Terimakasih Virgo Aku Puas
Cerita Dewasa – Cerita kali diberi judul Terimakasih Virgo Aku Puas yang pastinya tidak sama bagusnya dengan cerita yang lalu yuk disimak !
Peristiwa ini terjadi sekitar 2 tahun yang lalu di Amerika. gua kuliah di universitas yang lumayan terkenal di dunia.
Berhubung sekolahnya bagus, maka anak-anak Indonesia yang kuliah di sana rata-rata mahasiswa yang pintar.
Cewek yang cantik saja cuma beberapa, itupun sudah ada cowoknya semua.
Nah awalnya, ada cewek yang baru datang dari Jakarta bernama Virgo (nama samaran).
gua sudah sering mendengar cerita dari teman-teman bahwa Virgo ini cantik dan suka berpakaian seksi, apalagi di awal Fall semester itu udara masih panas-panasnya.
Suatu hari di kampus, gua berpapasan dengan teman-teman cewek.
Seperti biasa, gua cuma basa-basi saja karena gua memang terkenal cuek di depan cewek-cewek. Setelah basa-basi, gua bilang gua sudah terlambat masuk ke kelas.
Ketika balik badan, eh hampir bertabrakan dengan cewek tinggi cantik yang sedang lewat di belakangku.
Yang lain langsung tertawa.
“Alahh Vicky pasti deh disengaja supaya kenalan”, kata cewek-cewek menggodaku. Ternyata itu yang namanya Virgo.
“Alow.., gua Vicky”.
“Virgo”, katanya cuek.
Setelah hari itu gua tidak pernah lagi bertemu dengan Virgo.
Sampai suatu hari ketika baru keluar dari kelas, saat jalan pulang gua lihat Virgo sedang duduk sendirian merokok di luar gedung English.
Ah, kesempatan nih pikirku.
Langsung gua hampiri dia. Wah gila deh.., pakaiannya membuatku tidak tahan.
Baju minim bertali atasnya dan celana pendek berwarna coklat. Ketika gua didepannya, kelihatan payudaranya yang menonjol dengan tali BH hitamnya yang menambah seksi penampilannya.
Wah.., begini rupanya cewek-cewek Jakarta jaman sekarang.
Setelah basa-basi sedikit, gua ikutan merokok bersama dia dan bercerita tentang diri kita.
Tiba-tiba dia bertanya,
“Eh Ric.., loe kalau tidak ada kelas lagi jalan yuk.., gua asli boring banget nih”.
Terus setelah bingung mau jalan ke mana, kita memutuskan pergi ke kota H yang jaraknya 2 jam. Katanya dia mau ke mall, pingin shopping.
Hari itu kita jadi akrab sekali sampai sempat bergandengan tangan di mall. gua tidak tahu kenapa gua yang awalnya nafsu jadi suka benar kepadanya.
Anaknya cuek, asik dan lucu lagi. Apalagi dia senang saja jalan denganku yang termasuk anak “bawah” di kotaku.
Mobil sudah butut, duit selalu pas-pasan. Wah.., untung deh kayaknya si Virgo ini tidak matre.
Setelah sebulan jadi teman dekat, suatu malam pulang dari main billiard dia mengajakku ke tempatnya.
Dia tinggal bersama tantenya yang sudah berkeluarga dan punya 2 anak. Waktu itu sekitar jam 2 malam.
Jadi Om dan Tantenya sudah pada tidur semua. Dia langsung mengajakku ke dapurnya yang sangat besar.
“Mau beer Ky?”, tawar Virgo.
“Tidak usahlah Vir.., kalau loe mau ya satu berdua saja”, jawabku (gua memang tidak begitu suka yang namanya minuman keras).
Terus waktu Virgo datang membawa beernya.., dia langsung jongkok di depanku yang sedang duduk di kursi.
Wah.., lagi-lagi dengan salah satu baju sexynya, pemandangan payudaranya persis di depan mataku. Tanpa sadar penisku sudah naik melihat tonjolan payudara yang putih itu.
