Cerita Birahi Sex Suasana Panas
Perkenalkan namaku Ragil, usiaku saat ini 39 tahun. Aku sudah menikah sejak 10tahun yang lalu, nmaun hingga kini aku dan istriku belum juga dikaruniai seorang anak. Aku bisa dikatakan ketiban rejeki nomplok karena aku yang gak ganteng ini mempunyai istri yang sangat cantik dan menawan. Hasrat ngentotku pun cukup tinggi karena kemolekan dan kecantikan istriku ini. Ita adalah nama istriku, dia berkulit putih bersih, tubuhnya seksi, dan juga toket dan pantatnya yang sangat aku sukai karena ukurannya sangat besar. Sering juga para tetangga-tetanggaku ngomongin aku dibelakang tentang aku, karena keberuntunganku itu.
Sebagai pasutri yang belum mempunyai anak, hasrat sexku sangat besar sekali. Bahkan aku bisa dikatakan cukup gila dalam hal ngesex, saat ada banyak orang dirumah pun aku sempet-sempetnya ngajak istriku ngentot untuk memuaskan nafsuku, namun istriku juga melayaniku dengan ganasnya. Kita bisa dikatakan pasangan yang cocok untuk urusan sex ngentot. Tak pernah terpikirkan olehku untuk mencoba sensasi dengan wanita lain, karena istriku saja sudah cukup memuaskan nafsuku. Sampai cerita ini terjadi, aku sangat tidak menyangka, aku bisa tergoda dengan wanita lain dimana dia adlaah sosok tetangga baruku.
Aku mempunyai tetangga baru yang dimana tetanggaku itu adalah seorang pasutri. Mereka juga bernasib sama denganku karena mereka juga belum dikaruniai anak. Tak butuh waktu lama untuk aku akrab dan snagat dekat dengan tetangga baruku itu, karena aku sendiri selain orangnya supel, mereka juga sangat supel. Istri dari tetangga baruku ini sangat menarik perhatianku, karena umurnya yang masih muda, tubuhnya juga sangat menggoda, hampir 11 12 dengan istriku namun kuakui, istri tetanggaku ini terlihat lebih menantang.
Keakrapanku dengan mas Rudi dan mbak Intan (tetangga baruku) ini membuat kita sudah seperti saudara sendiri. Kmai sering bertukar masakan, kalao malam kami juga sering ngobrol hingga larut malam hingga sepertinya tak ada jarak lagi anatara keluargaku dan keluarga mas Rudi.
Malam itu, seperti malam-malam biasanya, aku datang kerumah Rudi dan setelah kami bertemu dan ngobrol ngalor ngidul, Rudi mengajakku untuk nonton film porno yang didapatnya dari rekan kerjanya. Aku yang gila dengan sex pun tak menolaknya, karena malam itu kami juga nganggur bingung mau ngapain. Lagi enak-enaknya nonton film porno, tiba-tiba Intan ikut nimbrung nonton film itu bersama kami, yang langsung membuatku kaget.
“Wadooh gimana niiiih Ruud?? Gak enak nih sama istrimu” ucapku pelan
“Santyai aja mas, gak papa kok, kan itu Cuma tontonan, gak bisa dipegang juga. Kalau mas Ragil gak keberatan, mbak Ita diajak sekalian” sahut Intan yang mendengar bisikanku pada suaminya
“Setelah kupikir-pikir, apa salahnya aku coba?? Akhirnya aku pamit sebentar untuk memanggil isteriku yang tinggal sendirian dirumah
Saat sampai dirumah, langsung saja kuajak istriku dan “Gila kamu pah, apa enaknya nonton gituan kok sama tetangga..?” kata isteriku
Akhirnya karena istriku menolak, aku jadi malu sama isteriku, dan kuputuskan untuk tak kembali lagi kerumah Rudi. Daripada pikiranku melayang-layang, aku langsung tidur saja agar besok cepat bangun.
