Cerita Sex Perkosa Cewek PSK Hingga Berkali-Kali
Cerita Sex Perkosa Cewek PSK Hingga Berkali-Kali – Sukabandar. Malam itu Andi mengerjakan tugas yg menumpuk dari kantor di kosannya. “sial dasar PNS malas, lagi-lagi junior seperti saya harus mengerjakan tugas-tugas mereka dgn embel2 harus belajar lebih giat” umpat Andi dalam hati. terbesit kejadian yg Andi lakukan bersama Tisca tiba-tiba kepala Andi terasa pusing berat. handpone Andi bergetar, segera ia melihat ada sms masuk. ternyata itu sms dari Tisca yg mengucapkan terimakasih sudah mau mendengarkan curhatan dia. Andi masih terbayg-bayg kejadian tadi “sial kenapa sih tak aku lanjutkan saja permainan tadi” nampaknya Andi menyesal.
Pusing dikepala Andi sungguh menyiksa, kalau sudah begini apa daya pekerjaan kantor yg menumpuk tak jadi dikerjakan. akhirnya Andi memutuskan untuk istirhat sejenak.Sudah beberapa hari Andi hanya menghubungi Tisca melalui sms atau telpon. Andi benar-benar malu dan merasa bersalah dgn Tisca. hari ini seperti biasa tugas Andi datang di pertemuan bos-bos besar. Pertemuan itu banyak sekali orang. wanitanya cantik-cantik, berkulit putih dan mulus.
Andi memang memiliki jabatan yg strategis, kedekatanya dgn pengusaha-pengusaha membawa dia menjadi salah satu orang kepercayaan mereka. Andi selalu membantu mereka dalam mengurus surat perizinan. entah untuk periklanan, pajak, dll. sebenarnya kerja PNS hanyag ongkang kaki saja di kantor, kalo tak ada duit kaki mereka”PNS” males jalan. sedangkan surat perijinan secepatnya harus mereka”pengusaha” dapatkan untuk tujuan promo atau kelancaran usaha mereka. inilah bobroknya PNS senior, makan duit rakyat kerjanya. jika memakai jalur biasa, yah surat mereka hanya jadi tumpukan paling akhir. itu aja mungkin alasan telat, bos lagi sibuk,keluar daerah, padahal dokumen mereka”PNS” timbun. ujung-ujungnya di peraturan negara surat keluar 2 minggu ini bisa berbulan-bulan.
Andi selalu saja dikenalkan dgn kerabat mereka”pengusaha”. sangat jarang orang indo alias pribumi di jodohin dgn salah satu keluarga mereka”pengusaha” loh. karena mereka”pengusaha” sangat menjaga garis keturunan terlebih generasi nenek moyg. hanya pasti mereka”pengusaha” mendapat keuntungan lebih bukan jika memiliki menantu seperti Andi.
pertemuan pengusaha ini tertutup, sepertinya hanya sedikit keturunan pribumi yg hadir. mereka”pengusaha” mengobrol dgn bahasa ingris, china dll. sedikit-sedikit Andi tau obrolan mereka secara pasif karena walaupun Andi berkerja waktu luangnya dipakai untuk les bahasa asing guna menunjang pergaulanya yg ini nih. dari keramaian datang seorang pengusaha membawa seseorang wanita yg cantik bersamanya. Andi yg sedang menikmati minuman di panggilnya.
“Andi…Andi….sini” panggil ko Sendo. Andi langsung saja berjabat tangan dgn ko Sendo. dan segera berjabat tangan dgn wanita disebelahnya.
“Andi…” sapa Andi,”Enjel…” sapa Enjel. melihat penampilannya ci Enjel. ternyata dia masih sangat muda, mungkin kisaran umur 23an lah, taksir Andi. “Enjel ini habis di putusin pacarnya” Sendo menambahkan.
“Sendo ah biasa aja, malu tau masa baru kenal tau2 bilangnya kaya gitu” Enjel membalas sambil mencubit Sendo.
sebenarnya usia mereka tak jauh berbeda. Sendo merupakan penerus usaha ayahnya dibidang garment dan dia selalu mengurus surat perijinan untuk jualan ataupun promosi ke Andi. karena mereka masih muda, obrolan mereka lanjut tak seperti obrolan dgn pengusaha yg sudah berkeluarga obrolan mereka lebih banyak ke usaha dan keluarga, hanya sedikit basa-basi. “Andi ayo lah karoke bareng-bareng” ajak Sendo. “ah lo mah karoke minta atas sama bawah” jawab Andi.
“sial kok ngomonginya di depan Enjel, ketauan belang gw dah” jawab Sendo. “jadi selama ini belum berubah yah masih nakal kya dulu” timpa Enjel.
