KISAH SEKRETARIS BISPAK

Cerita Sex Terbaru | Berikut ini berkisah mengenai kegiatan sehari-hari seorang bos dengan sekretaris pribadinya, walaupun
banyak yang munafik dan sok alim menghujat nafsu bejat mereka mereka, namun bagi mereka berdua
semuanya kegiatan ini bagaikan sebuah selingan di tengah kesibukan kerja yang memusingkan kepala. Om
Roby bisa menghilangkan stress serta merasakan kembali darah mudanya bangkit dan membara di usia
tuanya.

Sedangkan Nonoph Sang Sektretaris dengan cara mudah bisa mendapatkan posisi strategis dan kehidupan
yang jauh dari cukup dalam usia yang relatif muda. Orang-orang mungkin akan mengatakan kalau hubungan
mereka adalah sebuah hubungan terlarang yang sama sekali tidak layak untuk dilakukan.

Namun bagi Nonoph dan Om Roby semua ini hanyalah sebuah keisengan yang menyenangkan. Jadi siapakah
yang benar dan yang salah dalam hal ini? Entahlah pikirkan saja sendiri tapi bagi yang ingin menikmati
cerita dewasa ini silahkan berikut cerita ngentot dimulai dari sini ohhh ya cerita dewasa ini inspired
by Pendekar Maboek

Tok… tok… tok… , terdengar suara ketukan dari balik pintu.

Suara ketukan itu cukup mengalihkan perhatian seorang wanita cantik yang kini sedang duduk di belakang
meja kerjanya. Ia kemudian terlihat menghentikan kegiatannya membaca sebuah berkas di dalam map yang
dipegangnya. Wanita berparas cantik nenawan, berkulit putih mulus dan berambut hitam panjang lurus itu
kemudian beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju pintu.

Oh Bapak… , wanita itu tersenyum.

Di depan pintu kini berdiri seorang laki-laki bertubuh tinggi semampai dan tegap. Walaupun sudah
berumur diatas 45 tahun, namun sama sekali kegagahan sang laki-laki tersebut tidak berkurang. Laki-
laki itu adalah Roby Adianto atau sering dipanggil Om Roby, seorang Direktur sebuah perusahaan swasta
yang cukup ternama di kota tersebut. Sedangkan si wanita cantik adalah Nonophna Belovy, 24 tahun,
sekretaris Direksi dan salah satu pegawai muda di perusahaan tersebut.

Boleh Om masuk? .

Wanita cantik itu tertawa kecil. Om ini lucu, yang punya perusahaan kan Om ? Jelas boleh dong masuk ke
ruangan saya he he .

Laki-laki itu hanya tersenyum mendengar perkataan sang sekretaris, kemudian berjalan masuk ke dalam
ruangan. Begitu Nonoph selesai menutup pintu, tiba-tiba sebuah pelukan langsung membekap tubuh
sintalnya dari belakang.

Ah Om nakal… , Nonoph berucap pelan.

Om kangen nih sayang , sebuah kecupan langsung mendarat di pipi dan leher Nonoph.
Jangan disini dong Om ntar ada yang Nonopht .

Nonoph berusaha menghentikan Om Roby yang masih terus mendaratkan ciumannya.

Kenapa sayang? Apa Om tidak boleh mencumbuimu lagi? .
Boleh Om , tapi… .

Om Roby kemudian membalikkan tubuh Nonoph sehingga kini mereka berhadapan. Tanpa sempat melanjutkan
kata-katanya, ciuman langsung mendarat di bibir Nonoph dan membungkamnya. Nonoph pun kini hanya
berdiam diri dan membiarkan Om Roby melumat bibir mungilnya. Laki-laki paruh baya itu mencumbui bibir
sang sekretaris seperti seorang musafir yang menemukan sebuah oase di padang pasir. Bibir Nonoph
dirasakannya seperti seteguk air yang bisa melegakan tenggorokannya yang kering.

Tunggu om… , Nonoph meletakkan telaOm tangannya di bibir Om Roby ketika laki-laki itu kembali hendak
melumat bibirnya.
Kenapa? .

Nonoph tidak menjawab. Dengan perlahan ia melepaskan pelukan Om Roby dan beranjak menuju jendela
kantornya. Wanita cantik itu kemudian menutup tirai jendela kantornya. Om Roby hanya tersenyum melihat
tingkah sang sekretarisnya yang cantik. Laki-laki itu begitu tergila-gila dengan Nonoph sejak pertama
kali wanita cantik itu melakukan tes wawancara.

Bagaimana tidak, dengan wajah cantik, kulit putih, rambut panjang halus, tubuh tinggi semampai dengan
lekukan proporsional pastilah akan membuat siapapun yang melihat Nonoph pastilah akan kehilangan
kewarasannya. Om Roby merasa benar-benar beruntung bisa menikmati keindahan bahkan kehangatan tubuh
sintal nan sempurna tersebut.

Om , ini kan masih siang? , ucap Nonoph sedikit mendesah sambil berjalan mendekati laki-laki tersebut.
Seminggu tidak bertemu denganmu, sungguh benar-bener terasa menyiksa! .
Tapi kan nyuruh saya pergi diklat juga Om ? , dengan manja Nonoph memeluk tubuh atasannya itu dan
mengecup bibirnya.
Iya, itu kan demi kariermu juga makanya hari ini Om ingin sekali melepaskan rindu .
Tapi nanti malam kan bisa? Saya nggak ada acara kok… .
Nggak bisa sayang, Om sudah nggak tahan lagi .

Kembali mereka berciuman dan kali ini meraka lakukan dengan panas, seakan-akan benar-benar ingin
melepaskan seluruh perasaan yang selama ini tertahan. Kedua bibir tersebut saling beradu dan saling
melumat.

