Cerita Dewasa Selingkuh Akibat Birahi Tinggi

Aku bangun masih dalam pelukannya. Katanya aku istirahat nyenyak sekali, sambil mengelus rambutku. Hari dah menjelang sore. Kurang lebih separuh jam kami berbaring berdampingan. Ia kemudian mengajakku mandi. Diarahkannya aku ke kamar mandi saat berjalan aku merasa ada yang mengganjal memekku ternyata mash ada sisa sperma. Barangkali saking banyaknya dia mengecretkan pejunya di dalam memekku. Dalam bathtub yang mengandung air hangat, aku duduk di atas pahanya. Dia mengusap-usap menyabuni punggungku, dan akupun menyabuni punggungnya. Dia memelukku paling erat sampai dadanya mengurangi toketku.

Sesekali aku menggeliatkan badanku sampai-sampai pentilku bergesekan dengan dadanya yang berbulu dan diisi busa sabun. Pentilku semakin mengeras. Pangkal pahaku yang terendam air hangat tersenggol2 kontolnya. Hal tersebut menyebabkan napsuku mulai berkobar kembali. Aku di tariknya sampai-sampai menempel lebih erat ke tubuhnya. Dia menyabuni punggungku. Sambil mengusap-usapkan busa sabun, tangannya terus menyusur sampai tenggelam ke dalam air. Dia mengusap-usap pantatku dan diremasnya. kontolnya juga mulai ngaceng saat menyentuh memekku. Terasa bibir luar memekku bergesekan dengan kontolnya. Dengan belaian lembut, tapak tangannya terus menyusuri pantatku. Dia mengusap sejumlah kali sampai ujung jarinya menyentuh lipatan daging antara lubang pantat dan memekku. “mamang nakal!” desahku seraya menggeliat mengusung pinggulku.

 Walau tengkukku basah, aku merasa bulu roma di tengkukku meremang. Dampak nikmat dan geli yang mengalir dari memekku. Aku menggeliatkan pinggulku. Ia mengecup leherku berulang kali seraya menyentuh unsur bawah bibir memekku. Tak lama kemudian, tangannya semakin jauh menyusur sampai akhirnya kurasakan lipatan bibir luar memekku diusap-usap. Dia berulang kali mengecup leherku. Sesekali lidahnya menjilat, sesekali menggigit dengan gemas. ”Aarrgghh.. Sstt.Sstt..” rintihku berulang kali. Lalu aku bangkit dari pangkuannya. Aku tak hendak nyampe melulu karena jari yang terasa kesat di memekku.

Tapi saat berdiri, kedua lututku terasa goyah. Dengan cepat dia juga bangkit berdiri dan segera mengembalikan tubuhku. Dia tak hendak aku terjatuh. Dia menahan punggungku dengan dadanya. Lalu diusapkannya pulang cairan sabun ke perutku. Dia menggerakkan tangannya keatas, meremas dengan lembut kedua toketku dan pentil ku dijepit2 dengan ibu jari dan telunjuknya. Pentil kiri dan kanan diremas bersamaan.

Lalu dia mengelus semakin ke atas dan berhenti di leherku. “Mang, lama amat menyabuninya” rintihku seraya menggeliatkan pinggulku. Aku menikmati kontolnya semakin keras dan besar. Hal tersebut dapat kurasakan sebab kontolnya kian dalam terselip di pantatku. Tangan kiriku segera meluncur ke bawah, kemudian meremas biji pelernya dengan gemas. Dia menggerakkan telapak kanannya ke arah pangkal pahaku.

Sesaat dia mengusap belai jembutku, kemudian mengusap memekku berulang kali. Jari tengahnya terselip salah satu kedua bibir luar memekku. Dia mengelus berulang kali. itilku juga menjadi sasaran usapannya. “Aarrgghh..!” rintihku saat merasakan kontolnya kian kuat mengurangi pantatku. Aku merasa lendir memenuhi memekku. Aku jongkok supaya memekku terendam ke dalam air. Langsung ku usap usap memekku untuk membersihkannya.

Ketika menengadah kulihat kontolnya sudah berada serupa didepanku. kontolnya sudah ngaceng berat. “Mang, powerful banget sih, baru aja ngecret di memekku kini sudah ngaceng lagi”. Kataku seraya meremas kontolnya, kemudian kuarahkan ke mulutku. Kukecup ujung kepala kontolnya. Tubuhnya bergetar menyangga nikmat saat aku menjilati kepala kontolnya. Dia meraih bahuku sebab tak mampu lagi menyangga napsunya.

