Mamaku Yang Alim

Nama gue Gunawan, umur gue skrg 21thn. Gue ingin cerita tentang pengalaman seks gue sewaktu kelas 2 SMA. Bokap gue seorang bisnismen, super sibuk deh. Nyokap gue adalah ibu rmh tangga, dan mama yg menjaga kedai kami yg berada di depan rumah. Nyokap gue lumayan cantik, tapi sayang kecantikanya itu ditutupi jilbab yg melekat dikepalanya. Umurnya waktu itu 36thn, teteknya lumayan gede, kalau kesekolah banyak kawan-kawan gue yg bilang nyokap gue cantik dan montok. Baiklah aku mulai aja ceritanya. Pagi itu disekolah aku sakit kepala, karena sdh tdk tahan aku permisi pulang. Akhirnya aku diijinkan pulang. Ku gas motorku dengan sangat kencang. Sampai di dekat rumahku rasa sakitku mulai hilang. Kupelankan motorku, sampai di depan kedai kami yg biasanya sdh buka tapi sekarang masih tertutup rapat. Lalu keparkirakan motorku dibalik pohon depan kedai. Perlahan aku masuk, pas di depan pintu masuk aku melihat sepasang sepatu hitam yg bukan milik papa. Dan pintu rumah tdk tertutup rapat “apa yg mama lakukan ?” tanyaku dalam hati. Dengan hati-hati aku masuk, ada secangkir kopi dan tas yg nampaknya punya pak Johan, RT kami. Trus aku mendengar suara seperti cewek mendesah. Dan suara itu berasal dari kamar mama. Langsung saja aku jongkok dan mengintip dr lubang yang ada dibawah pintu.
Benar dugaanku, ternyata pak RT sedang asyik mendoggie style mama. Badan mereka sudah bugil dan basah. Rambut mama juga kusut. Yang paling asyik lihat tetek mama yg gede itu bergoyang. Baru kali ini aku melihat mama ngentot didepan mata, biasanya aku hanya mendengar desahan mama lagi main sama papa. Ahhhh..oh…desahan mama. Beberapa saat kemudian “Pak saya mau klu..ar..”
“Sama-sama di..dalam..” jawab pak Johan. Beberapa saat kemudian mereka teriak bersamaan. Lalu pak Johan menindih mama. Wajah mama terlihat kecapaian dan nafasnya masih tidak beraturan. Kemudian pak Johan bangkit dan memakai kembali seragamnya. “Nikmat ya bu.. besok-besok kita main lagi ya..?” kata pak Johan yg telah selesai pake baju. Dia tdk langsung keluar melainkan menutupi tubuh mamaku dengan baju daster. Mama masih terlentang kecapaian. Aku langsung lari masuk kekamar dan kututup pintu kamar. Setelah mendengar pintu depan tertutup. Kubaringkan tubuhku di tempat tidur. Membayangkan tubuh mama yg molek tadi. Dan aku juga membayangkan mama aku kentot.

