Memberi Kenikmatan Perampok

Kejadian perampokan di Bank saat tutup bulan menjadi pengalaman yang di alamai oleh CS yang bernama Kirana, dia menyimpan rahasia kepada suaminya saatterjadi perampokan tersebut, suami Kirana seorang pengusaha dimana menganggapkejadian itu hanya kejadia biasa karena sudah diatasi oleh pihak kepolisian.
Lima orang lelaki perbusana serba hitam ditutup jaket kulit hitam tiba-tiba masuk ke ruang tunggu dan langsung mengeluarkan senjata api jenis pistol dan sebuah laras panjang.
Memberi Kenikmatan Perampok
“Jangan ada yang bergerak.. semuanya diam, jangan membuat tindakan ceroboh atau kepala kalian akan pecah,” teriak seorang lelaki yang memimpin.
Ini perampokan, pikir Aris. Suasana sempat kacau penuh teriakan dan para nasabah berhamburan, Aris mengikuti beberapa nasabah yang lari ke lantai dua.
Cerita Sex
Kawanan rampok itu kemudian menyebar, dua orang masuk ke sisi kasir, sedangkan tiga lainnya sibuk mengacungkan senjata ke nasabah. Seorang lainnya mengejar nasabah yang lari ke lantai dua.
Aris dan enam nasabah dilantai dua tak berkutik ditodong senjata, mulit mereka ditempel lakban, sementara para nasabah di lantai dasar juga sudah sepi tak berani bersuara.
Kawanan rampok mengikat para nasabah. Ada yang tiga menjadi satu, ada yang dua menjadi satu, dan semua mulut mereka ditempel lakban.
Dari balkon dalam lantai dua, bisa melihat semua di lantai satu, tapi ia mendadak khawatir karena tidak melihat Kirana istrinya.
Seorang perampok menjaga di pintu, satpam yang berjaga di meja dalam juga tidak terlihat, hanya pakaiannya tergeletak di lantai, mungkin ia ditelanjangi rampok.
Cerita Sex
Dua kawanan rampok naik ke lantai dua untuk memeriksa letak brangkas diantar seorang wanita kasir yang ditodong pistol.
Aris mencoba bergeser ke ujung balkon, ia mencari Kritin.Aris lega, ternyata Kirana berada di sebuah lorong sempit menuju toilet. Aris meihatnya terikat menjadi satu dengan seorang lelaki tegap, ia pasti satpam bank, karena hanya mengenakan celana kolor dan kaos dalam.
Tubuh Kirana dan satpam itu terikat menyatu berhadapan dilakban melingkar dibagian pinggang dan dada. Tangan mereka juga diikat lakban ke belakang. Keduanya berbaring dilorong menyamping berhadapan, mulut masing-masing juga tertutup lakban.
Dalam suasana tegang itu, Aris melihat satpam dan Kirana terus berusaha melepas ikatan mereka dengan cara bergerak terus bersamaan untuk melonggarkan lilitan lakban.
Perampokan berjalan hampir satu jam, sampai akhirnya kawanan rampok berhasil kabur membawa jarahannya. Aris bersyukur, Kirana dan satpam bank akhirnya terlepas dari ikatan. Si satpam kemudian membantu nasabah lainnya sementara Kirana membuak ikatan Aris.
“Untung kita nggak diapa-apakan ya ma..,” kata Aris merangkul istrinya. Mereka kemudian pulang.
Bagi Kirana, perampokan di bank itu menimbulkan trauma sesaat tetapi berakhir dengan sensasi seks yang selama ini tak pernah ia bayangkan.
Terikat di lorong sempit dengan tubuh berdempetan berhadapan dengan lelaki lain membuat Kirana risih bukan kepalang, apalagi si lelaki hanya mengenakan kaos dalam dan celana kolor. Tapi perasaan itu terkubur lantaran takut yang dirasakannya melihat kawanan rampok bersenjata itu.
Sekitar tiga menit berbaring berhadapan seperti itu, Kirana melihat lelaki di depannya berhasil membuka lakban di mulutnya setelah beruang keras mendorong lakban itu dengan lidahnya.
“Tenang bu.. saya Fredo satpam di bank ini. Maaf pakaian saya tadi dilucuti rampok. Sepertinya sekarang mereka sedang membongkar brangkas dan tak mungkin kembali ke mari, ayo kita berusaha lepaskan ikatan ini bersama ya..,” kata satpam Fredo. Kirana mengangguk saja dan berharap upaya mereka berhasil.