Keesokan harinya saat aku keluar rumah, aku gak bertemu dengan Rudi, karena Rudi udah duluan berangkat kerja. Pagi itu diteras rumahnya kulihat isterinya sedang minum teh. Saat aku lewat, Intan menanyaiku tentang yang tadi malam kenapa gak kembali kerumah dengan mbak Ita. Dan aku jawab Ita gak mau kuajak jadi aku langsung aja tidur.
Pagi itu mataku jelalatan menatapi tubuh Intan. Busyet daaahh.. Intan memakai dasternya yang sangat menerawang hinnga menampakkan lekuk tubuhnya yang dari pertama begitu menggodaku. Namun aaahhh.., kupikir lagi mereka kan tetanggaku. Namun karena pikiranku sedari tadi sudah gak beres, kutunda keberangkatanku kekantor, dan aku balik kerumah menemui isteriku. Biasanya kalau udah begini aku langsung menarik isteriku ketempat tidur dan langsung ngentot. Namun karena mungkin udah biasa Ita gak protes. Yang luar biasa adalah pagi ini aku benar-benar gila. photomemek.com Aku ngentot dengan isteriku seperti kesurupan. Vagina istriku kujilati sampai tuntas, bahkan kusedot sampai isteriku menjerit. Gillaaa…aku kok bisa sampai segila ini ya, padahal hari itu masih pagi. Namun hal itu tidak terpikirkan olehku lagi.
Isteriku sampai terengah-engah menikmati apa yang kulakukan terhadapnya. Istriku langsung memegang k0ntolku dan langsung mengulumnya, kurasakan snagat nikmat sekali saat itu. Sungguh, tidak dapat kuungkapkan.
“Paaah.., sekarang paah..! pinta isteriku
Akhirnya kudekatkan k0ntolku kelubang m3mek istriku. Dan tempat tidur kami pun ikut bergoyang. Setelah kami berdua sama-sama tergolek, tiba-tiba isteriku bertanya,
“Kok mas tiba-tiba nafsu banget gini sih..?
Aku diam saja karena malu mengatakan bahwa sebenarnya Intan lah yang membangkitkan gairah sex ku pagi ini.
Sore harinya Rudi maen kerumahku,
“Sepertinya mas punya kelainan sepertiku ya..? tanya Rudi setelah kami berbasa-basi
“Maksudmu gimana Rud??? Tanyaku
“Isteriku tadi cerita, katanya tadi pagi dia melihat kmau dan istrimu ngentot setelah ngobrol dengannya” kata Rudi
Aku sempet heran, dari mana Intan bisa tau kalau aku dan istriku tadi pagi ngentot??? Setelah kupikir-pikir, ooh iya, ternyata jendela kamar kami saling berhadapan dan saat itu jendela kami sedikit terbuka.
“Nggak usah malu-malu, aku juga maniak sex kok” tambah Rudi tanpa malu-malu
“Gini mas, aku punya ide, gimana kalau nanti malam kita buat acara..??” ujar Rudi
“Acara apa Rud..?? tanyaku penasaran
“Nanti malam kita bikin party dirumahmu, gimana setuju gak..??” tanya Rudi
“Party apaan..?? Gila kamu Rud..” balasku
“Pokoknya mas tenang aja, mas cuman sediain makanan dan musiknya aja mas, nanti minumannya aku yang bawa. Kita berempat saja, sekedar refresing ajalah mas, kan mas belum pernah mencobanya..?? ujar Rudi
Malamnya, sekitar jam 8 malam, Rudi dan isterinya udah ada dirumahku. Sambil makan dan minum, kami ngobrol tentang masa muda kami. Ternyata ada persamaan diantara kami, yaitu menyukai dan cenderung maniak sex. Diiringi musik yang disetel oleh isteriku, ada perasaan yang kurasakan sedikit aneh. Tak dapat kujelaskan perasaan apa yang sedang kurasakan, mungkin pengaruh minuman yang dibawa Rudi.