Oh… so tasty… .
Do you like it? .
Om Roby mengangguk mantap.
Mau yang lebih? , Nonoph tersenyum menggoda sambil menguap-usapkan jari telunjuknya ke bibir Om Roby.
Sure…! .
Kita cari hotel sekarang? , jari-jari Nonoph kini merambat turun menuruni leher dan kemudian
mempermainkan dasi atasannya.
No… let’s do it here… .
Ah? Here? , kali ini nada suara Nonoph menggambarkan nada penuh keheranan.
Yes…! Here… .

Tiba-tiba saja Om Roby langsung menggendong tubuh Nonoph sehingga membuat sekretaris cantiknya itu
menjerit pelan. Hubungan keduanya memang sudah cukup lama terjalin, sudah hampir 6 bulan lamanya. Om
Roby yang memang menyukai wanita-wanita muda dan Nonoph yang memang memiliki jiwa penggoda membuat
hubungan terlarang itu menjadi semakin mudah terjalin.

Hubungan dua insan berbeda jaman ini ibarat sebuah simbiosis mutalisme, dimana keduanya memang saling
membutuhkan. Om Roby membutuhkan kehangatan percintaan yang sudah tidak bisa lagi ia peroleh dari sang
istri, sedangkan Nonoph membutuhkan penyuplai dana untuk kehidupannya yang cenderung glamor. Keduanya
begitu pandai dan komOm menyembunyikan hubungan cinta terlarang ini, sehingga sampai saat ini bau-bau
perselingkuhan sama sekali belum juga tercium keluar.

Aaoo… , kembali Nonoph menjerit pelan ketika Om Roby mendudukannya di atas meja kerjanya.
Kemudian mereka kembali berciuman dengan panas. Permainan lidah pun kini mulai menghiasi percumbuan
keduanya. Lidah mereka saling bertemu dan bertautan dengan hebat.

Nonoph namOm sama sekali tidak risih harus bercumbu dengan laki-laki yang usianya hampir setara dengan
ayahnya ini. Yang lebih gila lagi, keduanya tidak merasa risih harus bercumbu di kantor dimana jam
masih aktif walaupun kini adalah memang waktu istirahat. Beginilah mungkin yang sering orang-orang
sebut ketika nafsu sudah menjadi raja, maka logika tak akan lagi punya kuasa.

Wangi parfum yang tercium dari sekujur tubuh Nonoph membuat nafsu Om Roby kian menggelora, sehingga
ciuman tidak lagi bisa membasuh panasnya gelora tersebut. Kini tangan laki-laki itu mulai merambah dan
meremasi kedua payudara Nonoph dari balik blazer yang dikenakan wanita cantik tersebut. Ternyata
itupun tidak cukup.

Sambil tetap berciuman tangan nakal Om Roby dengan cekatan membuka satu persatu kancing blazer biru
tua sang sekretaris. ceritaseksbergambar.com Sementara jari-jari lentik Nonoph kini sedang berada di selangkangan sang bos
yang sudah namOm terbuka. ceritasexterbaru.org Jari-jari itu terlihat melakukan tugasnya dengan baik, sehingga membuat
tonjolan yang ada disana menjadi semakin menggunung.

Jangan dibuka Om , nanti nggak keburu makenya , Nonoph menghentikan usaha atasannya yang hendak
membuka kancing kemeja begitu ia selesai melepaskan blazer yang dipakainya.

Terlihat ekspresi kekecewaan di wajah Om Roby yang terlihat sudah ingin sekali menikmati payudara
montok milik bawahannya. Nonoph yang memang sudah berpengalaman dibidang percintaan rupanya mengerti
ekspresi tersebut.

Kok cemberut sih? he he he .
Pengen nyusu… , sahut Om Roby singkat.
Wah ada bayi besar nih minta netek he he he .

Om Roby tidak berkomentar, hanya ekspresi wajahnya saja yang menunjukkan apa yang kini sedang
dirasakannya.

Iya deh saya bukain . Senyuman menggoda kembali tersungging di bibir tipis Nonoph.

Dengan cekatan kemudian wanita cantik itu membuka satu persatu kancing kemeja putih yang dipakainya.
Setelah kancing terakhir terbuka, kemudian jari-jari lentik Nonoph berlahan membuka kaitan bra
berwarna merah muda berenda yang dipakainya dan menggeser posisi cupnya. Kini di depan Om Roby
terpampanglah sebuah gundukan gading kenyal dan padat, dengan puting kecil berwarna coklat yang
menantang. Senyuman pun kembali terpancar di wajah laki-laki paruh baya tersebut.

Aku kangen sekali dengan ini , Om Roby mengusap dan memelintir pelan puting payudara kanan Nonoph.
Aaah… Om genit ah… , Nonoph mendesah pelan.
Kok tambah gede sih? , kini tangan kanan Om Roby mendarat dan meremas payudara kiri sang sekretaris.
Gara-gara Om tuh… .
Lo kok gara-gara Om ? .

Nonoph tersenyum kecil.

Om sih suka ngemutin makanya jadi bengkak nih he he .
Ih kamu ini ya, benar-benar menggemaskan he he .

Om Roby merangkulkan kedua tangannya di pinggang Nonoph yang sedang duduk di atas meja. Sebuah kecupan
kemudian mendarat mulus di bibir mungil si wanita cantik.

Mau diNonopht aja nih Om ? Rugi dong dibuka? , Nonoph melirik nakal ke arah kedua payudaranya yang
memang kini sedang menganggur .
Nggak dong… , selesai berucap puting payudara kanan Nonoph langsung amblas ke dalam mulut Om Roby.
Dengan penuh nafsu Om Roby melahap kedua payudara montok itu secara bergiliran.

Nonoph sendiri namOm menikmati sekali sedotan dan permainan lidah Om Roby pada kedua payudaranya.
Belum lagi remasan tangan Om Roby yang tak kalah membangkitkan nafsunya. Sambil menggigit bibir
bawahnya menahan geli, wanita cantik itu mengelus-ngelus rambut atasannya. Kini Nonoph terlihat
seperti seorang wanita yang sedang menyusui bayi besarnya.