Jam 10 pagi, aku mendengar suara pintu kamar mama terbuka. Aku langsung keluar dan memberi tahu mama aku sdh plg. “Loh Gun, kok dah plg.?”
“Ia ma tadi Gun pusing.. baru 5 menit Gun nyampek..” jawabku.
“Oh..ya udah bantuin mama buka toko..” kata mama sambil menungging mengambil gelas pak RT tadi, kontolku langsung tegang seketika melihat pantat mama yg ditutupi celana katun putih itu. Aku juga melihat cd hitam mama yg ada di balik celana putih itu. Aku langsung masuk kekamar dan meremas-remas kontolku. “Andai saja aku dapat menikmati tubuh mama” gumanku.
Jam 10.30 aku ingin mengambil hpku yg ketinggalan di toko. Aku berjalan keluar dari pintu depan. Sampai didepan pintu belakang toko, aku mendengar “Bukalah bhnya dek..” Aku langsung mengintip dari balik jendela disamping pintu. Ternyata pak Sobar(Ketua Ronda)yg menyuruh mama melepas bh. Tangan mama mencoba melepas kaitan bh dari luar balik baju putihnya itu. Tetek mama langsung menyembul di balik baju dan jilbab putih itu. Kemudian mama menaruh bh itu dilaci uang. Pak sobar langsung berdiri dan hendak memegang tetek mama, pak Sobar sempat mencoleknya sebelum mama menyuruhnya pindah duduk disamping mama. Pak Sobar dengan cepat pindah disamping mama. Tangannya langsung meremas kedua tetek mama dengan penuh nafsu. Mama hanya mendesah kecil “sh…oh..” Sesekali mulut pas Sobar mencium tetek mama dari balik baju. Tangan mama pun bergerilya dengan kontol pak Sobar yg tegang dari balik celana hitam. Adegan itu berlangsung sekitar 15 menit sebelum hp pak sobar berbunyi. Kulihat pak sobar memberi mama 1 lembar 100rb. Kemudian mama kembali memasang bhnya. Aku membuka pintu dan mengagetkan mama. “Gun.. kenapa dah biar mama aja yg jaga kamu istirahat..”
“Ia Gun mau ambil hp Gun…” kataku. Lalu aku kembali masuk ke kamar, di kamar penisku udah ngaceng berat. Jam 11, Rita asisiten mamaku yg biasa jaga toko datang. Jam 1 an, setelah makan siang mama hendak istirahat. Terpikir olehku utk memperkosa mama, lagian aku sdh 2 minggu gak ngocok. Setelah Rita selesai membersihkan meja makan, dia keluar utk menjaga toko. Langsung saja kukunci pintu depan. Kubuka pintu kamar mama dengan pelan-pelan. Nafsuku semakin bangkit melihat mama yg tidur terlentang. Setelah kukunci pintunya, aku melepaskan baju dan celana pendekku, aku hanya tinggal cd abu-abu yg menutupi kontolku. photomemek.com Lalu aku naik ketempat tidur. Kuelus paha mama yg mulus dari balik celana putih. Lalu tanganku melepas kancing jilbabnya dileher. Tanganku mengelus tangan mama. Ketika mau mencipok mama, mama terbangun “Gun apa yg kamu lakukan..” kata mama. Tanganku langsung menutup mulut mama. Mama mencoba melawan. Kakinya terus menendang-nendang tempat tidur. Tanpa pikir panjang lagi, mulutku langsung mencium bibir mama. Kucipok mama dengan ganas, tanganku masih memegang kedua tangan mama.

Ciumanku mampu meredakan mama. Setelah kurasa mama sudah tenang, kulepaskan tangan mama dari genggamanku. Tanganku melepaskan jilbabnya dan melemparnya jauh-jauh. Kulepaskan bibirku dari mulut mama. Kulihat mama memejamkan matanya. Kemudian kutarik baju mama keluar, tetek mama yg gede itu berontak keluar dari bh hitam mama. Kulepaskan kaitan bh hitam itu. Lalu kuremas tetek mama dan kujilati pentilnya. Mama terus menggoyangkan tubuhnya sambil mendesah. Kugigit pentil mama dan tanganku sesekali memplintirnya hingga merah. Kemudian kuturunkan celana putih mama. Cd hitam merekat menutupi kemaluan mama. Kuturunkan dengan pelan-pelan, jembut mama yg rapi membentuk suatu segitiga dan mulut vagina mama berwarna merah dan membuat setiap org yg melihatnya semakin bernafsu. Lidahku langsung bermain di vagina mama. Kujilati vagina mama dan kukulum itilnya. Tanganku pun ikut menusuk-nusuk vagina mama. Kulihat vagina mama sedikit berair. Kuisap air itu, mama teriak kecil “akhhhh…” Permainanku tdk berhenti sampai disitu, lidahku trus bermain dimemek mama sedangkan tanganku menusuk-nusuk vagina mama. Tangan mama pun meremas-remas rambutku.

