Cerita Seks Berhubungan seks dengan Ibu Dosen yg Semok
Cerita Seks Berhubungan seks dengan Ibu Dosen yg Semok -. Perkenalkan namaku Johan, saat ini aku kuliah disalah satu pereguruan tinggi negri. Karena aku bukan asli orang disitu, maka aku tinggal dikontrakan kakak’ku yang dimana kontrakan tersebut isinya semuanya adalah cewek semua. Aku sempet gak mau tinggal dikontrakan kakaku, dan aku berniat untuk ngekost saja, namun kakak’ku tidak memperbolehkan aku ngekost dan aku diharuskan untuk tinggal di kontrakan itu. Jadi aku nurut saja dengan kakak’ku. Dan pengalamanku ini terjadi dengan salah satu teman kakak’ku yang dimana profesinya adalah sebagai dosen di universitas tempat aku kuliah.
– Panggil saja namanya bu Jihan. Dikontrakan semua memanggilnya bu karena umurnya yang jauh diatas kami semua. Umurnya sekitar 37 tahunan. Bu Jihan ini memang mengajar di universitas tempat aku kuliah, namun bu Jihan tidak mengajarku. Dan setelah aku tinggal dikontrakan itu aku menjadi kenal dan terbiasa dengan teman-teman kakak’ku. Naaah….suatu sore aku sedang suntuk gak ada kegiatan, lalu aku duduk sendirian dan melamun,
“Huayoooooo lagi ngelamunin apa?” gertak bu Jihan mengagetkan aku,
“Kenapa kamu akhir-akhir ini sering ngelamun sih Jo?” imbuhnya
“Emmmm….Gak pa-pa kok Bu” jawabku
Setiap harinya, jika aku sedang ada masalah atau sedang galau aku selalu cerita dengan bu Jihan karena aku anggap bu Jihan lebih dewasa dan pasti bu Jihan menegrti dengan perasaanku.
“Kok sedih gitu, kamu ada apa siiih, cerita donk” ujar bu Jihan
“Biasa bu, aku putus sama pacarku” jawbaku dengan santai
“Ealaaahhh….makanya kok aku lihat kmau sering melamun sendiri dan sedih gitu” kata bu Jihan
– Lalu aku pun bercerita semuanya pada bu Jihan. Dan enggak masalah itu saja aku bercerita sama bu Jihan, semua maalahku aku ceritakan pada bu JIhan dan juga begitu sebaliknya bu Jihan padaku. Kedekatanku dengan bu Jihan menjadikan kami semakin akrab hingga akhirnya aku menaruh hati sama bu Jihan.
Suatu ketika aku bangun kesiangan karena aku rasakan badanku gak enak dan aku pun harus tidak berangkat kuliah karena ingin istirahat.
Aku lihat jam menunjukan jam satu siang.
Seperti biasanya, kontrakan sangat sepi karena semua sudah sibuk bekerja. Namun setelah aku denger-denger kok rasanya ada suara didapur dan aku pun langsung menuju dapur unutk melihat siapa yang ada disana,
“Bu Jihan gak ke kampus yaaa???” tanyaku
“Lhooo…lha kamu gak kuliah Jo??? Tanya Bu Jihan balik
“Iya bu, lagi gak enak badan bu” jawabku
“Gak enak badan apa gak enak melhat mantan???” goda bu Jihan
“Aaahhh….gak enak badan beneran bu, bu Jihan bisa aja” jawabku
“Ngomong-ngomong kamu udah makan belum Jo???” tanya bu Jihan
“Belum bu” jawabku singkat
“Yaudah ini nanti masakannya dimakan kita berdua yaaah” kata bu Jihan
– Lalu bu Jihan meneruskan memasaknya dan tak berapa lama bu Jihan sudah selesai memasak dan kita pun makan berduaan sambil mengobrol. Kedekatan dan keakrabpanku dengan bu jihan semakin tak terasa, dan saking asiknya kita mengobrol, lama-lama obrolkan kita menuju ke hal-hal yang tentang Sex. Aku pikir bu JIhan tidak suka dengan pembicaraan tentang Sex, namun ternyata bu Jihan malah terus menjawab dan membahas smeua hal yang berkaitan dengan Sex. Waktu itu aku dan bu Jihan membahas mengenai seorang wanita yang lama tidak dijamah seorang laki-laki.
– “Kalau udah lama gitu, apa nggak ada keinginan buat berhubungan sex lagi ya bu?” ucapku
“Ya enggak donk Jo, nafsu tuh gak kenal usia” jawabnya
“Ooh… kalau begitu Bu Jihan jga masih punya keinginan dong buat berhubungan Sex?” tanyaku
“Ya pasti dong Jo” jawabnya.
“Terus, kalo pas pengen gitu, bu Jihan melakukannya sama siapa?” tanyaku
“Aku mau kok Bu” tambahku sebelum bu Jihan menjawab
– Bu Jihan terlihat kemerahan mendengar penyataanku tadi. Tak tau kenapa aku bisa mengucapkan seperti itu, hingga aku berani untuk memegang tangan bu Jihan dan bu Jihan pun hanya diam saja dan terlihat seperti wajah bingung.
“Maafkan Johan kalau udah ngomong kayak gitu ya BU” kataku
“Gak papa kok Jo, salah aku juga udah meladeni kamu ngomong soal seperti itu” jawab bu Jihan
Mendengar jawaban bu Jihan, aku seperti mempunyai angin segar. Aku pun lalu kembali memegangi tangan bu Jihan yang lembut, lalu aku dekatkan wajahku pada wajah bu Jihan. Dan semakin dekat akhirnya aku kecup kening bu Jihan dan bu Jihan diam saja sambil memejamkan matanya seperti menerima ciuamnku…,,,,,,,,,,,,,,,