Karena posisiku yang lagi duduk, maka penisku yang sedang tegak menjadi agak nyangkut. Langsung gua membungkuk sedikit supaya tegangnya tidak begitu menyiksa.
“Ky.., loe tuh sudah gua anggap teman dekat gua disini. Terus terang.., loe tuh satu-satunya yang cuek saja kalau didepan gua.., makanya gua suka. Cowok lain kan rata-rata suka genit-genit gitu.., ah males banget deh gua lihat cowok gituan”, kata Virgo sambil menatap tajam ke mataku.
“Jadi teman doang nihh?”, kataku sambil ketawa kecil.
“Ini baru mau nanya.., loe sama gua saja mau gak?”, kata Virgo sambil tersenyum kecil.
“Ah canda loe.., gua tidak ada modal buat pacaran Vir”, gua menanggapinya sambil tersenyum juga.
“Sudah ah.., kalau tidak mau ya sudah”, kata Virgo dengan pura-pura cemberut.
Tidak tahu ada dorongan dari mana, tiba-tiba jari telunjukku bermain di bahunya. Terus jariku naik menelusuri leher dan telinganya. gua lihat Virgo diam saja menikmati permainan kecilku.
Setelah beberapa saat gua tanya, “Vir.., gua boleh cium loe tidak?”.
“Sekali saja ya Ky..”, katanya dengan senyum nakalnya.
Gua bungkukkan badan dan langsung gua cium bibirnya dengan lembut.
Pertama kita main bibir saja, terus dia yang mulai memainkan lidah. Setelah beberapa saat dia pegang tanganku sambil menuntunnya ke kamarnya.
Dengan was-was gua tanya, “Eh Oom loe tidak bangun sebentar Vir?”.
“Makanya jangan ribut!”, jawab Virgo cuek.
Sampai di kamar, dia duduk duluan di kasurnya yang lumayan besar. gua jongkok di depannya dan mulai mencium bibirnya lagi. Kali ini tanganku mulai berani memegang payudaranya yang berukuran 34B. Untuk ukuran tubuhnya yang tinggi kurus payudaranya termasuk besar dan pas sekali.
Tiba-tiba Virgo mendorongku menghentikan ciuman dan berbisik, “Ky.., ada satu yang perlu loe tau..,
Gua belum pernah lho yang aneh-aneh.., Paling jauh cuma ciuman”.
Dengan kaget gua langsung bilang, “Ya sudah deh Vir.., tidak usah saja ginian”.
Dengan cepet Virgo memotong omonganku, “Bukan gitu Ky.., Maksud gua.., ya pelan-pelan saja, gua juga tidak mau loe ngira gua beginian sama semua cowok”.
“gua tidak peduli juga dengan masa lalu loe Vir.., yang penting sekarang gua senang sama loe.., Kalau loe dulu sering juga gak apa-apa kok.., kan jadi asik loe sudah pengalaman”, candaku sambil
ketawa kecil takut Oom dan Tantenya terbangun.
“sialan loe!”, katanya ikutan ketawa kecil.
Tidak berapa lama, gua maju lagi dan mulai mencium Virgo. Setelah beberapa menit gua buka bajunya.
Tinggal BH silk yang berwarna biru muda. Tanpa melepas BH-nya, payudaranya gua keluarin dan mulai gua pindah ciumin dan mainin kedua payudaranya.
Terus terang, sebelum ini belum pernah gua melihat payudara sebagus ini.
Penisku menjadi sangat tegang.
Apalagi permainan yang pelan-pelan begini membuat suasana makin erotis dan menahan rasa nafsu yang menggebu-gebu membuatku semakin menikmati permainan ini.
“Vir.., gua boleh ciumin bawah lu tidak?”, tanya gua hati-hati. Virgo hanya mengangguk kecil. Kelihatan diwajahnya bahwa dia juga menikmati sekali permainan gua.