Tiba-tiba saja birahi nafsuku bangkit, kudekati isteriku dan menariknya kepangkuanku. Musik yang tidak begitu kencang terasa seperti menyelimuti pendengaranku. Kulihat Rudi juga menarik isterinya dan menciumi bibirnya. Aku semakin terangsang dan Ita juga semakin bergairah. Aku belum pernah merasakan perasaan seperti ini. Tak berapa lama Ita sudah bugil, entah kapan aku menelanjanginya. Sesaat aku merasa bersalah, kenapa aku melakukan ini di depan orang lain, namun kemudian hal itu tak terpikirkan olehku lagi. Seolah-olah nafsuku sudah mencapai ubun-ubun dan mengalahkan pikiran sehatku.
Kulihat Rudi perlahan mendudukkan intan dimeja yang ada didepan kami, mengangkat rok yang dikenakan isterinya, kemudian membukanya dengan cara mengangkatnya keatas. Aku semakin tidak karuan memikirkan kenapa hal ini dapat terjadi didalam rumahku. Namun itu hanya sepintas, selanjutnya aku sudah menikmati permainan ini. Intan sekarang juga hanya mengenakan Bra dan CD-nya saja dan masih duduk diatas meja dengan lutut tertekuk dan terbuka menantang.
Perlahan Rudi membuka Bra Intan dan nampaklah toket putih mulus dan snagat menantang menyembul setelah BH-nya terbuka. “kegilaan apa lagi ini..” batinku. Sepertinya Rudi sudah mengerti, karena selalu kuperhatikan Rudi menawarkan bergantian denganku. Kulihat isteriku yang masih terbaring disofa dengan mulut terbuka menantang dengan nafas terengah-engah menahan nafsu yang menggelora, seolah-olah tak keberatan bila posisiku digantikan oleh Rudi.
Lalu kudekati Intan yang kini tinggal hanya mengenakan CD aja. Dengan badan yang sedikit bergetar karena memang ini pengalaman pertamaku melakukannya dengan orang lain, kuraba paha Intan yang putih mulus dengan lembut. Sementara Rudi kulihat semakin beringas menciumi sekujur tubuh istriku yang biasanya akulah yang melakukannya.
Perlahan jemariku kudekatkan didaerah vagina Intan. Kuraba dna kuelus vaginanya walau masih tertutup CD, namun aroman khas vagina perempuan sudah kurasakan dan vaginannya juga sudah mulai basah. Perlahan kulepas CD-nya dengan hati-hati sambil kurebahkan tubuhnya diatas meja. Nampaklah jembut halus yang belum begitu panjang menghiasi m3mek Intan.
“Peluk aku mas…peluklaaah aku maasss.. tolonglah mas..” desah Intan seolah udah siap untuk kuentot
Namun aku gak kulakukan dulu. Kuingin memberikan kenikmatan yang bener-bener sangat nikmat pada Intan malam ini. Kutatap seluruh bagian tubuh Intan yang memang bener-bener sempurna. Biasanya aku hanya dapat melihatnya dari kejauhan, itu pun dengan terhalang pakaian. Namun kini bukan hanya melihat, aku juga bisa menikmati. Sungguh, ini sesuatu yang tak pernah kuduga. Seperti inginku segera melahapnya saja.
Lalu kujilati seluruh tubuhnya tanpa sisa, sementara tangan kiriku meraba m3meknya yang ditumbuhi jembut halus yang tidak begitu tebal. M3meknya kurasakan sangat lembut sekali, bibir v4ginanya udah mulai basah. Pelan-pelan kumasukkan jariku kedalam memek Intan.
