.
Aku yang sudah nafsu dengan Itha, tanpa banyak bicara tangan Itha yang ada dikedua pahaku , salah satu tanganyalangsung aku arahkan pada penisku saja, bodo amat urusan marah belakangan,
Tha remes kontol aku dong, aku sangek nih, Sssshh…., ” ucapku sembari menahan tangan kiri Itha dengan tangan Kiriku.
Motorku yang sengaja aku pelankan mengiringi gairah mesumku. Itha saat itu-pun tidak menjawab dan berusaha mengalihkan tanganya dari penis-ku,
Udahlah Tha, kamu juga sangek kan nggak usah malu-malu remas aja penisku, ” ucapku sembari menahan tangannya agar tetap berada di atas penisku yang masih terbungkus celana.
Sesaat dia diam dan tidak berbuat apa-apa. Kira-kira 2 menit dia diam, tiba-tiba saja dia mulai meremas-remas penisku dari luar celanaku dan dtempelkanlah kedua payudara-nya dipunggungku,
“ Rul, aku sayang kamu Rul, Emuuucahhh…, ” ucapnya berbisik lalu mencium telingaku.
Saat itu aku hanya tersenyum mendengar ucapannya. Itha berkata sembari meremas penisku, dan menempelkan payudaranya di punggungku. Ouhhh… mantap coy. Melihat Itha yang seperti itu aku-pun segera membelokan motorku dikebun kopi. Sembari terus diremas penisku aku mencari tempat yang aman untuk aku berbuat mesum dengan Itha.
Beberapa menit saja aku sudah menemukan tempat yang aman untuk kami berbuat mesum. Suasananya sejuk, rimbun, dan bisa untuk parkir motor. Lalu aku-pun segera menghentikan motorku dan aku parkirkan dibawah pohon besar di area kebun kopi itu,
Tha, kita disini dulu yah, aku sangek banget Tha, ” ucapku.
Iya Rul terserah kamu aja, ” ucapnya dengan wajah penuh birahi sex.
Disitu aku langsung menyuruh Itha untuk melepas bajunya, Wow… bersih sekali tubuhnya ternyata, payudaranya berukuran sedang namun menggemaskan. Waktu itu aku juga sempat mengadikan foto Itha dengan HP-ku, dia berpose layaknya model professional. Jika dilhat-lihat Itha itu wajahnya seperti wajah wanita haus sex, hha.
Setelah aku sempat mengabadikan aku-pun langsung mendekat kepada Itha. Aku peluk, cium dan aku raba payudaranya,
“ Eummmmmm…. Eughhhh…, ” lenguh Itha mesra.
Tanpa rasa ragu aku terus menciumi bibir dan meremasi payudaranya. Tubuh Itha sangat sexy sekali dengan masih memakai celana jeans dan memakai BH saja. Pinggangnya ramping payudaranya sedang, Oughhh, mantap. Itha dan aku yang sudah sama-sama Horny, kami saling memberikan rangsanngan sex. Itha mulai memasukan tanganya kedalam celana dalamku,
“ Oughhhh… Sssssss…, ” desahku.
Beberapa saat Itha memainkan penis-ku, rasanya sungguh nikmat sekali remasan tangan nita. Penisku yang tegak berdiri itu sudah tidak sabar lagi untuk segera masuk kedalam memek Itha. Aku mengimbangi permainan sex Itha dengan terus menciumi bibirnya sembari meremas payudaranya. Kami terbakar oleh nafsu yang memuncak sekali.
Saat itu aku kami yang sama-sama memakai celana jeans, kemudian mulai melepaskan ciuman kami lalu melepas celana jeans, dan celana dalam kami masing-masing. Seremapak saat itu kami telanjang bulat. Aku yang sudah horny tidak segera aku minta Itha untuk menungging,
Tha, kita ML sekarang yah, pemanasanya cukup yah, udah sangek banget nih, ” ucapku dengan raut wajah penuh nafsu.
Dia-pun mengganguk dan segera memposiiskan diri denagn menungging dan berpegangan motorku. Tidak sabar lagi segera aku gesek-gesekan penisku pada vagina Itha agar basah,
“ Oughhhh… Ssssssss… Enak Rulllll, Ahhhhh… terus gesek rul sampai basah…, ” ucap Itha penuh birahi.
Iya Tha, biar basah dulu nanti baru aku masukin, Oughhhh…, ” ucapku.
Aku menggesek-gesekan penisku pada vagina Itha hingga basah, Itha meracau diiringi basahnya memek Itha dengan lendir kawinnya,
Rul ayo masukinkontol kamu, aku udah basah nih… Ahhhh.., ” ucapnya penuh hasrat sex.
Iya Tha, ”jawabku singkat.
Karena sudah basah aku-pun segera memasukan penis-ku dalam vagina Itha,
“ Blessssssssssssssssssssssssss…. Aghhhhhhhhhh, ” desah Itha sembari mendongakan kepalanya keatas.
Wah gampang sekali masuknya, ternyata Itha selama ini sudah tidak perawan, tahu gitu dari kemarin-kemarin dia aku ajak ML, hha… ucapku dalam hati. Tanpa ragu dan penuh nafsu segera aku sodok memek Itha,
Aghhhh… Rul… terus Rul, Sssss…. Aghhhh…, ” desah Itha nikmat.
Aku terus menyodok penis Itha dengan gaya Doggy Style. Walaupun sudah tidak perawan memek Itha masih enak sekali. Aku sodok memeknya dengan cepat dan penuh nafsu. Dia mendesah tidak karuan seiring aku sodok memek-nya dengan penisku. Aku menggenjot memek-nya sembari berpengan pada pnatatnya yang putih dan kencang itu,
Tha, benar-benar nikmat sekali memek kamu Tha, Sssss… Aghhhh…, ” ucapku sembari meyodok memek Itha
“ Eughhh… Iya Rulll, Oughhh… terus sodok sampai aku keluar Rul, Ahhhh…, ” ucapnya.
Keluarlah spermaku dengan kencangnya membasahi pantat Itha. Puas sekali rasanya sudah mengeluarkan spermaku, Ahhhhh nikmatnya,
Enak ya Tha bisa ML sama kamu, lain kali kita ML lagi yah, hhaaa…, ” ucapku sembari membersihkan penisku.’
Idih maunya…. dikasih sekali minta lagi, dasar bocah bandel penuh nafsu, hhaaa… gampang deh kita lihat nanti, Okey… Emuuaaach…, ” ucap Itha sembari mencium bibirku.
Setelah itu kami-pun segera merapikan diri lagi, segera kami kenakan pakaian kami kembali. Tapi saat itu Itha tidak mengenakan celana dalamnya, karena celana dalamnya untuk mengelap vagina dan pantatnya yang berlumur spermaku, hha. Karena kami takut jika ketahuan oleh pekerja yang bekerja dikebun kopi kami-pun segera meninggalkan kebu kopi itu.
Singkat cerita setelah kejadian itu aku dan Itha-pun menjalin hubungan asmara. Kami sering melakukan hubungan sex jika ada kesempatan. Kadang kami ML di rumah Itha, kadang di hutan, pokoknya dimana aj deh selama ada kesempatan buwat mesum. Selesai.