“Loe tiduran saja Vir”, kata gua sambil berdiri dan membuka baju dan celanaku. Setelah dia telentang gua buka pelan-pelan celananya.
Tinggallah celana dalamnya yang juga berwarna biru muda. gua cium kakinya dari betis naik pelan-pelan ke paha dan berhenti di selangkangannya.
Dengan perlahan gua tarik ke bawah celana dalamnya. Ternyata bulu vaginanya tipis dan lurus. Pas sekali nih dalam hati gua.
gua tidak begitu suka vagina yang berbulu lebat. Mulailah gua jilati vaginanya sambil gua masukin lidahku ke dalamnya. Virgo diam saja sambil sedikit bergoyang.
Setelah beberapa menit Virgo sudah basah dan gua juga sudah tidak tahan dari tadi cuma tegang saja.
gua ciumi pelan pusarnya naik ke payudaranya terus leher dan melumat bibirnya. Sambil berciuman gua mencoba memasukkan penisku ke vaginanya.
Pertama sih pelan eh tahunya tidak masuk-masuk. Penisku tidak terlalu besar, tapi lumayan panjang. gua mencoba lagi menusukkan penisku, eh tetap saja tidak masuk.
“Benar juga nih anak masih perawan”, dalam hatiku. Sambil menciuminya, gua berbisik, “gua coba agak keras ya Vir?”.
Tanpa menunggu jawaban langsung gua coba menerobos lagi dengan lebih keras. Tetap saja tidak bisa.
Akhirnya setelah kira-kira 10 menit tembus juga pertahanan Virgo. Pertama dia tampak kesakitan, tapi lama-lama Virgo mulai mendesah-deash kecil keenakan.
Tangan kananku disuruhnya menutup mulutnya supaya dia tidak mendesah terlalu keras.
Gua yang gara-gara sudah ereksi sejak tadi, gua cuma bisa bertahan 10 menit.
“gua mau keluar nih Vir..” kataku dengan napas yang tidak teratur.
“Di luar Ky!”, jawabnya cepat.
Tidak berapa lama gua keluarin sperma gua di perutnya. gua langsung mengambil tissue dan membersihkan spermaku diperutnya. Virgo masih telentang diam di tempat tidur
“Loe tidak pa-pa Vir?”, tanyaku kawatir takut dia menyesal.
“Aduh Ky.., sakit nih kalau gua gerakin”, jawabnya dengan muka meringis.
“Pelan-pelan saja Vir”, kataku sambil berpakaian lagi.
Akhirnya Virgo berdiri dan ikutan berpakaian.
“Ky.., loe balik deh.., besok kan ada kelas pagi”, kata Virgo tanpa expressi.
“Iya deh Vir..”, jawabku sambil mencium bibir dan keningnya.
Dia mengantarkanku sampai di pintu depan dan gua tanpa banyak bicara langsung pergi pulang. Ini pertama kali gua mengambil perawan cewek. Ada perasaan was-was dalam hatiku.
Besoknya di kampus seperti biasa ketemu Virgo di depan Perpustakaan. gua dengan deg-degan mencoba tersenyum ke Virgo.
Saat di depanku, dadaku ditonjok dengan keras.
“Sakit tau!”, kata Virgo dengan nada keras.
gua diam saja tidak tahu mau ngomong apa. Eh tahunya dia langsung ketawa terbahak-bahak.
“Tidak pa-pa kok Ky.., gua tidak marah sama loe.., asal..”, katanya dengan senyum-senyum.
“Asal apaan?”, tanyaku tidak sabar.
“Asal loe jadi cowok gua mulai sekarang”, Kata Virgo sambil menatap tajam.
Dengan hati senang gua langsung bilang,
“gua sih sudah nganggep loe cewek gua dari dulu”.
Akhirnya kita ketawa dan sejak itu Virgo mulai belajar seks pelan-pelan dengan gua tentunya.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,