Cerita Sex
Fredo kemudian melepaskan lakban di mulut Kirana dengan cara menggigit sisi lakban dan menariknya. Kirana sempat terpekik merasakan perih bibirnya tertarik rekatan lakban, tapi kemudian berusaha tenang.
“Terus bagaimana caranya,” tanya Kirana menanyakan cara mereka melepaskan ikatan lakban di tubuh. Sepertinya sulit karena masing-masing tangan mereka terikat ke belakang dililit lakban, sementara lakban lainnya melilit rapat menyatukan bagian pinggang, perut mereka berdempetan.
Fredo lalu menjelaskan pada Kirana bahwa sifat karet pada lakban dapat digunakan sebagai kesempatan mereka lolos dari ikatan. Caranya dengan terus bergerak agar lakban menjadi molor dan longar elastis.
“Kita masih punya kaki yang bebas bu. Saya akan membalik badan dan ibu harus berusaha berposisi di atas saya. Setelah itu kaki ibu bisa menjejak lantai mendorong ke arah atas tubuh saya… mungkin akan berhasil,” kata Fredo. photomemek.com Ia segera mengubah posisi mereka dari yang sebelumnya berbaring miring berhadapan, menjadi saling tindih, Kirana berada di atas. Ini dilakukan Fredo agar Kristis tidak merasa berat jika Fredo yang berada di atas, sebab bobot Fredo yang tinggi besar tentu akan menyesah Kirana bila tertindih.
Cerita Sex
Posisi Kirana sudah di atas tubuh Fredo. Ia menuruti perintah Fredo dan mulai menggerakan badannya ke arah atas tubuh Fredo dengan menjejakkan kaki di lantai. Tapi rok span yang dikenakannya menghalangi usaha Kirana menjejakkan kaki secara maksimal mekantai, sebab ia harus lebih mengangkangkan kakinya agar bisa melewati kaki Fredo di bawah kakinya.
Kirana terus berupaya dan akhirnya ia bisa mengangkangkan kaki lebih lebar, akibat gesekan tubuh mereka, rok Kirana naik sampai bongkahan pantatnya terlihat. Tapi tak apa, pikir Kirana, demi usahanya menjejak kaki ke lantai. Lagi pula Fredo tak mungkin melihat pantatnya karena ia berada di bawah Kirana.
“Terus goyang bu.. sudah mulai longgar ikatannya,” Fredo berbisik pada Kirana. Entah mengapa kata-kata “goyang” yang dibisikan Fredo membuat Kirana risih. Ia baru sadar gerakannya berusaha melepas ikatan terkesan menjadi gerakan yang erotis.
Ia juga baru sadar kalau sejak tadi payudara 36Dnya terus menggerus dada Fredo, dan gerakan demi gerakan yang menimbulkan gesekan di tubuh keduanya mulai mempengaruhi libido Kirana.
“Astaga.., bang Fredo. Apa ini..? kok terasa keras.. Tolong bang, abang nggak boleh terangsang.. ini dalam perampokan..,” Kirana berbisik balik ke Fredo saat merasakan sesuatu benda mengeras hangat terasa di bawah pusar Kirana. Penis Fredo rupanya ereksi setelah beberapa lama merasakan gesekan tubuh Kirana.
“Oh.. ehh.. maaf bu.. saya sudah berusaha untuk mengabaikan rasanya tapi gesekan-gesekan itu mengalahkan pikiran saya bu. Maaf bu.. tapi saya pikir ini alami bagi lelaki, yang terpenting sekarang kita harus terus berusaha melepas ikatan ini bu.. sebelum perampok itu kembali ke mari,” Fredo agak gugup dan malu menyadari Kirana mengetahui penisnya mulai bangun.
“Ya sudah.. nggak apa-apa, asal bang Fredo jangan macam-macam ya..,” kata Kirana. Ia sadar tak bisa menyalahkan Fredo. Dan lagi benar apa Fredo bahwa itu sangat alami dan Kirana juga merasakan hal yang sama, ada kenikmatan menjalari tubuhnya setiap kali gerakan bergesek ia lakukan.
Cerita Sex
Pikirnya, perampokan bank yang menyebabkan mereka berdua berada dalam posisi terikat seperti itu, dan mereka harus bersama kompak melepaskan ikatan tersebut.