Oooh… , desah Nonoph pelan ketika Om Roby sedikit menggigit puting payudaranya.
Toketmu benar-benar luar biasa sayang, padat dan kenyal! , sebuah kecupan dan pagutan mendarat kembali
di bibir Nonoph.
Om suka? .
Suka banget! .
Just enjoyed it, it’s all for you… .

Sambil tetap menikmati kepadatan payudara Nonoph, berlahan tangan kanan Om Roby merayap turun merabai
kedua betis sang wanita yang kini dalam posisi menjuntai di atas meja. Permukaan betis mulus tersebut
terasa begitu lembut dan halus. Tangan dan jari-jari itu terus merayap naik sehingga menimbulkan
sensasi geli di sekujur tubuh Nonoph.

Apalagi ketika tangan Om Roby berlahan masuk ke dalam rok span pendek yang dikenakannya dan terus
merabai permukaan pahanya. Nonoph yang memang telah mengangkang lebar memudahkan akses masuk tangan
atasannya tersebut menuju selangkangannya. Kini Nonoph bisa merasakan jari-jari tangan Om Roby telah
menyentuh permukaan celana dalamnya yang berenda.

Udah basah ya sayang? , Om Roby melepaskan bibirnya dan tersenyum kecil.
Nonoph hanya mengangguk pelan dan mendesah. Aaah… .
Rok span biru tua itu semakin tinggi terangkat ketika tangan Om Roby berada di dalam celana dalam
Nonoph dan mulai merabai bulu-bulu halus yang ada disana.
Aaakh… geli om , Nonoph berteriak pelan ketika dengan iseng Om Roby menekan klitorisnya.
Geli tapi enak kan? He he .
Ih, Nonoph jangan digodain dong Om kan malu .
Kalo nggak digodain terus mau diapain dong? He he .
Mau dicium… .

Om Roby pun langung mendekatkan bibirnya ke bibir Nonoph, namun wanita cantik itu menghentikannya.
Tapi ciumnya nggak di sini , Nonoph menunjuk ke arah bibirnya.

Om Roby mengerutkan keningnya.

Terus dimana? .
Di situ… , Nonoph kemudian menunjuk ke arah selangkangannya dan tersenyum menggoda.
Ha ha ha kamu benar-benar wanita nakal .

Om Roby menggeleng-gelengkan kepalanya. Kemudian laki-laki paruh baya itu memasukkan kedua tangannya
ke dalam rok sekretarisnya dan mulai menarik turun celana dalam wanita cantik tersebut. Nonoph sendiri
terlihat membantu Om Roby dengan sedikit mengangkat pantatnya dari meja.

Setelah berhasil membukanya, Om Roby namOm tersenyum melihat kain mungil di tangannya. Modelnya begitu
tipis, berenda dan menerawang. Jelas sekali celana dalam G-string merah muda itu memang dipakai oleh
pemiliknya bukan untuk menutupi apapun. Om Roby pun meletakkan kain mungil itu di atas kursi.

G-string? .
Yeah…! He he he .
Kalo begitu kamu musti sering-sering ngangkang di depan Om he he he .
Lo ini kan udah ngangkang? .
Oh iya he he he .

Nonoph memasukkan tangan kanannya ke dalam rok dan mulai mengelus-ngelus permukaan memeknya memang
yang sudah basah. Ayo dong buruan di cium… .

Laki-laki paruh baya itu kemudian berjongkok di depan meja dan melepaskan kedua sepatu high heels yang
dipakai Nonoph. Setelah itu ia mulai menciumi jari-jari kaki wanita cantik tersebut secara bergantian.
Nonoph namOm kegeNonophn ketika ciuman atasannya mulai mendarat di telaOm kakinya. Ciuman Om Roby
kemudian mulai merambah naik menuju kedua betis dan terus naik menuju paha sang sekretaris. Permukaan
kulit kaki mulus Nonoph membawa sensasi tersendiri dalam diri Om Roby ketika menciumnya.

Benar-benar putih, bersih, wangi dan indah.
Siap-siap untuk menerima aksi lidahku he he .

Nonoph hanya tersenyum mendengar peringatan dari atasannya tersebut. Om Roby kemudian membuka lebar
kedua paha sekretarisnya tersebut. Kini terlihatlah dengan jelas sebuah lubang kenikmatan dengan
bulu-bulu halus tipis di sekitarnya. Lubang kenikmatan yang selalu mampu membuatnya terbang melayang.

Masih begitu sempit dan sekat walaupun Nonoph mengakui dengan jujur kepada Om Roby kalau memeknya
tersebut sebelumnya udah pernah dipakai oleh beberapa laki-laki selain dirinya. Om Roby sama sekali
tidak mempermasalahkan hal tersebut, karena dirinya sendiri juga sudah sering tidur dengan beberapa
wanita muda lainnya. Justru laki-laki paruh baya itu menyukai gaya permainan Nonoph yang memang sudah
sangat profesional .

Oooh… om… , Nonoph melenguh panjang ketika sang bos mulai menjilati lubang surganya.

Kepala Om Roby kini telah hilang di dalam rok Nonoph. Wanita cantik itu sendiri kini hanya bisa
merasakan lidah atasannya tersebut menari-nari dengan lincah di selangkangannya. Rasa geli dan
sekaligus rasa nikmat yang luar biasa seakan-akan menjalar hebat di sekujur tubuh Nonoph. Sambil
memilin-milin putingnya sendiri Nonoph menikmati betul jilatan, sedotan dan kadang tusukan lidah sang
bos.

Dalam keadaan seperti ini tidak lagi terdapat strata diantara mereka. Om Roby yang dalam kondisi
normal adalah atasan Nonoph, kini dalam keadaan terbakar nafsu rela merendahkan dirinya dengan
berjongkok sambil menjilati selangkangan bawahannya.

