Ajarin Anak Tiri Yang Polos ML

Ajarin Anak Tiri Yang Polos ML
| Suamiku adalah seorang perwira yang mempunyai kedudukan penting di sebuah propinsi Usianya sudah mencapai 50 tahun dan aku sendiri masih berumur 25 tahun.

– Fasilitas yang diberikan dan ketakutanku lah yang membuatku sangat tak berdaya untuk menentang keberadaanku Aku dibelikan sebuah Rumah yang sangat mewah yang terletak tidak jauh dari kota tempat suamiku bertugas

– Semua fasilitas yang diberikan kepadaku sangatlah mewah bagiku, aku mendapatkan sebuah mobil pribadi, Hp dan perangkat entertainment di rumah Namun ini semua ternyata masih kurang, aku ingin punya Anak, aku ingin dicintai dan disayangi Kenyataannya aku hanya tempat persinggahan nya saja

– Belakangan kudengar bahwa suamiku juga punya Wanita Idaman Lain (WIL) selain aku, malahan kadang ia juga main cewek kalau sedang keluar kota, kabar ini kudapatkan dari istri ajudannya sambil waspada agar aku tutup mulut Aku sendiri memang sudah kenal dekat dengan keluarga ajudan suamiku, namun demikian sampai saat ini rahasia ini masih tersimpan cukup rapi Bagaimanapun juga aku kesal dan sedih dengan kondisi seperti ini, sehingga munculah niatku untuk berperilaku sama

– Pada suatu hari suamiku bertindak ceroboh dengan menitipkan anak bungsunya kepadaku, Dia memperkenalkanku sebagai ipar ajudannya Anak itu memanggilku Mbak maklum dia masih 3 SMA dan usinya pun masih 18 tahun Wajahnya, perilakunya persis bapaknya, nilai kesopanannya agak kurang bila dibanding dengan anak-anak di kampungku Maklumlah ia adalah anak pejabat tinggi

– Jam 22 00 bapaknya menelepon, meminta Eric (sebut saja nama anak itu begitu) untuk tidur di rumah karena bapak ada urusan Aku jadi curiga pasti dia ada kencan dengan orang lain Eric pun belum tidur, ia lagi asyik nonton tv di ruang tamu Akhirnya munculah niat burukku untuk memperdaya Eric, Tapi bagaimana caranya? aku dihadapkan pada jalan buntu

– Akhirnya spontan kumasukkan VCD-VCD porno ke dalam player untuk aku Perlihatkan kepada Eric Aku hidupkan oven selama 3 menit yang kebetulan isinya adalah daging ayam yang sudah masak sejak siang tadi Langsung saja kurayu dia untuk menyantapnya sehingga kami pun menyantap daging ayam dan sambal kecap bersama-sama.

– Sambil basa-basi kutanyakan sekolahnya, tampaknya kemampuannya di sekolah biasa-biasa saja, terbukti dengan kekurang antusiasannnya bicara tentang sekolah Ia lebih suka bicara tentang video game dan balap motor

– Kupegang pundaknya dan kupijit sambil kukatakan, “Kamu pasti capek, sini Mbak pijitin…” Dia pun diam saja, maklum dia adalah anak yang manja Kuraih remote DVD dan kutekan play untuk CD yang pertama, film-filmnya adalah jenis Miyabi dengan tema seks yang cukup halus Tampaknya Eric sangat menyukainya, ah pucuk di cinta ulam pun tiba Sambil kupijit sekujur tubuhnya, kuamati roman mukanya

– Kukatakan tidak usah malu, karena itu hanya film saja (bukan sungguhan) Muka Eric tegang, setiap ada adegan orang berpelukan (cuma berpelukan) aku suruh dia telentang untuk pijatan bagian depan Sambil telentang Eric tetap memperhatikan film yang tampaknya mulai disukainya itu

– Kini acara di film mulai ke adegan yang cukup Hot, seorang wanita melepas pakaiannya sehingga tinggal pakai celana dalam dan BH saja Eric semakin tegang dan agak kupercepat tanganku mengarah ke pangkal pahanya Pura-pura kupijit pahanya dengan menyentuh Penisnya, dia terkejut ketika Penisnya yang tegang kesentuh tanganku

– Pucat pasti mukanya, namun kunetralisir dengan mengatakan “Tenang Eric, semua orang sama, adalah hal yang sangat wajar bila seseorang terangsang Karena semua orang bernafsu ” “Malu Mbak”, jawab Eric Kalau orang banyak malu, tapi Eric kan sendirian cuma sama Mbak