“Sshh.., Aagghhhh..” tubuh Intan menggelinjang nikmat
Aku terus melakukannya dan kini lebih dalam dan menggunakan dua jari yang membuat Intanh semakin mendesah. Sekarang bibirku menuju payudara Intan, kuhisap bagian putting susunya. Tubuh Intan bergetar panas. Tiba-tiba tangan Intan meraih k0ntolku dan menggenggamnya dengan kedua telapaknya. Posisi Intan sekarang berbaring miring, sementara aku berlutut, hingga k0ntolku tepat didepan mulutnya. Perlahan Intan menjilati k0ntolku. Mendapat sentuhan dari bibir mungil Intan, gantian tubuhku sekarang yang bergetar hebat.
Intan mengulum k0ntolku dengan liarnya. Hampir saja aku gak sanggup menahan kenikmatannya. Sungguh luar biasa nikmatnya, sungguh..aku belum pernah merasakan nikmat yang seperti ini. Sementara diatas Sofa Rudi dan isteriku bergaya 69. Ita dibawah sambil mengulum kontol Rudi dan Rudi menjilati m3mek istriku. Napas kami berempat semakin gak beraturan, seperti melakukan perjalanan naik gunung yang membuat kami kelelahan.
Aku yang semakin bernafsu, sekarang 3 jariku kumasukkan didalam memek Intan. Intan melenguh hebat hingga k0ntolku terlepas dari mulutnya. Gantian aku sekarang yang menciumi m3meknya. Kepalaku seperti terjepit diantara kedua pahanya yang sangat mulus. Kujulurkan lidahku sepanjang-panjangnya dan kumasukkan kedalam lobang vaginanya sambil kupermainkan didalamnya. Aroma khasnya dan rasanya semakin membuat nafsuku memuncak. Sekarang Intan terengah-engah dan kemudian menjerit tertahan meminta supaya aku segera memasukkan k0ntolku kedalam v4ginanya.
Dengan Cepat kuraih kedua pahanya dan langsung kutarik kepinggir meja. Kutekuk lututnya dan kubuka pahanya lebar-lebar agar aku bisa memasukkan k0ntolku sambil berjongkok. Perlahan kuarahkan k0ntolku menuju lubang m3mek Intan.
Saat kepala k0ntolku masuk kelubang vaginanya, Intan mendesah, “Ssshh.., aaggghh..,Nimatnyaaaaa..Terus mas..masukkan lagi yang daleeem maasss…Ooouuhh..!”
Langsung saja kumasukkan lebih dalam lagi k0ntolku sambil sesekali menarik sedikit dan mendorongnya lagi. Ada kenikmatan yang luar biasa yang kurasakan saat aku melakukannya. Mungkin karena selama ini aku hanya melakukannya dengan isteriku saja, kali ini ada sesuatu yang belom pernah kurasakan sebelumnya.
Sekarang tanganku udah meremasi toket Intan dengan lembut sambil mengusapnya. Mulut Intan pun seperti megap-megap kenikmatan dan segera saja kulumat bibirnya hingga Intan nyaris gak dapat bernapas. Lalu kutindih dan kudekap sekuat-kuatnya hingga Intan berontak. Pelukanku semakin kuperketat, seperti tak akan lepas lagi. Keringat sudah membasahi seluruh tubuh kami. Rudi dan isteriku tak kuperhatikan lagi. Sekarang aku hanya meraskan sebuah petualangan yang belum pernah kulalui sebelumnya. Sementara pantatku masih naik turun diantara kedua paha Intan.
Luar biasa sekali v4gina Intan ini, seperti ada penyedotnya saja didalamnya. K0ntolku seperti tertarik kedalam. Dinding m3meknya seperti lingkaran magnet saja. Mata Intan merem melek menikmati genjotanku. desahannya tak pernah putus, sementara nafasnya sangat memburu. Sekarang kurubah posisi, Intan sekarang membungkuk menghadap meja sambil memegang kedua sisi meja yang tadi tempat dia berbaring, sementara aku dari belakangnya dengan berdiri kumasukkan k0ntolku. Posisi ini cukup sulit, karena selain ukuran k0ntolku yang lumayan besar, lubang vagina Intan juga semakin sempit karena terhimpit noleh kedua pahanya.