Aaahh… oooh… aaahh… , kepala Nonoph namOm mendongak menahan rasa nikmat yang menyerang memeknya. Lidah
Om Roby yang terus menari-nari dan menusuk-nusuk lubang kenikmatannya benar-benar memberikan sensasi
yang luar biasa disekujur tubuh Nonoph.

Sruuup… sruuup… .
Sruuup… sruuup… .

Suara decakan terdengar dari dalam rok span Nonoph, menandakan daerah selangkangan tersebut sudah
mulai basah dan membanjir.

Om Roby mengeluarkan kepalanya dari dalam rok Nonoph. Bagaimana? Enak ciuman Om ? He he he .

Enak banget! , Nonoph mengangguk dan tersenyum kecil.

Laki-laki itu kemudian kembali memasukkan kepalanya ke dalam rok sang sekretaris. Aroma wangi cairan
memek Nonoph membuat birahi Om Roby semakin membara. Ia pun semakin Nonophr melahap lubang kenikmatan
beserta dengan cairan cinta yang membasahinya. Bulu-bulu lembut yang menutupi areal lubang tersebut
sama sekali tidak dirasakan mengganggu oleh Om Roby, justru keberadaan bulu-bulu itu menambah sensasi
geli di sekitar wajah laki-laki paruh baya tersebut.

Tok… tok… tok…!! , ketika kedua kedua insan terlihat sedang asyik bercengkrama tiba-tiba terdengar
suara ketukan dari balik pintu.

Sedetik setelah terdengar ketukan, Nonoph yang sedang mengangkang di atas meja kerjanya namOm
mendorong kepala Om Roby keluar dari dalam rok span biru tuanya. Begitu kepala itu terlepas dari
selangkangannya Nonoph langsung meloncat dari posisi duduknya di atas meja. Ia menurunkan roknya yang
tadi terangkat dan mencoba merapikannya.

Begitu pula dengan bra dan kemeja yang dikenakannya yang masih n terbuka dengan buru-buru berusaha ia
rapikan. Satu demi satu kancing kemeja tersebut dikancingkannya kembali dengan cepat. Begitu selesai
dengan segera pula ia kembali mengenakan blazer yang tadi tergeletak di atas meja kerjanya.

Om Roby sendiri tak kalah sibuknya dengan sang sekretaris. Dengan cepat ia menyeka mulutnya yang namOm
belepotan dengan cairan memek Nonoph. Ia lalu merapikan dasi dan kemejanya. Nonoph sendiri kini masih
terlihat sibuk mengenakan sepatunya.

Ketika kedua sepatu berhasil dikenakan kembali, Nonoph lalu menyambar beberapa map dan meletakkannya
di atas meja. Mereka lalu namOm berpura-pura sedang sibuk memeriksa file-file di dalam map tersebut.
Beruntung semuanya bisa dilakukan dengan cepat karena ketukan kedua segera menyusul terdengar beberapa
detik kemudian.

Masuk! , Nonoph berteriak pelan ketika mereka berdua telah siap berdiri di depan meja kerja.

Namun baru pintu ruangan terbuka sedikit, sekilas Nonoph melirik ke arah kursi kerjanya. Disana masih
teronggok sebuah celana dalam G-string berwarna merah muda miliknya. Langsung saja Nonoph menyambarnya
dan memasukkan sepotong celana dalam mini tersebut ke dalam saku blazernya. Om Roby hanya tersenyum
melihat hal tersebut yang kemudian disambut senyuman pula oleh Nonoph.

Lalu masuklah Ayu, salah satu staf kantor dengan memegang beberapa map. Ia sedikit terkejut ketika
melihat Om Roby berada di ruangan Nonoph. Ia kemudian sedikit tersenyum dan memberi hormat dengan
sedikit mengangguk ke arah Om Roby. Perbuatan Ayu itu kemudian dibalas senyuman juga oleh Om Roby.

Maaf Mbak Nonoph saya tidak tahu kalau Mbak Nonoph ada tamu .

Nggak apa-apa kok, Om Roby cuma bantu saya mengerjakan beberapa laporan kok , Nonoph mencoba menutupi
aktifitas yang baru saja mereka berdua lakukan tadi.

Memang ada apa ya Win? .
Ini Mbak tadi Om Tio meminta saya menyampaikan berkas ini ke Mba Nonoph, katanya tolong dibuat
rangkumannya sebagai bahan presentasi di acara sosialisasi besok pagi .
Oh, gitu ya? Ya udah berkasnya kamu taruh saja dulu disini, bilang ke Om Tio besok pagi rangkumannya
akan saya serahkan langsung di ruangannya .

Ayu lalu meletakkan berkas-berkas tersebut di atas meja kerja Nonoph, Kalau begitu saya permisi dulu
Mbak .

Oh iya Win, kamu nggak back up datanya dalam bentuk softcopy? .
Sudah Mbak, sudah saya taruh juga di dalam map .
Kalau begitu makasi ya… .
Sama-sama Mbak , kemudian Ayu melemparkan senyum ke arah Om Roby. Saya permisi om .

Om Roby hanya mengangguk pelan.

Kemudian Ayu berjalan menuju pintu diikuti oleh Nonoph dari belakang. Sejenak mereka berdua terlihat
bercakap-cakap sebelum akhirnyaAyu keluar dari ruangan tersebut. Nonoph menutup pintu ruangannya dan
kemudian menguncinya. Wanita cantik itu cukup bersyukur tadi Ayu sempat mengetuk pintu sebelum masuk.
Akibat nafsu yang telah membara membuat dirinya lupa kalau pintu ruangannya belum terkunci.