Setelah berdiri, kaki kiriku diusung dan letakkan di pinggir bath tub. Aku dibuatnya menungging seraya memegang dinding di depanku dan dia menyelipkan kepala kontolnya ke celah salah satu bibir memekku. ”Argh, aarrgghh..,!” rintihku. Dia unik kontolnya perlahan-lahan, lantas mendorongnya pulang perlahan-lahan pula. Bibir luar memekku ikut terdorong bareng kontolnya. Perlahan-lahan unik kembali kontolnya sambil berbicara “Enak neng?”. ”Enaak banget mang”, jawabku!” Dia mengenjotkan kontolnya dengan cepat seraya meremas bongkah pantat ku dan tangan satunya meremas toketku. “Aarrgghh..!” rintihku saat kurasakan kontolnya pulang menghunjam memekku. Aku darurat berjinjit sebab kontol tersebut terasa seolah membelah memekku sebab besarnya. Memekku terasa penuh dan sesak saat di masuki kontol sebesar itu.

Kedua tangannya dengan erat memegang pinggulku dan dia mengenjotkan kontolnya terbit masuk dengan cepat dan keras. Terdengar ‘cepak-cepak’ masing-masing kali pangkal pahanya berbenturan dengan pantatku. “Aarrgghh.., aarrgghh..!Mang.., aku nyampe..!” Aku lemas saat nyampe lagi guna kesekian kalinya.

Rupanya dia pun tidak dapat menyangga pejunya lebih lama lagi. “Aarrgghh.., neng”, kata nya seraya menghunjamkan kontolnya sedalam-dalamnya. “Mang.., sstt, sstt..” kataku sebab berulangkali saat merasa tembakan pejunya dimemekku. “Aarrgghh.., neng, enaknya!” bisiknya ditelingaku. “Mang.., sstt.., sstt..! Nikmat sekali ya dien tot mamamng”, jawabku sebab nikmatnya nyampe. Dia masih memegang erat pantatku sedangkan kontolnya masih nancep dimemekku. Beberapa ketika kami diam di lokasi dengan kontolnya yang masih menancap di memekku. Kemudian dia membimbingku ke shower,menyalakan air hangat dan kami berdekapan mesra dibawah kucuran air hangat.

Setelah berlalu aku terbit duluan, sedang dia masih merasakan shower. Selesai dengan rambut yang masih basah dan masih bertelanjang bulat, aku terbit dari kamar mandi. Hari dah mulai gelap. Aku menyiapkan santap malem seraya tetep bertelanjang bulat. Masakanku tadi siang kuangetin lagi, demikian pun nasinya. Diapun terbit kamar bertelanjang bulat juga, kelihatannya dia masih inginkan sekali lagi. Kami nyantap makanan seraya ngobrolin kesenangan yang baru kami nikmati. “Mamang empiris sekali ngegarap tubuhku, sampe aku klojotan berkali2, seringkali garap siapa mang?. “Iya neng, seringkali aku suka maen ma pembantu2 aja yang pengen kugarap. Baru sekali ini maen ma yang punya rumah. jau lebi nikmat lah ma neng, neng mana cantik, putih, mulus lagi”.

Setelah makan, aku ngajak duduk di sofa. dia memintaku duduk di pangkuannya. Aku menurut keterangan dari saja. Sambil mengobrol, aku dimanja dengan belaiannya.Diciumnya bibirku dengan nafsunya dan akupun membalasnya. Dan selanjutnya kurasakan tangannya mulai meremas gemes toketku, lantas tangannya mencari antara dada dan pahaku. Nikmat sekali rasanya, namun aku sadar bahwa sesuatu yang aku duduki terasa mulai agak mengeras. Ohh, langsung aku bangkit.

Cerita Sange | Aku bersimpuh di depannya dan ternyata kontolnya telah mulai ngaceng, meski masih belum begitu mengeras. Kepala kontolnya ku raih, ku usap dan sebelum sarat ngacengnya langsung aku kulum kontolnya. Tapi hanya dapat sesaat, karena dengan cepatnya kontolnya kian membengkak dan dia mulai menggeliat. Dan berdesis menahan kesenangan permainan lidahku dan menciptakan mulutku semakin penuh. “Mamang hebat ya telah ngaceng lagi, anda lanjut yuk mang”, kataku yang pun sudah terangsang. Rupanya dia kian tak tahan menerima rangsangan lidahku. Maka aku ditarik dan disuruh ke kamar.