Kukeluarkan penisku dari cd abu-abuku dan kutaruh didepan mulut mama. Mama langsung merespon hal itu mulutnya bermain di batang penisku, “oh…nikmat banget…” Lidah mama yg bermain dikepala kontolku membuatku semakin tdk tahan. Dan kocokan tangannya yg halus membuat batang penisku semakin tegang. Belum lagi wajahnya yg menampakkan wajahnya yg cantik “uhhh semakin tdk tahan ku dibuatnya”. Setelah itu, kucabut penisku dari mulut mama. Mama terlentang di tempat tidur dan nampaknya hanya pasrah. Kuarahkan penisku kemulut vaginanya, Kugesekkan di mulut vagian mama. Dengan perlahan kumasukan penisku. “oh..plan-pelan say..ang..oh..” katanya. Dengan pelan-pelan penisku akhirnya masuk seluruhnya divagina mama. Kupompa mama dengan tempo yg lumayan cepat. Dia hanya mendesah kecil “ah..sh..ah..” Lama klamaan pompaanku semakin kuat. Mama trus mendesah tanpa henti dan gerakan nafasnya yg tdk beraturan. Keringat pun mengucur diwajh mamaku. Setelah itu aku mengganti posisi, mama berada diatas ku dan wajahnya berada tepat dibahuku. Mama kembali kupompa. Kali ini aku memompanya dengan penuh nafsu dan sangat cepat. Bibirnya yg mendesah kini lengket dibibirku. Matanya trus merem menikmati goyanganku. “say..mama…ma..u kl..uar..akh..” katanya. Beberapa saat kemudain kurasakan ada cairan yg membasahi penisku, mama orgasme utk pertama kalinya. Aku kembali merubah posisiku, doggie style mama. Kurasakan otot-otot vagina mama “oh…nikmat abis…” Dan vagina mama seperti memijit penisku. Badanku dan badan mama telah basah kuyup. Lama kelamaan aku tdk dapat menahan maniku. “Ma..gun…klua.r.yach..”
“Sama…sam..a.nak ..di..dalam..” jawab mama. Mama menghentikan goyangku. Kutembakan spermaku divagina mama. “Oh..nikmat..banget..rasanya”. Aku menembakkan spermaku didalam tempat aku dulu dikandung “oh…” Aku dan mama terlentang diatas tempat tidur, penisku yg sudah mengecil kucabut dari vagina mama. Lalu aku bisikkan mama “Makasih ya..ma..sdh mau ngelayanin Gun..”
“Gak papa kok sayang..mama senang..tapi lain kali gak usah main paksa ya..”
“Ya ma.” jawabku. “Mama gak akan hamilkan..”
“Gak sayang…lagi masa tdk subur..” jawabnya.

Kemudian mulutku menjilat leher mama yg basah. Lalu aku memakai kembali bajuku, mama masih bugil di tempat tidur. “Jgn bilang sama papa ya…”
“Ia ma..” jawabku. Trus mama menyuruhku mengambilkan bhnya dan jilbabnya di lantai. Trus aku disuruhnya memakaikan bhnya. Aku tdk menolaknya. Setelah membantu mama memakaikan bh, aku kekamar dan tidur. Jam 3 sore, mama membangunkanku dan memberi ku segelas teh. Mama memakai daster dan jilbabnya hanya digantungkanya dibaju, tapi pake bh. “Loh ma, kok gak dipake jilbabnya ?”
“Panas Gun, lagian kan gak ada papa..papa menyuruh mama pake jilbab..”
“Ma..penis Gun sama papa..mana enakan.”
“Ya, kamu donk Gun..” jawabnya sambil tersenyum. Lalu aku dan mama mandi bersama. Di dalam kamar mandi, aku ditugaskan membuka bhnya dan cdnya. Melihat tetek dan memek mama, aku jadi tegang. Lalu kusabuni punggung sampai pantat mama. Kemudian lehernya sampai pada bagian jembutnya. “Gun..geli..ah.” katanya ketika kugosokkan tanganku divagina mama. Tanpa pikir lagi, kucipok mama. Mama membalasnya dengan ganas. “Gun..ntar aja..mama mau pergi keacara bu Rini..” katanya.