Tentu skandal dirinya dan sang bos bisa saja terkuak apabila tadi Ayu masuk dengan tiba-tiba dan
menyaksikan adegan layak sensor yang mereka lakukan tadi. Berlahan Nonoph kemudian berjalan mendekati
Om Roby yang kini namOm bersandar pada meja kerjanya.

Om , saya dapat tugas nih dari Om Tio, sepertinya yang tadi musti kita tunda dulu… .

Nonoph tersenyum menggoda sambil memegang dasi yang dikenakan oleh atasannya tersebut. Kemudian dengan
berlahan wanita cantik itu membuka simpul dasi Om Roby dan melepaskannya. Dengan cekatan pula Nonoph
membuka dua kancing kemeja teratas yang dipakai sang bos.

Walaupun dari mulutnya keluar kata-kata seolah-olah Nonoph ingin menghentikan semua kegilaan mereka
tadi, namun gerak tubuhnya justru menunjukkan hal yang sebaliknya. Melihat senyuman nakal Nonoph dan
tingkah menggodanya kembali mengundang nafsu birahi Om Roby yang tadi sempat menghilang.

Udah tugasnya nantian saja dibuatnya, nanti Om yang bakal bilang langsung ke Om Tio kalau kamu dapat
dispensasi hari ini, jadi tugasnya baru bisa diserahin besok siang, nanggung banget nih lanjutin yang
tadi yuk! , Om Roby yang namOm sudah mulai terbakar birahi langsung membekap tubuh sintal Nonoph.

Ih kok galak banget sih Om ? , kembali Nonoph melemparkan senyum genitnya.
Iya nih, yang bawah udah nggak tahan sih he he .
Mana? Coba saya cek dulu… .

Wanita cantik itu kemudian merabai selangkangan atasannya tersebut. Jari-jari lentik Nonoph meremas-
remas selangkangan Om Roby yang memang sudah namOm menggunung.

Gimana? Udah siap tempur kan? .
Nggak kerasa Om , kayaknya musti dibuka dulu nih he he he .

Nonoph mencium pipi Om Roby dan kemudian berlahan mengambil posisi berjongkok di depan atasannya
tersebut. Pelan-pelan jari-jari Nonoph menari-nari membuka sabuk dan resleting celana panjang yang
dipakai Om Roby. Kemudian celana kain itu dilorotkan berikut dengan celana dalamnya, sehingga kini
dihadapan Nonoph terpampang sebuah batang tegang namun terlihat belum berukuran maksimal.

Ah masih belum siap nih Om ! , sambil masih dalam posisi jongkok Nonoph melemparkan tatapan nakal ke
arah atasannya.

Oh belum ya? .

Nonoph kemudian mengerlingkan matanya. Iya Om , kalo segini mana kerasa… .

He he he kalo gitu kamu tau dong musti ngapain? .
Ih Om genit deh! .

Om Roby mengelus-elus kepala Nonoph, sementara jari-jari lentik Nonoph kini sudah bekerja dengan
sempurna mengocok-ngocok batang di hadapannya itu. Tak perlu waktu lama ketika Kontol itu mulai namOm
keluar masuk ke dalam mulut si wanita cantik. Dengan telaten Nonoph menjilati, mengulum dan mengocok
Kontol Om Roby sehingga mengakibatkan Kontol itu semakin menegang dan membesar.

Nonoph memang memiliki spesialisasi dalam melakukan oral sehingga Om Roby dibuatnya merem-melek
keenakan merasakan permainan lidah dan mulutnya. Dengan bergantian Nonoph menjilati Kontol Om Roby dan
juga buah zakarnya. Kuluman mulutnya juga divariasikan dengan kocokan tangan guna memberi waktu
baginya untuk menarik nafas. Wanita cantik itu juga sedikit membasahi batang berurat tersebut dengan
ludah guna memudahkannya melakukan kocokan.

Cukup sayang… , Om Roby memegang pundak Nonoph dan kemudian membantunya berdiri.

Entah kenapa laki-laki paruh baya itu pun meminta Nonoph menghentikan layanan oral-nya. Mungkin Om
Roby tidak ingin langsung mencapai puncak permainan tanpa merasakan nikmatnya jepitan memek sang
sekretaris. Kemungkinan juga Om Roby cukup menyadari kalau waktu yang mereka miliki kini tidaklah
banyak lagi dan tempat yang juga kurang mendukung, sehingga memilih untuk meloncati tahap foreplay dan
langsung meloncat ke sesi penetrasi.

Kenapa Om ? Om nggak suka dengan pelayanan saya? .
Bukan gitu, tapi sekarang giliran Om yang bikin kamu enak he he he .

Nonoph yang semula keheranan langsung tersenyum dan mencubit pinggang atasannya tersebut. Rupanya
Nonoph bisa menangkap maksud atasannya yang ingin segera melakukan penetrasi.

Om nakal deh he he he .
Ha ha ha ayo kasi Nonopht dong bagian yang enak-enak itu .

Om Roby kemudian berlahan mendorong pelan tubuh Nonoph sehingga mentok di ujung meja. Nonoph sendiri
namOm membuka blazer yang dikenakannya dan melemparnya kembali ke atas kursi. Sementara itu di waktu
yang bersamaan Om Roby terlihat mengangkat rok span wanita cantik itu dan mulai merabai bulu-bulu
lembut di sekitar wilayah selangkangan tersebut. Mereka kemudian kembali berciuman.

Mau netek lagi? He he , dengan nakal Nonoph mempermainkan kancing kemejanya.
Dibuka aja, siapa tau nanti Om haus he he he .
Ih Om ini…! .

Nonoph pun menuruti kemauan Om Roby. Ditengah rabaan tangan sang bos diselangkangannya, Nonoph dengan
berlahan membuka satu per satu kancing kemejanya. Saat kancing terakhir terbuka, tanpa dikomandoi
Nonoph membuka kaitan bra merah muda berenda yang dipakainya. Walaupun semua pakaian tersebut masih
tetap melekat pada tubuhnya, namun sama sekali tidak berguna buat menutupi bagian atas tubuh Nonoph.
Kedua payudara montok sang sekretaris kini terekspos bebas berikut dengan kedua puting coklat
kecilnya.