– Mbak emang nya nggak malu kok ngomong gitu demikian kubuka bajuku sehingga aku hanya pakai BH saja Akupun heran juga kagum, anak seumur dia juga bisa tegang dan tampak tidak bergerak, jauh dari sikap sehari-hari yang agak arogan Namun aku mulai menyukainya tanpa memikir panjang, mengingat bapaknya sendiri juga berbuat hal yang sama terhadap saya Film terus berputar, Badan Eric terasa hangat malah aku khawatir kalau dia sakit, dia tampak pucat entah takut apa bagaimana, aku tidak tau

– Eric hanya melirik buah dadaku tanpa berani menatap langsung, dia tetap memperhatikan film dengan seksama Saat kupegang lagi Penisnya dia hanya diam saja, tak kusia-siakan kesempatan itu kuremas Penis yang berukuran agak kecil itu Akupun sudah tidak memperhatikan film lagi, kubuka celana Eric dan kuperhatikan kemaluannya

– Tampak bersih dan mulai ditumbuhi bulu-bulu halus, aku semakin bernafsu melihatnya Langsung kuterkam dengan mulutku dan kumulai menjilatnya, Eric hanya terdiam sambil kadang pinggulnya bergerak menikmatinya

– Kuhisap kemaluannya dan dia pun teriak Uh Mbak kubiarkan anak kecil itu menggelinjang, kubimbing tangannya ke payudaraku Ah, dia malah meremas kuat sekali Kumaklumi dia sangat polos dalam hal ini, aku tidak menyesal malah menyukainya.

– Aku hisap terus, dia pun semakin bergerak tidak karuan sambil teriak-teriak ah, uh, ah, uh Kemudian dia teriak keras sambil tubuhnya gemetar disusul oleh Sperma dari penisnya Aku telan cairan asin dan pekat ini tanpa rasa jijik sedikit pun, dan dia pun diam lemas terkulai

– Kupeluk dia, dan kubisikkan kata-kata, “Enakkan”, sambil aku tersenyum, dia balas pelukanku dan hanya bicara “Mbak ” Aku bimbing dia ke kamar mandi dan kumandikan dengan air hangat, burung kecilku masih tidur dan aku yakin nanti akan tegang lagi

– Kemudian kami pun tidur bersama di depan TV di atas karpet, dia tampak kelelahan dan tidur pulas Aku pun puas meski tidak sampai klimaks Menjelang subuh aku bangun, dan kulihat dengan seksama tubuh Eric yang sedang tidur telanjang

– Nafsuku bangkit lagi dan kucoba membangunkan burung kecil itu, ternyata berhasil dan kuulangi lagi perbuatan tadi malam dengan pertambahan Eric meningkatkan variasi permainan Tampaknya Eric mulai mengikuti naruninya sebagai makhluk bernafsu, ia mungkin meniru adegan film tadi malam

– BH-ku dibuka dan payudaraku dijilati, aku pun merasakan kenikmatan dari anak bau kencur, kubayangkan anak dan bapaknya mengerjaiku seperti sekarang, ah tak mungkin Aku tuntun tangan Eric ke Vaginaku yang daritadi malam belum tersentuh sama sekali Kubimbing tangannya menggesek-gesek kemaluannya dan ia pun memahami keinginanku Gerakan-gerakan Eric dan layanannya kepadaku masih sangat kaku, mungkin perlu beberapa kali aku melatihnya

– Tiba-tiba ia menarik paksa celana dalamku dan BH-ku pun dilepaskan, Kubiarkan dia berkreasi sendiri, tampak wajahnya masih tegang tapi tidak setegang tadi malam dan ia pun mulai tidak sopan kepadaku, ah biarlah Aku didorong sampai terlentang, dan ia pun langsung menindihku Dicobanya memasukkan Penisnya ke dalam Vaginaku, Tapi berkali-kali ia tidak berhasil Ia pun semakin penasaran, ah suami kecilku ini harus banyak belajar dariku

– Kubimbing Penisnya memasuki Vaginaku dan ia pun menggesek-gesekkannya Terasa nafsuku merasuk ke sekujur tubuhku, kini penantianku tadi malam hampir tercapai dan ah nikmat sekali, suami kecilku bisa memuaskanku kali ini.

– Dengan cepat aku bangun dan kuhampiri Penis yang masih menantang itu, kuhisap dalam-dalam, dia pun mengerang kenikmatan dan terus menerus kuhisap hingga badannya bergetar dan lagi-lagi Sperma yang hangat itu menjadi bagian dari dagingku Hari sudah terang, dan segera kami mandi air hangat bersama-sama

-Aku merasa puas dan Eric hanya diam saja, entah apa yang dipikirkan Menyesalkah? aku tidak tanya Kenyataannya kisah ini masih berlangsung, sekarang Eric sudah kuliah dan masih tetap dalam bimbinganku

– Pagi harinya bapaknya Eric (yang juga suamiku) datang dan dengan tanpa menaruh curiga sedikitpun.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Related posts