Setelah selesai mandi, kutelentangkan badanku di kamar mama hanya memakai celana pendek. Aku melihat mama memakai baju. Mama memakai jubah selutut dan celana panjang katun yg agak ketat. Sedangkan utk daleman, mama memakai tanktop tanpa bh dan bawahanya hanya cd. “Ma ntar puting mama nampakdonk..”
“Gak sayang..kan ditimpa jilbab..” jawabnya. Kemudian aku mengantarnya sampai depan, aku menawarkan utk kuantar, mama menolak katanya sambil olah raga.

Aku masuk kekamar, aku mencurigai mama mungkin saja dia gak kerumah bu RT. Karena rasa itu, aku langsung mengganti baju dan menyusul mama dengan naik sepeda. Di jalan aku ketemu kawanku, Dino. Katanya Dino melihat mama sama pak Udin masuk ke dalam rumah pak Udin. Kebetulan rumah pak Udin hanya 3 rumah. Sampai didepan rumah, kebetulan lagi gak ada yg lewat. Kutaruh sepedaku dibalik pohon dan tak terlihat dari jauh. Kupanjat pagar yg hanya 1 meter. Rumah pak Udin sangat sepi seperti tdk ada yg terjadi. Perlahan aku menyusuri jalan yg menjadi perbatasan antara rumah dan garasi pak Udin. Kemudian aku harus memanjat 1 tembok lagi yg tingginya 1 meter. Disebelah kanan tembok ada sebuah kaca yg mengarah ke ruang tengah. Kebetulan ada sedikit celah dari jendela yg tdk tertutup gorden. Kujongkokkan badanku dan mengintip. Aku melihat tas mama diatas karpet dan pak Udin lagi menyetel kameranya. filmbokepjepang.com Kemudian mama masih berpakaian lengkap seperti sebelumnya keluar dari kamar. “Ada film baru pak..” kata mama. “Ada…ceritanya tentang anak yg tergila-gila sama nyokapnya, mengajak kawanya memperkosa ibunya… nah yg ini ustazah di Malaysia dikentot sama muridnya dan guru cowok diasrama” kata pak Udin. Setelah mama menaruh kaset itu ditasnya. Mama membuka kaitan jilbabnya dan membuka jubahnya. Mama hanya tinggal tank top dan celana katunnya. Kemudian pak Udin membuka celana pendeknya, kini ia hanyan tinggal singlet dan cd. Pak udin langsung mencipok mama.

Tanganya meremas-remas kedua payudara mama. Kemudian tangannya menyusup ke tank top mama. Diturunkanya kebawah tanktop mama. Kemudian mulutnya berpindah menjilati tetek mama dengan penuh nafsu. “Ah…sh…sh..” desahan mama dan membolak-balikan kepalanya. Kulihat tangan pak Udin sangat agresif meremas dan memplitir tetek mama. “akhhhh..” desahan mama ketika pak Udin menggigit tetek mama. Setelah puas. Pak udin menurunkan cdnya. Kontol pak Udin yg lebih kecil dariku tapi diameternya gedean pak Udin dijilati mama. Mulut mama dapat menampung seluruh penis pak udin.