Mimik cucu dulu ah… .
Aaaoo… geli ah om… .

Nonoph bergelinjang ketika puting payudara kanannya amblas ke dalam mulut Om Roby. Payudara kiri pun
mendapatkan perlakukan yang sama. Keduanya bergiliran dihisap dan diemut oleh Om Roby. Sedangkan
tangan kanan laki-laki paruh baya itu sendiri masih sibuk merabai selangkangan Nonoph. Jari-jari
tangan Om Roby merasakan permukaan memek Nonoph masih cukup lembab dan basah sehingga ia pun tak
merasa perlu memberikan rangsangan lagi.

Apalagi Nonoph sendiri sudah namOm begitu bernafsu, dimana terlihat dari wajahnya yang mulai memerah.
Om Roby menghentikan kulumannya di payudara Nonoph. Dengan tangan kanan Om Roby kemudian mengarahkan
Kontolnya dan mengusap-usap ujungnya dipermukaan memek sang sekretaris.

Om… jangan diusap-usap aja, masukin dong… , Nonoph merajuk manja.
He he he udah nggak tahan ya? .
Iya nih… .
Beneran nih nggak tahan? , Om Roby menggoda Nonoph.
Nonoph yang memang sudah sejak tadi bergairah langsung mengkerutkan keningnya kesal. Aaaa… Om gitu
deh, saya ngambek nih… .

Tingkah manja dan genit Nonoph kala kesal justru membuat birahi Om Roby semakin meninggi. Iya deh
jangan ngambek dong, siap-siap ya… .

Aaakkh…! , Nonoph berteriak tertahan ketika akhirnya Kontol Om Roby menghujam deras ke dalam memeknya.
Ooohh… oohh… oohh… , desahan mulai keluar dari mulut Nonoph seiring kocokan Kontol atasannya.

Om Roby sendiri merasakan jepitan memek sang sekretaris begitu kencang karena sudah hampir seminggu
lebih ia tidak menikmatinya. Kocokan Om Roby yang semakin mengencang membuat Nonoph menggunakan kedua
tangannya untuk menahan tubuhnya yang mulai bergoncang. Kedua tangan Nonoph mencengkeram erat ujung
meja yang berada di belakangnya.

Suka sayang? .
Su… suka banget, yang ken… kenceng Om ! .
Yang kenceng? .
Iya… kocoknya yang kenceng oooh… .

Menyadari kalau saat ini mereka sedang berada di kantor, Nonoph berusaha sekuat tenaga untuk menahan
teriakan penuh kenikmatan yang keluar dari mulutnya. Namun rupanya rasa nikmat seakan sudah menyerang
hampir sekujur syaraf tubuhnya, sehingga ia tak kuasa untuk bertahan. Akhirnya ia memilih untuk
memeluk tubuh Om Roby dan mencium bibirnya guna meredam desahan dan erangan yang hendak keluar dari
mulutnya.

Nonoph kini namOm kian pasrah menerima lumatan bibir dan juga remasan demi remasan di dadanya.
Walaupun kemejanya masih terkancing rapat, namun Nonoph bisa merasakan kalau bra yang ada di dalamnya
tak lagi terpasang pada posisi yang tepat akibat remasan tangan Om Roby.

Ciuman dan lumatan pun tak henti-hentinya menghujani bibir Nonoph, begitu pula dengan lehernya.
Apalagi disaat yang bersamaan genjotan Kontol laki-laki paruh baya itu terasa semakin kencang
menghujam ke dalam memek Nonoph. Tak perlu waktu lama untuk membangkitkan kembali gelora gairah yang
tadi sempat menghilang diantara keduanya.

Ooh… Nonoph memekmu nikmat sekali… .

Muncul sebersit rasa bangga dalam diri Nonoph mendengar pujian yang keluar dari mulut sang bos. Paling
tidak ia merasakan kalau dirinya jauh lebih cantik dan menarik ketimbang istri Om Roby. Wanita cantik
itu tahu benar kalau posisinya di Perusahaan ini sangatlah ditentukan oleh kemampuannya memuaskan sang
atasan.

Maka dari itu ia selalu berusaha merawat wajah dan tubuhnya, terutama bagian lubang surgawinya agar
selalu keset dan wangi. Selain itu ia juga sadar harus selalu memberikan pelayanan spesial agar sang
bos tidak berpaling kepada pegawai wanita lain yang mungkin berumur lebih muda dari dirinya.

Kontol Om juga nikmat banget! .
Oya? .
Iya Om , luar biasa, terus kocok om… terus… aaahh… .

Sebagai seorang wanita yang sudah sangat berpengalaman memuaskan berbagai macam tipe laki-laki, Nonoph
juga tahu benar kalau memuji kemampuan sang laki-laki adalah sebuah kewajiban dalam bercinta. ceritasexterbaru.org Pujian
yang tepat akan meningkatkan ego sang laki-laki dan pujian itu akan membuatnya seolah-olah memiliki
kemampuan luar biasa, walaupun kadang kenyataannya tidaklah demikian.

Namun khusus untuk Om Roby, Nonoph sama sekali tidak perlu harus berpura-pura karena Kontol besar
milik laki-laki paruh baya itu memang benar-benar mampu membuatnya melayang. Tak terasa sudah hampir
sepuluh menitan Kontol Om Roby mengaduk-ngaduk lubang memek Nonoph dalam keadaan berdiri.

Oooh… aaah… , Nonoph masih terus berusaha menahan desahannya, ditengah lesakan Kontol Om Roby dalam
memeknya. Sementara itu tangan kanan Om Roby namOm nakal meremasi payudara Nonoph .
Oooh… aaah… .
Balik dong sayang, pengen masuk dari belakang nih . Nonoph menurut.