“hahaha aq tau kok Andi, lo gx suka wanita sembarangankan? nih ajakin Enjel aja” tawar Sendo. “lah, kok ajakin aku. nanti aku juga di suruh karoke atas bawah juga dong sama Andi” jawab Enjel.
“hahahahah mereka tertawa bersama” Enjel sebenarnya lebih cocok untuk Sendo. Enjel berbadan putih, mulus, tinggi, cantik terawat. namun satu kekurangnya Enjel. dadanya rata. entah itu BH di sumpel apa biar minidres yg dia pakai muat.
Andi yg sudah faham banget bentuk serta ukuran merasa kurang tertarik. mungkin kalo homo bercinta dgn Enjel merasa aman dan nyaman tak ada masalah ataupun konflik batin dah. karena bentuk badanya sama dgn lelaki langsing ketimbang dgn wanita. Andi berfikir positif ,
“mungkin emang keturunan juga kali atau masih masa pertumbuhan”.
tiba-tiba Sendo di panggil orang lain. “yah sial ikut obralan orang tua lagi nih” umpat Sendo kepada Enjel dan Andi. “hahahaha sukurin, udh sana pergi nanti dibilang durhaka” jawab Andi.
“eh iya yg ada gw bisa bangkrut juga nih kalo gx ikut, titip Enjel sebentar doang yah” jawab Sendo. “lama juga gpp kok, nanti tak bawa pulang” jawab Andi. tawa Sendo terlepas seraya pergi meninggalkan mereka berdua.
“eh anggel sebenarnya Sendo itu siapa kamu?, maaf yah tiba2 nanya begitu” tanya Andi. “ohhh ko Sendo tuh masih sepupu” jawab Enjel. “kalo sepupu bisa dong menikah?” tanya Andi. “enggak, orang tua kita ngelarang. karena ko Sendo pengen banget adik wanita yah dia selalu ngajakin aku” jawab Enjel.
“oh gitu, sayg banget yah” timpa Andi. “hahaha enggaklah, kalo udh jadian sama ko Sendo mah nanti Enjel gx boleh turun dari kasur” jawab Enjel.
“hahaha ngaco kamu, gx Sendo gx adiknya sama ngaco” jawab Andi dgn becanda. “ia lah kakaknya yg ngajarin, sebagai adik yg baik harus mengikuti” kata anggel. “hahahah jadi kalo ko Sendo yg lagi karaoke Enjel juga mau?” tanya Andi.
“sial, emang beneran ko Sendo hobynya masih kya gitu?” tanya Enjel. “tanya aja sendiri” timpa Andi seraya pergi mengambil minuman. “ahhhhhhhhhhh” suara rengek Enjel. Enjel mengikuti Andi. ia terus berada di dekat Andi. padahal tamu-tamu di situ banyak wanita berpakaian sexy jauh lebih sexy daripada Enjel. mungkin karena Enjel mudah di ajak bicara dan seumuran Andi merasa nyaman. kalau wanita yg lain palingan seperti biasa jadi pajangan bos-bos doang.
Andi memperhatikan pakaian Enjel. minidres dgn tubuh setinggi Enjel membuatnya terlihat janggal. paha Enjel yg mulus terus terpampang menggoda setiap setiap mata untuk melihat isi dalemannya. menggoda setiap tangan untuk mengelusnya dgn lembut. pikiran Andi yg ngeres menjadikan dia pusing dan berat. matanya terpejam beberapa detik.
“sepertinya ini harus cepat dikeluarkan” pikir Andi. tiba-tiba tangan Enjel menyentuk lengan Andi, sedikit menahanya agar Andi tak hilang keseimbangan.
sikut Andi tepat di tengah dadanya. Andi kaget, yg mengagetkan biasanya jika tangan Andi berada diposisi ini ia bisa merasakan kehangatan. ini berbeda, rasanya kosong. Andi ingin sekali tertawa, namun tak enak dgn usaha Enjel. Enjel segera memanggil Sendo. dgn cepat Sendo datang dan menanyakan keadaan Andi. Andi hanya butuh istirahat, mungkin karena tidur larut malam Andi kurang sehat.
Dgn inisiatif, Sendo memanggil taksi dan menyuruh Enjel menemaninya. Enjel bingung harus bawa kemana Andi. Andi meminta untuk istirahat sejenak. sebelum pergi ia bertemu dgn si punya pertemuan, si pemilik menawarkan ruangan untuk istirahat namun Andi menolak karena lebih nyaman untuk pulang.