Pak udin terus memejamkan matanya menikmati isapan mama.
Belum lagi kocokan tangan mama yg halus. Kemudian pak Udin mencabut mulutnya dari mulut mama. Kemudian dijepitnya kontolnya di belahan payudara mama. Kemudian dipompanya. Kulihat pak Udin terus mendesah, sedangakan mama terus menggoyangkan teteknya. Dan “croot….croot…” penis pak Udin menembakan maninya didada mama. Kemudian mereka bersandar disofa. Beberapa saat kemudian mama kembali memakai tank top, jubah dan jilbabnya.
“Pak..saya minta daster yg cantik donk…”
“Ambil saja dikamar yg masih diplastik..” katanya. Pak Udin adalah guru SD, ia belum menikah, adiknya adalh pedagang pakaian wanita. Kemudian mama menaruhnya di kamar. Lalu pak Udin mengantar mama sampai depan. Tanganku mengambil 3 keping cd dari balik jendela yg tdk tertutup rapat.
Setelah mendengar pintu depan terkunci aku langsung melompat keluar. Aku kembali mengikuti mama dari kejauhan. Di depan rumah pak Karman, pak Karman berada didepan pintu dan mendekati mama. Pak Karman adalah teman papa dari SMA, ia merupakan komisioner.
Tangan pak Karman mencolek payudara mama, mama tdk melakukan perlawanan, hanya tersenyum. Lalu mama kembali berjalan kearah rumah. Sekitar 2 rumah dari rumah kami Eno, Mamat, Ryan duduk didepan pagar. Mama tersenyum sama mereka. Kulihat mereka bertiga memandang dengan tajam payudara dan pantat mama. Setelah mama melewati mereka, Eno meraba kontolnya. Sampai dirumah mama dan Rita menjaga warung kami yg kebetulan lagi ramai. Aku blg sama mama aku baru jalan-jalan. Sampai dikamar langsung kutonton 3 keping kaset yg kucuri dari pak Udin. Ke 3 kaset itu berjudul Seks At Complex, Janda Binal, dan yg satunya tdk ada nama. Kubuka Seks At Complex. Filmnya bercerita tentang, ibu-bu yg lagi jalan pagi ngentot sama satpam. Janda Binal, bercerita tentang janda yg umurnya kira-kira 50thn diperkosa sama anak SMU.

Yang tidak ada judul, berisi foto-foto mulai dari ibu Rini(Bu RT kami)sedang mandi dan bugil. Ada lagi bu Ami (Istri pak Karman) dikentot sama pak Sobar. Dan video mama lagi mandi dan pake baju. Semoga tdk ada lagi file yg ini (harapku).

Jam 6an mama sedang menyiapkan makan malam di dapur. Kupeluk dia dari belakang. Dan tanganku mencolek-colek teteknya dan kugesekkan penisku dipantat mama. “Sayang…” kata mama.
“Ma ntar malem..papa plg jam brapa…”
“Bentar lagi plg..trus katanya dia pergi gak tdr disini, papa tdr dirumah kawanya dipuncak, katanya kebun tehnya sdh mau panen..”
“Ntar malem kita tdr sama bareng ya ma..” kataku sambil mencium pipi mama. “Ya..ntar abis papa pergi anter mama ya ke rumah bu Rani…mama mau cerita-cerita sm dia..” kata mama. Aku menjawab ia dan nonton tv diruang tengah. Beberapa saat kemudian papa datang. Singkat cerita kami telah selesai makan malam dan mengantarkan papa sampai depan pagar. “Gun..jaga mama ya..”
“Yoi.pa…kapan papa plg?..”
“2 atau 3 hari lagi..” jawabnya dan masuk ke mobil.

Setelah papa pergi aku masuk ke kamar mama. Aku kembali melihat mama ganti baju. Aku pun tak segan-segan lagi merokok didepan mama. “Ayo..anak mama sdh belajar merokok..jgn banyak-banyak entar gak kuat ngelayanin mama..” kata mama. Mama memakai daleman bh merah bunga-bunga dan cd cream. Mama kembali memakai jubah sutra sepaha dan rok katun setumit. Dan jilbabnya pun sutra.
Lalu kuantar mama kerumah bu Rani naik motorku, kebetulan rumah bu Rani hanya 1 km dari rumahku. Sampai di depan rumah bu Rani jam 8.
Mama langsung masuk dan mengetuk pintu depan bu Rani. “Dah..pulang..Gun..ntar mama telpon..” kata mama.