Setelah Om Roby mencabut Kontolnya, ia langsung membalikkan tubuhnya dan mengambil posisi nungging.
Nonoph kembali menggunakan kedua tangannya sebagai penumpu di meja kerjanya. Kemudian wanita cantik
itu menoleh ke belakang dan melihat Om Roby sedang menatap nanar ke arah bongkahan pantatnya sambil
mengocok-ngocok Kontolnya sendiri.

Nonoph kemudian mengangkat rok spannya dan mulai menggoyang-goyangkan pantatnya guna menggoda
atasannya tersebut. Dengan gaya nakal bak call girl profesional, Nonoph menjilati jari-jari tangan
kirinya kemudian mengusap-usap permukaan memeknya sendiri. Lalu wanita cantik itu memasukkan dua
jarinya ke dalam lubang memeknya dan mulai mengocoknya.

Nonoph memasang ekspresi wajah horny sambil menggigit bibir bawahnya. Om Roby terlihat tak tahan
melihat ekspresi wajah Nonoph langsung mendekat sambil mengacungkan Kontolnya yang sudah tegang
maksimal

You’re so deam bitchy secretary…! .
Tapi Om suka kan? .
Suka banget… you make me turn on very high… .
Terus nunggu apa lagi Om ? Fuck me… fuck me hard! .

Nonoph membuka kedua kakinya semakin lebar seolah-olah ingin mempersilakan Kontol Om Roby untuk
memasuki dirinya. Kini sebuah pantat montok dengan memek merah basah terekspos dengan bebas siap
merasakan sebuah kenikmatan duniaei. Om Roby terlihat semakin membelalak menyaksikan pemandangan indah
di depannya.

Walaupun ini bukan pertama kalinya, namun tetap saja setiap kali melihat memek Nonoph seakan
memberikan sensasi luar biasa dalam otak Om Roby. Sebuah batang tegak keras namOm mencuat diantara
selangkangan laki-laki paruh baya itu. Dengan terburu-buru Om Roby langsung melepas sepatunya dan
kemudian disusul dengan celana panjang berikut celana dalamnya. Agaknya laki-laki paruh baya itu
merasa pakaiannya itu sedikit mengganggu dalam melakukan penetrasi di awal persetubuhan mereka tadi.

Aaaakkh…!!! .

Nonoph tidak bisa lagi menahan lenguhan panjang yang keluar dari mulutnya. Ini karena ternyata Om Roby
tidak memasukkan Kontolnya ke dalam memeknya namun ke dalam lubang duburnya. Batang besar itu kini
namOm mulai menggenjot lubang sempit tersebut. Si pemilik batang pun namOm mulai merem-melek merasakan
kenikmatan luar biasa dari jepitan lubang anus sekretarisnya tersebut.

Sedangkan Nonoph sendiri terlihat meringis menahan sakit karena sejujurnya ia sama sekali tidak siap
menerima serangan pada lubang pantatnya. Wanita cantik itu namOm mencengkeram pinggir meja dengan
sekuat-kuatnya dan menggigit bibirnya berusaha untuk menahan rasa sakit. Nonoph tahu benar kalau ia
sama sekali tidak bisa melakukan protes atas perbuatan Om Roby ini. Om Roby adalah atasannya dan
tugasnya adalah memuasakan sang atasan, jadi Om Roby berhak memilih lubang manapun yang ia suka untuk
dimasuki.

Aaakkh… om… pelan-pelan… sakit… .
Oooh… ooh… .
Aaakkkh… Paaakk… .

Mulut Nonoph ternganga lebar ketika Om Roby kian mempercepat genjotan Kontolnya. Lubang anus Nonoph
yang memang masih kering dan belum terlumasi terasa robek dan melar ketika intensitas batang besar itu
kian meninggi menghujam ke dalamnya. Tanpa bisa ia tahan bulir air mata terlihat mengalir dari pinggir
mata lentik Nonoph.

Oooh… sempit banget pantatmu Nonoph! .
Aaakkh… aaakkh…Paakk…!! .
Oooh… .
Sa… sakit om… aaakhh…! .

Ini memang bukanlah anal seks pertama bagi Nonoph. Beberapa kali ia sudah pernah melakukannya dengan
Om Roby maupun beberapa laki-laki lainnya, namun tanpa persiapan tentunya anal seks sangatlah
menyakitkan bagi si pemilik lubang. Penderitaan Nonoph barulah usai setelah beberapa menit kemudian Om
Roby akhirnya menghentikan genjotannya dan menarik Kontolnya.

Rasa perih dari lubang pantat Nonoph masih begitu terasa menyiksa, selepas genjotan yang mendera
pantatnya tadi. Namun belum juga Nonoph dapat menghirup udara dan mengatur nafas, Om Roby kembali
menghujamkan Kontolnya. Kali ini Kontol besar itu menghujam deras ke dalam memek sang sekretaris
cantik.

Ooooh….!! , kembali Nonoph harus melenguh panjang.
Aaah… Nonoph… .
Om Roby… ooohh… .

Wanita cantik itu bersyukur dalam hatinya, karena paling tidak kali ini Om Roby memilih lubang
memeknya untuk dinikmatinya. Nonoph pun kini mulai bisa ikut menikmati persetubuhan tersebut. Bahkan
kini ia terlihat ikut menggoyangkan pinggulnya agar lubang kenikmatannya dapat memberikan jepitan
maksimal. Rasa sakit yang semula memderanya kini mulai berganti menjadi rasa nikmat yang teramat
sangat.

Sadar kalau waktu yang mereka miliki kian menipis sebelum waktu makan siang berakhir, Om Roby pun kian
mempercepat genjotannya. Laki-laki paruh baya itu berusaha menghujam-hujamkan Kontolnya secepat dan
sedalam mungkin. Tubuh Nonoph sendiri dibuatnya berguncang-guncang hebat dan membuat wanita cantik itu
terus mendesah-desah.