Sendo masih melanjutkan pertemuan, karena menurutnya Enjel saja yg mengantarnya sudah cukup terlebih dia di temani supir pasti beres. kebetulan mobil Enjel sudah ada di depan gedung, Andi dan Enjel menaikin mobil itu meninggalkan gedung. taksi yg dipesanpun tak jadi. sesampainya di mobil, Andi bertambah sakit. mukanya kini pucat, badanya lemas. Enjel yg duduk berdua di bangku tengah, merasa iba dan menyuruh Sendo untuk tidur di atas pahanya. tangan Enjel menyentuh wajah Sendo yg pucat, menariknya untuk tidur di atas pahanya. minidress Enjel pakai untuk berdiri saja hampir memperlihatkan isi dalemanya ini Enjel duduk, kebayg paha Enjel sudah naik hingga kemana-mana. Andi yg melihat paha Enjel menjadi lemas, bukan lemas karena sakit lemas karena pikiran.
“jika tak keluar nih bakalan gawat”wajah Andi menyentuh paha Enjel. “terasa hangat dan nafasnya sedikit panas” pikir Enjel. Enjel bilang ke supir agar mampir saja rumahnya karena ia rasa tempat itu yg paling dekat.
Andi merasakan halus dan wangi paha Enjel. putih mulus, tak ada satupun bulu yg menempel. wangi ini membuat Andi semakin tenggelam, karena sudah beberapa kali hasratnya hanya di pendam. Andipun tertidur diperjalanan. tiba-tiba Andi terbangun, merasakan selimut hangat namun udara dingin sekali. Andi melihat sekeliling ruangan, dgn tembok bercat pink rose dan interior yg dominan putih. selagi mengumpulkan nyawa yg masih hilang ia melihat segelas air diatas meja, Andi mengambil lalu meminumnya dgn cepat, menenggaknya hingga tak setetespun tersisa.
sakit kepalanya kini sudah hilang, namun rasanya masih melayg. Andi mencoba memperhatikan kamar ini. mungkin pemiliknya wanita. dari jendela ia bisa melihat jalan utama menuju rumah dgn pos satpam di samping gerbang. Andi masih melihat diatas meja kecil terdapat foto Enjel bersama dgn wanita. bukan keturunan china lebih mirip orang jawa barat. jika dilihat sekilas mereka seperti kakak adik. Andi mendengar suara air dari salah satu pintu di kamar itu. suara gemericik membuat Andi penasaran, mungkin dia (yg di foto bersama Enjel) pemilik kamar ini atau jangan-jangan ini memang kamar Enjel. Andi melihat sekeliling, terdapat selembar kain, sepertinya pakaian ini mirip yg dipakai Enjel. Andi masil lemas enggan untuk berjalan melihatnya lebih dekat.
“crek” suara pintu terbuka. Andi berpura-pura untuk tidur. ternyata benar, Enjel pemilik kamar ini. dgn rambut basah dan tubuh terlilit handuk, Enjel keluar dari kamar mandi.
Tubuhnya yg putih mulus sangat kontras dgn handuk gelap miliknya. Enjel berjalan ke depan lemari, dibukanya pintu lemari sembari memilih pakaian.
sepertinya ia kali ini memilih sebuah miniset tanpa tali. bentuknya unik seperti bandana berwarna hitam menutupi kedua dadanya datar. Andi sepertinya ketahuan terlihat Enjel melihat dari arah cermin, Andi sedang memperhatikan. agar Andi merasa tak bersalah Enjelpun melanjutkan aktifitasnya memakai baju. Andi yg sudah panas dingin melihat Enjel di depan kasur merasa hawa panas menjalar di tubuhnya. bukan karena sakit ini perasaan yg lain. Enjel menutup tubuhnya dgn tantop berwarna biru laut. dgn memakai celana pendek, sepertinya Enjel memilih untuk tak memakai CD. karena dari tadi Andi memperhatikan tak satupun CD yg ia bawa, hanya celana pendek itu saja.
ukuranya terlalu pendek untuk menutupi bongkahan pantatnya yg sedikit besar. kakinya tetap jenjang, pahanya lurus mulus membuat siapapun yg melihatnya meneteskan ludah. Andi sudah terlalu panas melihat seluruh tubuh Enjel, namun Andi tak dapat mendekatinya. seperti ada sebuah rantai yg mengikatnya untuk tetap tidur disini dan hanya terus memperhatikan kali ini Andi hanya bisa memperhatikan sembari menahan hawa panas yg membuat AC ruangan ini seperti tak berkerja. Enjel mengambil karet dan mengikat rambutnya keatas agar tak membasahi tanktop yg ia pakai. kali ini,Andi benar2 menelan ludah, lehernya yg jenjang membuka rantainya untuk bergerak. ia bergerak sedikit menggeser tubuhnya agar berada di pinggir ranjang….,,,,,,,,,