Setelah pintu terbuka, pak Salim(Suami bu Rani) menyuruh masuk. Aku pun pergi. Diperjalanan aku sedikit curiga, kenapa tadi pintunya tertutup dan langsung dikunci, trus biasanya pembantunya yg membukakan pintu. Lalu aku tanya sama org ronda. Mereka blg bu Rani pulang kampung. Kutitipkan motorku di ronda, kebetulan cuma 5 rumah dari rumah bu Rani. Aku blg sama org ronda aku mau cari topiku yg jatuh didepan rumah bu Rani. Melihat situasi aman, aku masuk kedalam halaman. Lalu aku menyusuri gang disamping rumah yg mengarah pada kolam renang.
Sampai dibelakang gang, ada sebuah kaca yg menghadap pada ruang dapur dan tembus sampai ruang tamu. Mama masih berpakaian lengkap duduk di kursi kayu di samping pintu kamar bu Rani dan pak Salim. Kemudian pak Salim keluar dari kamar dan mengelus kepala ibuku. Karena kacanya yg tertutup rapat, aku tdk dpt mendengar perkataan mereka. Pak Salim duduk disamping mama. 20 menit kemudian pak Udin datang dengan membawa tas yg nampaknya berisi kamera. Lalu mengobrol bertiga. Sekitar 10 menit (Jam 20.40) Irfan (Adik pak Salim) datang naik mobilnya. Irfan masih muda, sekitar 25-30 tahun. Ia mempunyai jabatan tinggi general manager sebuah butik di kawasan menteng. Wajahnya putih bersih, berisi dan tinggi: 170cm. Dia datang membawa sebuah plastik yg sepertinya berisi pakaian.
Irfan menyalami mereka satu persatu, salaman yg plg lama adalah sama mama. Sepertinya mama yg menahan salaman itu. Irfan duduk disamping mama.

Sesaat setelah mereka berbincang sesaat, pak Udin mengeluarkan handycam dari tasnya. Pak Udin merekam mama yg sedang asyik berbincang dengan Irfan diatas sofa yg panjangnya 1,8 meter. Kemudian pak Salim duduk dibelakang pak Udin. Kemudian mama tersenyum manis kearah handycam pak Udin, “Pak..kamar mandi dimana..” tanya mamaku. “Oh..pake aja yg itu..” jawab pak Salim sambil menunjuk kamar mandi yg ada disamping sofa.

Kemudian mama masuk kedalam wc. Irfan langsung meraba kontolnya yg kayaknya udah menegang.
Pintu kamar mandi terbuka dan mama keluar dari wc dan kembali duduk disamping Irfan. Tapi kali ini mama duduk di tepi sofa, lalu mereka kembali berbincang. Pak Udin mengarahkan handycamnya ke arah sofa. Mama trus terbawa dengan obrolan Irfan, sepertinya dia tdk mengetahui pak Udin sedang merekamnya. Irfan mendekatkan tubuhnya ketubuh mama. Tiba-tiba mama menorehkan kepalanya kearah pak Udin, mama mngetahui bahwa pak Udin merekamnya dan hanya melemparkan senyum manis kearah handycam itu. Tiba-tiba “cupphhh….” Irfan mengecup bibir mama dengan ganas dan tanganya melingkari perut mama yg dibalut jubah sutra itu. Lidah Irfan bermain di mulut mama.
Mama tdk melakukan perlawanan sedikitpun, mama memejamkan matanya dan sesekali memandang kearah kamera. Irfan menyederkan kepala mama ke sofa. Tangannya meremas-remas tetek mama dari luar jubah. Irfan melepaskan bibirnya dari bibir mama, tangannya membuka peniti jilbab mama yg ada di bahu kanan mama, setelah terbuka dilemparnya jilbab mama dan mulutnya langsung bermain di leher putih mama. Tangan mama meremas-remas penis Irfan dari luar celana panjang jeans. photomemek.com Mama trus menatap ke atas menikmati lidah Irfan yg terus menjilati leher mama. Tangan Irfan menarik keatas jubah mama hingga dada, nampaklah kedua gunung kembar mama yg menantang ditutupi bh merah bunga-bunga. Bibir Irfan langsung berpindah menjilati belahan tetek mama yg berukuran 36b. Mama melepaskan kaitan bhnya, tangan Irfan langsung meremas-remas dan mulutnya menjilati puting tetek mama secara bergantian. Mama terus menggelengkan kepalanya menikmati cumbuan Irfan dan tanganya terus meremas kulit sofa. Mulut Irfan trus menghisap puting susu mama, sesekali digigitnya.Lidahnya dengan lincah membasahi seluruh tetek mama. Kemudian Irfan menurunkan resleting rok mama. Nampaklah vagina mama dengan bibirnya yg merah dan ditumbuhi bulu-bulu halus yg lebat dari balik cd creamnya. Lidah Irfan menjilati kedua paha mama yg putih mulus. Tangan Irfan menurunkan cd mama. Langsung saja diciuminya memek mama mulai dari bulusampai pas lubang vagina mama.