Dikit lagi sayang…! .
I… iya Om , dikit lagi nih, terus… yang dalem… .
Oooh…. oooh…. .
Aaaahh…. sayang memekmu… .

Keduanya mulai merancau tak karuan menandakan kalau mereka telah berada diambang klimaks. Walau
keduanya sudah merasa bak melayang ke angkasa, namun keduanya masih tetap berusaha menyadarkan diri
mereka kalau saat ini mereka sedang bercinta di ruang publik.

Rasa nikmat yang semakin kencang mendera membuat keduanya kian sulit menahan teriakan dan desahan yang
terus keluar dari mulut mereka masing-masing. Seandainya mereka ada di tempat yang aman mungkin
keduanya akan berteriak sekencang-kencangnya guna menunjukkan betapa hebatnya persetubuhan mereka saat
itu.

om… Nonoph dapeeet…!! .
Tahan sayang, tahan dikit lagi… .
Aaaakkkh….! , Nonoph melenguh hebat.

Kepalanya terdongak dengan mata terpejam. Di tengah genjotan Kontol Om Roby yang menggila wanita
cantik itu mencapai puncak.

Tak lama setelah itu, Om Roby juga semakin menampakkan ekspresi wajah yang kian memerah.

Nampaknya ia juga sudah tidak kuat lagi menahan gejolak rasa yang akan segera menderanya. Laki-laki
paruh baya itu akan segera menyusul mencapai puncak permainan.

Sayang… isepin kontol Om ! .

Om Roby mencabut Kontolnya. Nonoph nampaknya tak sempat menikmati sensasi klimaks yang baru saja
melandanya. Dengan sigap wanita cantik itu berjongkok dan memasukkan Kontol Om Roby ke dalam mulutnya.
Kontol itu langsung namOm keluar masuk ke dalam mulut Nonoph, karena Om Roby ikut mengocok-
ngocokkannya dengan kuat.

Sesekali Nonoph mengocok-ngocok batang tegang itu dengan tangan untuk kemudian mengulumnya kembali.
Tak lama Kontol itu pun sudah terasa berkedut-kedut hebat.

Oooh….!!! , kini giliran Om Roby yang melenguh panjang.

Semburan demi semburan sperma langsung menyemprot ke dalam mulut Nonoph. Wanita cantik dengan sabar
menerima semburan sperma atasannya dan menampungnya di dalam mulutnya. Ketika semburan terakhir
keluar, berlahan Kontol Om Roby menyusut dan mengecil di dalam mulut sekretarisnya.

Begitu Kontol tersebut tercabut dari dalam mulutnya, Nonoph sedikit membuka mulutnya. Mulut wanita
cantik itu kini terlihat dipenuhi oleh cairan kental berwarna putih. Dengan cepat Nonoph kemudian
menelan cairan tersebut sampai habis.

Sini Om saya bersihkan .

Setelah cairan sperma Om Roby habis tertelan, Nonoph mengambil Kontol atasannya tersebut dan kembali
mengulum dan menjilatinya. Dengan telaten Nonoph menjilati buah zakar Om Roby dan juga batang serta
ujung Kontolnya guna membersihkan sisa-sisa sperma yang ada.

Berdiri sayang! .

Om Roby membantu Nonoph berdiri. Kemudian laki-laki paruh baya itu memeluk tubuh sekretarisnya
tersebut dan mencium bibir mungilnya. Lama sekali mereka berpagutan seolah-olah Om Roby ingin
menunjukkan rasa terima kasihnya atas pelayanan sang sekretaris.

Makasi ya sayang… .
Sama-sama om .
Kamu puas hari ini? .
Puas banget! He he .
Kembali mereka saling berpagutan.
Om masih kangen nih, malam ini Om nginep di tempatmu ya? .
Lo istri Om bagaimana? .

Dia ada kunjungan kerja dengan teman-temannya, jadi tidak apa-apa kalau malam ini Om nggak tidur di
rumah .

Aduh kayaknya malam ini saya harus lembur nih he he he .
Ha ha ha iya dong! Tapi tenang uang lemburnya ada kok .
Beneran ya? .
Tenang saja… apa sih yang nggak buat sayangku ini .
Hhhmm… gombal! .

Mereka pun tertawa sambil berpelukan mesra. Kemudian Om Roby mengenakan kembali celananya, merapikan
kemeja dan memakai dasinya. Setelah selesai merapikan pakaiannya laki-laki itu duduk di sofa sambil
mengenakan kembali kaos kaki dan sepatunya. Nonoph sendiri namOm mengambil tissue dan melap lubang
memek dari sisa-sisa cairan hasil percintaan mereka tadi.

Setelah itu wanita cantik tersebut merapikan kembali bra, kemeja berikut dengan rok span yang
dipakainya. Ia juga mengenakan kembali sepatu high heels-nya. Sekilas Nonoph menyempatkan diri untuk
sedikit menata kembali rambut panjangnya yang terlihat sedikit kusut dan tak beraturan di depan kaca.

Lo kok celana dalamnya nggak dipake sih? .
Ntar aja Om , mau pipis dulu nih .
Ih ntar ada yang ngintip lo he he .
Kan cuma Om yang tau kalo saya seliweran di kantor nggak pake celana dalam he he .
Oh you’re so nauthy… he he he , Om Roby lalu meremas pantat Nonoph. Sang sekretaris hanya berteriak
pelan.
Kalau begitu Om balik ke ruangan sekarang .
Iya om… .
Inget lo nanti malem… .
Siap bos! , Nonoph mengerlingkan matanya nakal.

Begitulah Cerita sex sehari-hari kegiatan Nonoph, sang sekretaris di kantornya bersama om roby sang
bosnya sendiri.-,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Related posts