Menikmati Hangatnya Tubuh Pacar Temanku

 

Waktu sudah menunjukan jam 10 malam, aku masih saja di lapangan tempat orkes dangdut itu berlangsung. Aku bersama kedua temanku sudah sejak tadi berdiri saja bukan menonton orkes dangdut itu, tapi mengawasi sekeliling dan melihat-lihat kalau-kalau ada wanita cantik yang menonton. Beberapa saat berlalu, temanku dan pacarnya datang menghampiri. Sebut saja Rama dan Suci. Pacarnya juga temanku. Kami tinggal bersebelahan. Lalu kami berjalan agak jauh dari panggung agar bisa mengobrol dengan lebih tenang. Setelah mengobrol selama kurang lebih 10 menit, Rama pergi. Dia bilang dia ada janji dengan teman-temannya untuk main Bilyard. Dia pergi dan meninggalkan pacarnya, Suci, bersamaku dan kedua orang temanku yang lain.

Suasana di tempat itu masih ramai, biasanya Orkes selesai menjelang tengah malam. Tapi aku, Suci dan kedua temanku sudah mulai bosan, karena ‘pemandangan’ disana sudah tidak menarik lagi. Kamipun berjalan pulang. Aku dan kedua temanku berpisah karena aku harus mengantarkan Suci ke kontrakan kakak perempuannya. Suci tinggal bersama kakak perempuan beserta suaminya. Jarak menuju kontrakan dari tempat orkes tidak terlalu jauh, hanya sekitar 10 menit berjalan kaki.

10 menit berjalan kaki, sampailah kami di kontrakan. Dari luar aku lihat sepertinya di dalam tidak ada orang. Suci memintaku untuk menemaninya sejenak sambil menunggu kakak dan suaminya pulang. Tanpa ada pikiran macam-macam aku masuk dan menemaninya di dalam. Lingkungan sekitar kontrakan memang sepi, Suci takut sendirian di dalam. Sesaat kemudian HPnya berbunyi, ternyata kakak perempuannya menelpon dan memberi kabar kalau dia hari ini tidak pulang ke kontrakan, tapi dia menginap di rumah suaminya di Pondok Gede. Dengan muka yang kesal,Suci menutup telepon. Dia memintaku untuk menemaninya malam ini saja. “Gila lu Ci alo tetangga-tetangga pada tau gimana?, belum lagi sama cwo lo”. Sambil memelas dia bilang, “malam ini aja dhanZ, gw takut sendirian. Ntar lo pulang subuh-subuh dech, biar tetangga ngga tau”. Karena aku kasihan, akhirnya aku mengiyakan permintaannya.

Lama juga kami mengobrol, lalu ia mengajakku ke kamar. Dia bilang kita bisa ngobrol di dalam sambil nonton tv atau main playstasion. Akupun mulai menyalakan tv dan mulai main playstasion. Suci di belakangku sedang mengganti pakaiannya. Saat aku sedang serius main playstasion, tiba-tiba Suci meraba pundakku dan mulai memelukku dari belakang… “Dhanz, dingin niy. Temenin aq bobo donk”, bisiknya. Aku tak bisa berkata apa-apa. Dia memelukku makin erat, aku bisa merasakan bagaimana payuadaranya yang lumayan besar itu merapat ke punggungku. Aku juga bisa merasakan bagaimana putingnya makin mengeras, karena dia tidak memakai BH. Seperti kebiasaan kebanyakan wanita yang melepas bhnya saat mau tidur. “ayo dhanz,”… sambil tangannya mulai merayap dan meraba selangkanganku, mengusapnya dengan lembut. Tangannya lalu meraba bagian tengah selangkanganku. “wah, dede’ lo bangun tuch”, sambil tertawa kecil. Kujawab,”ya iyalah, lo usap yah jadinya bangun. Ayo tanggung jawab, hehehe…”. Maksudku hanya bercanda, tapi dia menganggap serius dan mulai membuka celana dan cdku dan terlihatlah penisku yang sudah tegak menantang. “lo serius niy Ci ?”. Dia Cuma mengangguk sekali dan mulai mengocok-ngocok penisku. Lalu dia memasukan penisku ke dalam mulutnya dan mulai menghisapnya. Dia kulum-kulum kepala penisku sambil tangannya meraba zakarku. Akupun tak mau kalah, tanganku mulai meraba-raba pCintyadaranya,memain-mainkan putingnya sambil sesekali aku pilin. Sejujurnya, BJ yang dia lakukan tidak terlalu istimewa, terkadang aku masih merasakan bagaimana giginya menyentuh kepala dan batang penisku. Tapi tidak apa-apalah, masih nubie kali,pikirku. Dia masih asyik bermain-main dengan penisku, mengocok dengan lebih cepat dan hisapannya semakin kuat. “Ci, gw dah mau keluar niy”. Seperti tidak mendengarkan apa yang aku katakana, dia makin cepat mengocok dan semakin kuat menghisap penisku, sampai akhirnya….aarrrrggghhhh…. Croottttsss… crotttsss…crottsss, aku keluarkan di dalam mulutnya. Damn, It’s feel Good. Kulihat dia tersenyum dengan mulut penuh dengan sperma, dia lalu menelannya. “emang enak yah Ci”,tanyaku. “katanya bisa bikin awet muda dan bikin kulit haNov”,jawabnya. Ah masa siy, pikirku dalam hati. Setelah dia telan sperma itu, dia kembali menjilati penisku yang sudah mulai lemas. Dia membersihkan sisa-sisa sperma yang menempel di penisku sampai bersih. filmbokepjepang.com