Kirana kembali memusatkan pikirannya pada upaya melepaskan lakban. Ia kembali menggerakan tubuhnya menggesek tubuh Fredo dari atas ke bawah dan sebaliknya dari bawah ke atas, agar ikatan lakban melonggar. Upayanya cukup berhasil, kini jarak gesekan sudah bisa lebih jauh menandakan lakban mulai longgar elastis.
Bagian perut Kirana sudah bisa menjangkau perut Fredo bagian atas, Kirana berusaha terus menjejak lantai agar tubuhnya terdorong naik lebih jauh.
“Ehmm bu.. coba lagi ke bawah.. terus dorong lagi ke atas.. sudah mulai longgar lakbannya..,” suara Fredo semakin parau. Tubuh Kirana yang terdorong ke atas membuat penis Fredo kehilangan sentuhan, sebab selangkangan Kirana kini sudah diatas melewati ujung penisnya.
Kirana setuju dengan Fredo, mungkin gerakan harus kembali ke bawah lalu kembali lagi ke atas sehingga ikatan lakban makin molor elastis.
Tapi gerakan ke bawah yang dilakukan Kirana justru membuat keadaan mereka berdua berubah. Pikiran masing-masing milau terpecah antara kenikmatan yang mulai dirasakan atau upaya melepas lakban.
“Enghhh..,” Kirana melenguh kecil. Ia merasakan ujung penis Fredo menyentuh CD yang dipakainya. Panis Fredo yang sudah sangat tegang terdoring keluar dari balik celana kolornya, lantaran gesekan membuat kolornya melorot. Kini, setiap gerakan Krsitin membuat koneksi ujung penis Fredo kian terasa mendorong-dorong CD Kirana. Rasa nikmat kekenyalan itu terasa semakin sering di bibir vagina Kirana yang terhalang CD.
Cerita Sex
Kirana terus berupaya memecah pikirannya agar tetap konssntrasi beregerak demi melepas ikatan lakban, tapi semakin bergerak dan semakin gesekan terjadi membuah gairah seksualnya terdongkrak naik. Lama-lama ia merasakan Cdnya membasah oleh cairan vaginannya sendiri. Apalagi, dari bawah Fredo juga terus bergerak berusaha melepaskan ikatan lakban ditanganya yang tertindih ke belakang. Hal ini membuat erotisme tersendiri dirasakan Kirana.
“Enghh.. ahhss..,” Kirana mendesah dan menghentikan gerakannya. Ia menyadari kini posisi sudah sangat gawat. Gerakan-gerakannya justru mengantar ujung penis Fredo mengakses bibir vaginanya lewat sisi kiri CD-nya. Kirana merasakan kepala penis Fredo sudah berada tepat di tengah bibir vaginanya yang basah dan sudah tidak terhalang CD yang kini melenceng ke samping.
“Hmm.. bu, kenapa berhenti.. sudah hampir lepas ikatannya nih..,” Fredo terus bergerak berusaha melepas ikatan tangannya. Tapi ia juga merasakan penisnya sudah menyentuh kulit vagina Kirana secara langsung, karena sisi CD Kirana yang membasah tergeser ke samping.
Kirana berusaha mengembalikan konsentrasinya, dan berusaha menjejak kaki ke lantai agar tubuhnya naik dan vaginanya menjauh dari penis Fredo. Namun upayanya gagal, kini ikatan lakban justru mengancing posisi itu, Kirana tak mungkin naik, hanya bisa turun ke bawah beberapa kali lalu naik lagi setelah ikatan melonggar kembali.
Cerita Sex
Kirana mulai putus asa. Ia harus bisa lebih cepat melepaskan ikatan lakban itu sebelum penis Fredo mengakses lebih jauh vaginanya. Pikiran sadarnya masih berjalan dan menyadari sesaat lagi ia akan disetubuhi Fredo, dalam keadaan terpaksa begitu.
Konsentrasi Kirana gagal. Gerakan Fredo dari bawah membuat kepala penisnya mulai masuk membelah bibir vagina Kirana.
“Ough..,” Fredo tak kuasa menahan desah kenikmatan merasakan kepala penisnya menguak bibir vagina Kirana. Ia terus bergerak berusaha melepas ikatan ditangannya yang tertindih tubuh, tapi setiap gerakannya membuat kepala penisnya mulai bermain keluar masuk di bibir vagina Kirana.