Kemudian irfan menjilati vagina mama dengan penuh nafsu. Mama menikmati sambil memejamkan matanya dan mendesah kecil. Sementara pak Udin dan pak Salim tdk mengenakan celananya lagi, mereka memegang kontolnya menikmati permainan mama dan Irfan. Kemudian Irfan mencolok-colok vagina mama dengan tanganya. “Akh..oh..” desah mama ketika Irfan mencolok vagina mama.
Lalu Irfan mengocok vagina mama dengan tanganya. “Ohhhhhhhhhh…………” desah mama dan sesekali melirik vaginanya.

Setelah itu, Irfan membuka celana hitamnya. Menonjol kontol Irfan yg panjang dan bersih dari jembut di depan muka mama. Tangan mama langsung memegang kontol Irfan dan memasukkanya kemulut mama. Saking panjangnya (Kira-kira 20 cm, d=5cm) mama kewalahan menyepongnya. Dan penis Irfan tdk masuk seluruhnya,hanya setengah kontol Irfan yg mama sepong. “Ah…” desah Irfan ketika mama mengocok penisnya dengan mulut mama. Setelah itu, mama menelentangkan badanya di sofa. Kemudian Irfan mengarahkan kontolnya ke vagina mama sambil mulutnya mengulum bibir mama.

“Akh….ohk….” desah mama ketika kontol Irfan mencoba masuk ke vaginanya. Dan “bless…” kontol Irfan masuk seluruhnya di memek mama.
Mama sempat teriak kecil, “Ah…ah…oh..shhhh…” begitulah desahan mama ketika Irfan memompa penisnya. Nampaknya Irfan menikmati vagina mama sehingga ia tdk menggoyangkannya terlalu cepat. Mama terus memejamkan matanya. Tangan Irfan tdk diam.
Ia terus meremas-remas belahan pantat mama yg kencang. Irfan menghentikan goyanganya dan menimpa mama. Irfan kembali mencium mama. Kemudian mereka melakukan doggie style. “Ahkh….ojkh…..” desah mama panjang ketika Irfan memompanya dengan sangat cepat.
Badan mereka berdua telah dibasahi keringat kenikmatan. Pak Udin trus merekam adegan itu dengan kameranya, sementara pak Salim duduk menikmati adegan itu sambil membakar rokoknya.
“ohhhhh….” desah mama panjang, tandanya mama telah orgasme.
Irfan lalu menjilati punggung mama. Mereka kembali ganti posisi. Tanpa mencabut kontolnya, Irfan menggendong mama dan duduk di sofa.
Kemudian ia kembali memompa mama. Tangan meremas-remas tetek mama sambil mulutnya menjilati leher mama. “Akh…ohk…” desah mama. Tangan mama trus mencengkeram paha Irfan. Tiba-tiba pak Salim berlari menuju pintu dan menyuruh Irfan trus bermain.

Mama mencoba menghentikan adegan itu, tapi karena Irfan lebih kuat, Irfan lalu memeluk perut mama sekaligus dengan tangan mama. Rupanya yg datang adalah Melky. Melky adalh tukang tato yg biasa membuat tato buat para anak sekolah. Badannya yg agak pendek kurus dan tangannya ditumbuhi tato membuatnya tampak cool.
Mama tdk mengetahui kedatangan Melky karena wajahnya ditutupi rambutnya. Melky melihat adegan mama dengan Irfan.
Tiba-tiba Irfan mencabut kontolnya dan memutar badan mama. Dan “croot…croot…” sperma Irfan membasahi wajah dan leher mama. Mama mengelap sperma itu dengan tangannya dan dijilatinya tanganya.
Lalu mereka kembali berciuman.
Irfan bangkit dan duduk di lantai, mama masih terlentang. Kemudian Melky menelungkupkan mama. Mama tdk mengetahuinya.
Lalu Melky mengeluarkan kontolnya dan menggesekannya di pantat mama. Mama menggoyangkan pantatnya. “Akhhhhh…” teriak mama ketika Melky menusuk anusnya dengan penisnya.
Lalu Melky langsung menindih mama dan menggoyangnya. “Ah…oh….” desah mama. Lalu pak Salim mengarahkan kontolnya kemulut mama dan memasukannya dengan paksa.
Lalu pak Salim memompanya. Mama hanya memejamkan matanya. Kemudian pak Salim mencabut kontolnya dan memasukanya ke vagina mama, sedangkan Melky tetap memainkan kontolnya di anus mama. “Akh…shhhhhhhhhhhh” desah mama ketika mereka memompanya.