Dia kedapur untuk minum diikuti aku yang masih belum memakai celanaku. “Dhanz, gantian ya. Gw juga mau ngerasain apa yang lo rasain tadi”. “ya udah, kapan? Sekarang? Dia lalu menarikku ke dalam kamarnya. Kami mulai berciuman, tanganku mulai meraba pCintyadaranya yang masih kencang itu. Kusentuh putingnya dan ku usap-usap. Aku mulai membuka dasternya. Sepasang pCintyadara yang putih bersih dengan putingnya yang berwarna coklat muda membuat aku lupa kalau dia adalah pacar temanku. Sempat ragu aku untuk melanjutkan, tapi dia menarikku dan menyodorkan pCintyadaranya ke bibirku. What the hell, bukan aku yang minta,pikirku dalam hati. Kuremas pCintyadaranya dengan tangan kiriku, sambil aku hisap dan kulum-kulum pCintyadara yang satunya lagi. Desahannya membuat aku semakin bersemangat meremas pCintyadaranya dan mengulum putingnya yang semakin mengeras. Tanganku turun merayap untuk meraba memiawnya. Dia masih mengenakan CD. Aku usap-usap memiawnya yang sudah mulai basah sambil mulutku masih bermain-main dengan putingnya. Lalu kubuka celana dalamnya, memiaw yang indah. Berwarna pink dengan bulu2 yang halus mengingatkan aku pada bintang-bintang JAV.

setelah puas bermain-main dengan putingnya, aku turun kebawah dan mulai menjiati klitorisnya. “aaakkhhh….”. Aku kulum-kulum labianya sambil sesekali lidahku menjilat dari lubang memiawnya naik ke klitoris dan begitu selanjutnya. Setelah memiawnya cukup basah, aku masukan jari tengahku ke dalam memiawnya. “aaakkhhh….., berapa jari dhanZ?” desahnya. “Cuma jari tengah aja qo”, jawabku. Aku mulai memainkan jari tengahku keluar masuk lubang memiawnya sambil lidahku menjilati klitorisnya dan tangan kiriku meremas-remas pCintyadaranya. Penisku menjadi tegang. “dhanZ, masukin dede’ lo donk, cepetan”. “yang bener niy Ci,serius khan lo? Gw ngga bawa kondom.”

“ya udah cepetan, ga usah pake ajah”.

Sekali lagi, What the hell, bukan gw yang minta.

Aku mulai memasukan penisku ke memiawnya perlahan-lahan, hangat rasanya. “aaaakhhhh….” Aku mulai dengan posisi Man on Top. Dengan gerakan perlahan aku goyangkan pinggulku. Blesss…slepp….blesss….sleeep…… “akkkhhh…akhhh…..akhhhh…, lebih cepat dhanz gerakannya”

Blesss….slepppp….blesss….sleeppp…. aku berhenti dan mengeluarkan penisku. Dia minta posisi WOT. Aku tidur terlentang, lalu dia naik keatasku dan mulai memasukan penisku lagi ke memiawnya. Sleepppp…… aaakhhhh….. dia mulai menggoyangkan pinggulnya dan menggerakan bokongnya maju mundur. Membuat aku keenakan. Wah, aku bisa kalah duluan kalo kayak gini caranya. Lalu aku mulai memikirkan perkalian-perkalian yang sulit, sampai memikirkan hutang-hutang yang belum lunas biar pikiranku teralihkan dari luar biasa nikmatnya goyangannya. Damn. 5 menit dia goyang, aku mulai merasakan tanda-tanda dia akan orgasme. Dan benar saja, akhirnya dia mencapai klimaks. Bisa aku rasakan bagaimana bertambah hangatnya dinding-dinding memiawnya, dan denyutan-denyutan yang serasa menghisap-hisap penisku. Kuminta dia untuk tidur tengkurap dengan posisi bokong agak naik dan kaki sedikit di buka. Slepppp…. Kumasukan penisku dan mulai menggoyangkan pinggulku dan bokongku.

Clepp…. Clepp…. Clepp…. Clepp…. Clepp…. Clepp…. Clepp…. Clepp…. Clepp…. Clepp…. filmbokepjepang.com

Gerakanku semakin cepat dan lebih cepat sampai akhirnya, akkkhhhhhh….. keluar juga tu tai macan.

Huffff… lelah juga rasanya. Aku sudah mandi keringat. Setelah selesai, kami lalu membersihkan diri dan bergegas tidur. Kami tidur seranjang, dengan dia memelukku dari belakang. Jam 4 lewat 45 menit aku terbangun, kemudian cuci muka dan bergegas pulang kerumah.

Jujur aku merasa sangat bersalah hal ini sampai bisa terjadi. Aku telah mengkhianati temanku. Tapi kupikir, ini bukan sepenuhnya salahku, toch Suci yang memancingku untuk melakukannya. Sampai sekarangpun temanku tidak tahu menahu kejadian malam itu.

Related posts