Hal itu memberi sensasi kenikmatan pada Kirana, ia masih berusaha diam diatas tubuh Fredo sampai ada kesempatan menjejak kaki agar vaginanya menjauh dari penis Fredo. Kirana akhirnya berspekulasi. Sekali gerakan ke bawah, lalu sekuat tenaga menjejak kaki ke lantai tentu akan membantunya menjauhkan vaginanya dari penis Fredo.
“Enghhsshh.. ahh.., bang jangan gerak duluhh.. ini nggak boleh terjadi bang, saya wanita bersuami dan abang pasti sudah beristri kan?.” kata Kirana, wajahnya bersemu merah. Tubuh dan wajah Kirana serta kulitnya yang putih mirip dengan artis Mona Ratuliu.
“Iya bu.. saya juga pikir begitu. Tapi bagaimana lagi, posisi kita sulit berubah selama ikatan ini..,” jawab Fredo, ia juga menjadi serba salah dengan posisi itu.
“Oke bang.. sekarang gini aja.. saya akan bergerak turun, dan mungkin itu akan terjadi.. anu abang bisa masuk ke anu saya.. tapi itu hanya sekali ya, dan saya akan mendorong ke atas membuatnya lepas lagi. Setelah itu kita konsentrasi lagi untuk melepas lakban sialan ini..,” kata Kirana dengan nafas berat.
“Iya.. iya. Terserah ibu. Tapi tolong saya jangan dilaporkan ke atasan saya apalagi polisi bu. Kalau kontol saya masuk ke pepek ibu.. nanti saya dibilang memperkosa,” Fredo polos ketakutan.
“Hnnggaak bang.. ini kan karena perampokan sialan itu, jadi bukan salah saya atau abang.. kita sama-sama berusaha keluar dari masalah ini kok.. sekarang abang diam ya.. saya akan berusaha. Ehmm… enghhmmmpp… ahssstt banngghh… ahhhkksss,” Kirana mengerakan tubuhnya bergeser ke bawah. Gerakan itu membuat bibir vaginanya yang sudah menjepit ujung penis Fredo menelan setengah penis itu.
Cerita Sex
Fredo agak hitam kulitnya, tapi wajahnya manis seperti artis Anjasmara, dan badannya kekar. Penis Fredo dirasakan Kirana lebih besar dan padat dari penis Aris suaminya. Kirana merasakan sensasi nikmat saat kepala penis Fredo terbenam di vaginanya.
“Ayo bu.. dorong lagi ke atas biar lepas,” Fredo khawatir karena kini penisnya sudah mulai menyetubuhi Kirana.
“Iya bang.. hmmmpphh aahhss… banghhsss.. emmpphh.. ahssss,” Kirana berusaha menjejak kaki ke lantai agar tuuhnya terdorong ke atas dan penis itu lepas dari vaginanya, tapi keadaan tak berubah, ikatan lakban mengancing bagian pinggang mereka membuat Kirana tak mungkin menaikkan tubuhnya.
“Akhhss.. bangghh.. gimana inihh.. ahsss..,” Kirana kembali diam tak bergerak, separuh penis Fredo yang dirasanya mebuat nafasnya semakin berat.
“Oke.. sekarang ibu diam saya biar tidak semakin masuk kontol saya. Saya akan berusaha melepas ikatan tangan saya bu.. engghhh,” Fredo mengangkat pinggulnya dan pantatnya menjauh dari lantai agar tangannya bisa bergerak bebas, lalu berusaha melepas dua tangannya dari ikatan lakban. Peluh sudah membasahi tubuh keduanya.
Fredo melakukan itu beberapa kali. Pinggul dan pantatnya yang terangkat menjauh dari lantai membuat akses penisnya masuk lebih dalam ke vagina Kirana. Kirana sudah pecah konsentrasi, kini pikirannya hanya merasakan kenikmatan separuh penis Fredo yang keluar masuk perlahan ke vaginanya mengikuti gerakan pinggul Fredo.
“Akhhss bangghhss ouhh.. akhhh.. ahkkk… enghhhmm,” Kirana semakin mendesah, kini pinggul Kirana melayani gerakan Fredo, ia malah berusaha agar penis Fredo terasa lebih dalam di vaginanya.
Tangan Fredo sudah terlepas dari ikatan dan kini bebas. Tapi libido yang sudah tinggi membuat Fredo bukannya melepaskan ikatan lakban di pinggang mereka, ia justru membuak kancing-kancing baju Kirana dan meremasi payudara Kirana.