Kubuka kaki Intan dan perlahan kucoba memasukkan k0ntolku. Kali ini berhasil, namun Intan mendesah mesra, perlahan kudorong k0ntolku sambil sesekali menariknya. M3mek Intan kurasakan sempit sekali. Setelah beberapa saat, tiba-tiba ada cairan Intan yang membasahi k0ntolku hingga kurasa nikmat sekali. Kembali kudorong p3nisku dan kumaju mundurkan. Goyanganku semakin liar, pantatku maju mundur tak beraturan hingga menimbulkan suara perpaduan tbuh kami yang sudah berkeringat. Sepertinya Intan pun sangat menikmati gaya ini.
Payudara Intan bergelantungan maju-mundur mengikuti ritme dari sodokan k0ntolku. Kuremasi payudaranya dan kulihat Intan udah tak kuasa lagi menahan sesuatu yang tak kumengerti apa itu. Desahannya semakin panjang dan semakin keraas. Pompaan k0ntolku pun kupercepat, goyangan pinggul intan juga semakin kuat. Badanku kurasa semakin panas, sepertinya ada sesuatu yang tak kuasa aku menahannya. Sepertinya menjalar menuju k0ntolku. Namun aku masih berusaha menahannya.
Segera saja kucabut k0ntolku dan kubopong badan Intan ketempat yang lebih luas dan kusuruh Intan terlentang dibentangan karpet. Dengan cepat kutindih tubuhnya sambil menekuk kedua kakinya sampai kedua ujung lututnya menempel keperut, hingga kini tampak v4gina Intan menyembul mendongak keatas menantangku. Segera saja kumasukkan k0ntolku kembali kedalam lubang m3mek Intan.
Pantatku kembali naik turun berirama, namun kali ini lebih kupercepat seperti akan mencapai puncak. Desahan dari mulut Intan semakin tak karuan, seperti menikmati setiap genjotan k0ntolku padanya. Tiba-tiba Intan memelukku sekuat-kuatnya. Goyanganku pun semakin menjadi. Aku pun berteriak sejadinya, kurasa ada sesuatu keluar dari k0ntolku. Intan menggigit leherku sekuat-kuatnya, segera kurebut bibirnya dan aku menggigitnya sekuat-kuatnya. Intan menjerit kesakitan sambil bergetar hebat.
Mulutku terasa asin, ternyata bibir Intan berdarah, namun seolah kami tidak memperdulikannya, kami seolah terikat kuat dan berguling-guling dilantai. Diatas sofa Rudi dan isteriku ternyata juga sudah mencapai puncaknya. Kulihat Ita tersenyum puas. Sementara Intan tak mau melepaskan k0ntolku dari dalam vaginanya, kedua ujung tumit kakinya masih menekan kedua pantatku. Tak kusadari seluruh cairan yang keluar dari k0ntolku masuk keliang memek Intan. Kulihat Intan tak memperdulikannya.
Perlahan otot-otot k0ntolku mengendur dan akhirnya k0ntolku terlepas dari m3mek Intan. Intan tersenyum sangat puas, meski kelelahan aku pun merasakan kenikmatan yang tiada taranya. Ita juga tersenyum, hanya nampak malu-malu. Lalu kupunguti pakaiannya dan menuju kamar mandi.
Hingga sekarang kejadian itu masih jelas dalam ingatanku. Rudi dan Intan sekarang udah pindah dan kembali kejakarta. Sesekali kami masih berhubungan lewat telepon. Mungkin aku tak akan pernah melupakan peristiwa itu. Pernah suatu waktu Intan berkunjung kerumah kami, kebetulan aku tak ada dirumah. Intan hanya ketemu dengan isteriku.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,