Tangan Melky pun meremas-remas tetek mama. Mama terus memejamkan matanya sambil mendesah.
“Oh…akh…” teriak kecil mama, ternyata Melky menembakkan spermanya di anus mama. Setelah Melky mencabut kontolnya, pak Salim kembali memompa mama.

Mama kembali mendesah. “Pak…saya..mau..kluar..akh…”
“Sama..sama…” jawab pak Salim.
Pak Salim memompa mama dengan sangat cepat. “Akh……..shhhhhhhh..” desah mama panjang utk orgasme yg kedua kalinya.
Pak Salim menyemprotkan maninya di memek.
“Oh…nikmat..sayang…” kata pak Salim. Kemudian pak Salim melepaskan kontolnya. Mama masih terlentang bugil dilantai. Setelah pak Salim memakai boxernya, mama bangun. Kemudian dia mengambil kembali pakaiannya yg berserakan di lantai. “Eh…nona..pakai yg ini dulu..” kata Irfan sambil memberi mama kantong plastik. “Eh…mau kemana..disini aja..” kata pak Udin menarik tangan kiri mama.
Mama kemudian memakai bh dan cdnya. Lalu ia membuka kantong plastik itu. Ternyata Irfan memberinya tank top coklat dan blouse muslim warna coklat yg cantik. “Ayo coba sayang..” kata Irfan. Lalu mama memakainya. “Wah cantik sekali mama”. Blouse sebetis itu menampakkan lekukan tubuh mama. Karena bagian belakangnya agak tipis, jadi cd mama agak nampak. “Wah..cantik..” kata Irfan. Lalu Irfan menaikkan resleting baju mama yg ada dipunggung.

Setelah itu, mama langsung memakai jubahnya tanpa melepas blouse itu.
Setelah berpakaian lengkap, mama hendak menelponku. “Sudah..saya aja..yang antar.” kata Irfan. Aku lalu berlari keluar rumah. Ku gas motorku agar cepat sampai rumah. Setelah sampai dirumah, aku langsung mengintip dari kaca di ruang tamu. Mama turun dari mobil dan berlari ke garasi. “Ma…kok gak SMS..?”
“Udah malem kasihan kamu…” kata mama. “Gun..tdr sama mama ya sayang”
“Ia ma” jawabku. Lalu mama masuk ke dalam kamar. Dan aku kunci pintu garasi lalu masuk ke kamar mama. Sampai di dalam kamar mama. Mama lagi di kamar mandi, kutelentangkan badanku ditempat tidur.”cetek….” pintu kamar mandi terbuka. Mama keluar hanya mengenakan kimono tanpa bh.
Putingnya menojol dari balik kimononya. Lalu mama menimpaku. Kami berciuman mesra. Tanganku langsung membuka kaitan kimononya.
Langsung saja kutarik cdnya. Tanpa basa-basi, langsung saja kubuka cdku dan kumasukkan kontolku ke vaginanya. “Akh..pe..lan..donk.” kata mama. Suasana tengan malam itu berubah ketika kugenjot mama. Mama trus mendesah tanpa henti-hentinya. Pokoknya malam itu aku telah menembakkan maniku 5 kali di vagina mama, mama juga orgasme sebanyak 10 kali. Kami bermain di tempat tidur, di lantai, sofa dan yg terakhir di ruangan papa. ,,,,,,,,,,,,,,,

Related posts