“Emmphhh… banghhsss emmphhhhsss,” Kirana semakin hilang kendali diperlakukan seperti itu, kini bibirnya menyambut bibir Fredo, mereka berkecupan sangat dalam dan cukup lama.
Fredo meloloskan susu Kirana dari Bra-nya dan mulai menghisapi payudara Kirana, lalu kedua tangannya mengarah ke bawah dan mengamit sisi CD Kirana agar penisnya mengakses jauh vagina Kirana. Saat itu penisnya sudah bisa masuk utuh ke vagina Kirana, tangannya menekan dan meremasi pantan Kirana membuat Kirana semakin mendesis.
“Ouhgg.. ahhgg.. bu.., tangan saya sudah lepas.. kita bebasin dulu ikatannya atau bagaimana? ouhgg,” Fredo bertanya sambil menahan kenikmatan digenjot Kirana. Ya pinggul Kirana sudah cukup lama menggenjot Fredo membuat penis Fredo bebas keluar masuk ke vagina Kirana.
“Akhh banghh… sshh.. terserah abanghhh sekaranghhh.. ouhss..,” Kirana sudah sangat melayang merasakan kenikmatan penis Fredo, apalagi rangsangan Fredo secara liar di payudaranya membuatnya semakin hilang kendali.
“Baik buhh.. akhh.. kalau begituhh kita tuntaskan duluh.. ouhsss..,” Fredo kemudian melepaskan ikatan tangan Kirana tapi membiarkan ikatan di pinnggang mereka tetap seperti semula.
“Iyaahh banghh.. terusinnn duluhh… akhhsss.. ouhh…,” tangan Kirana yang sudah bebas langsung merangkul leher Fredo dan keduanya kembali saling berpagutan, sementara gerakan pinggul Kirana semakin liar.
Cerita Sex
Masih disatukan dengan ikatan di pinggang, Fredo membalik tubuh Kirana sehingga kini Kirana ditindihnya. Ia lalu menggenjot pantatnya membuat penisnya membobol vagina Kirana secara utuh. Cairan vagina Kirana menimbulkan bunyi kecilpakan setiap kali berbenturan dengan pangkal penis Fredo.
Kirana merasakan gerakan Fredo makin keras dan makin cepat mengakses vaginanya, kenimatan mulai memuncak di klitorisnya seolah mengumpul panas hingga bongkahan pantatnya. Ia mengimbangi gerakan Fredo dengan menggoyang pinggulnya.
“Oughh.. banghhhss… akhhsss.. sayaahhh banhgg… akhhhsss say..ah.. sampaaiiihhh bangghhsss… ouhhhggg…,” Kirana merasakan klimaksnya memuncak, pertahanannya bobol dihantam penis Fredo yang terus menerus menghujam. Tubuhnya menegang merasakan kontraksi otot vaginanya berkedutan intens mengantar kenimatan puncak.
“Aghh… ahhh… yehh… buhhh… akhhsss uhhh…mmmpphhh..,” Fredo membenamkan seluruh penisnya ke vagina Kirana dan melepas spermanya menyembur dinding rahim Kirana sambil bibirnya langsung melumat bibir Kirana. Tubuh keduanya seakan menegang bersamaan mencapi klimaks seksual.
Beberapa saat setelah itu, Fredo lalu melapas iakatan lakban yang menyatukan pingang mereka. Mereka berdua lalu merapihkan busana masing-masing. Perampokan baru saja usai, dan kawanan perampok sudah meninggalkan bank dengan barang jarahannya.
“Emm.. bu.. maafkan atas yang bausn terjadi bu. Saya hilaf… engg..,”
“Sudah.. sudah bang. Lupakan saja ya.. saya juga hilaf..,” Kirana memotong pembicaraan Fredo. Keduanya lalu berkenalan lebih jauh dan berjanji untuk sama-sama menyimpan kejadian itu hanya di antara mereka berdua.

Keduanya lalu berpisah, Fredo menolong membebaskan nasabah bank di ruang tunggu, sementara Kirana mencari Aris suaminya yang terikat di lantai dua. Kirana menjaga rahasia bahwa apa yang dilihat Aris dari lantai dua tak seperti yang sesungguhnya terjadi dan dinikmati olehnya.,,,,,,,,,,,,,,

Related posts