Aku berbaring diranjang yang masih berantakan sisa peperangan seru tadi. Kakiku ditahannya seraya tersenyum, diteruskan dengan membuka kakiku dan dia langsung menelungkup salah satu pahaku. “Aku suka menyaksikan memek neng” ujarnya sambil mengelus bulu jembutku. Aku menikmati dia terus mengelus jembutku dan bibir memekku. Kadang-kadang dicubit pelan, ditarik-tarik laksana mainan. Aku sangat suka jika memekku di mainkan dengan lama.

Seterusnya dengan dua jarinya membuka bibir memekku, aku kian terangsang dan aku menikmati makin tidak sedikit keluar cairan dari memekku. Dia terus memainkan memekku seolah tak puas-puas menyimak memekku, kadang kadang disentuh tidak banyak itilku, menciptakan aku penasaran. Tak sadar pinggulku mulai menggeliat, menyangga rasa penasaran. Maka ketika aku mengusung pinggulku, langsung disambut dengan bibirnya. Terasa dia menghisap lubang memekku yang sudah sarat cairan.

Lidahnya ikut menari kesana kemari mengembara seluruh lekuk memekku, dan ketika dihisapnya it ilku dengan ujung lidahnya. Cepat sekali menggelitik ujung itilku, benar benar aku tersentak. Terkejut kenikmatan, menciptakan aku tak sadar berteriak..“Aauuhh!!”. Benar benar hebat dia merangsangku, dan aku telah tak tahan lagi. “Ayo dong mang, aku pingin dientot lagi” ujarku.

| Dia langsung menanam tubuhnya kian ke atas dan menunjukkan kontol gedenya ke arah memekku. Aku masih sempat melirik ketika dia memegang kontolnya untuk ditunjukkan dan diselipkan salah satu bibir memekku. Kembali aku berdebar sebab berharap. Dan ketika kepala kontolnya sudah menyentuh salah satu bibir memekku, aku menyangga nafas guna menikmatinya. Dan dilepasnya dari pegangan ketika kepala kontolnya mulai menyelinap salah satu bibir memekku. Dan menyelusup lubang memekku sampai aku berdebar nikmat. Pelan-pelan ditekannya dan dia mulai menghirup bibirku lembut. Kali ini aku lebih bisa menikmatinya. Makin ke dalam.. Oh, nikmat sekali. kontolnya semakin masuk. Belum semuanya masuk, Dia unik kembali seolah akan ditarik keluar hingga tak sadar pinggulku naik mencegahnya supaya tidak lepas.

Beberapa kali dilakukannya hingga akhirnya aku penasaran dan berteriak-teriak sendiri. Setelah dia puas menggodaku, mendarat tiba dengan hentakan agak keras, dipercepat gerakan mengenjotnya sampai aku kewalahan. Dia terus menyodokku dengan kuat sambil meremas kedua toket ku bergantian sampai bibirnya yang dahsyat menciumi leherku. Akhirnya aku mengelepar-gelepar. Dan sampailah aku kepuncak.

Tak tahan aku berteriak, terus Dia menyerangku dengan dahsyatnya, rasanya tak habis-habisnya aku melalui puncak kenikmatan. Lama sekali. Tak powerful aku meneruskannya. Aku memohon, tak powerful menerima rangsangan lagi, benar benar terkuras tenagaku dengan orgasme berkepanjangan. Akhirnya dia pelan-pelan menyelesaikan serangan dahsyatnya. Aku terkulai lemas sekali, keringatku bercucuran. Hampir pingsan aku menerima kesenangan yang berkepanjangan. Benar-benar aku tidak menyesal ngentot dengan dia, dia memang benar-benar hebat dan mahir dalam ngentot. Dia dapat mengubah tubuhku menuju kesenangan yang tiada tara.

Lamunanku lepas ketika pahanya mulai kembali mengapit kedua pahaku dan dirapatkan, tubuhnya menindihku serta leherku pulang dicumbu. Kupeluk tubuhnya yang besar dan tangannya pulang meremas toketku. Pelan-pelan mulai dienjotkan kontolnya. Kali ini aku hendak lebih merasakan seluruh rangsangan yang terjadi di semua bagian tubuhku. Tangannya terus mencari permukaan tubuhku. Dadanya memicu dadaku masing-masing kali bergeseran tentang pentilku. Dan kontolnya dipompakan dengan sarat napsu, bibirnya mengembara leher dan bibirku. Ohh, luar biasa. Aku berjuang menggeliat, namun tubuhku dipeluk lumayan kuat, melulu tanganku yang mulai menggapai apa saja yang kudapat.

Dia kian meningkatkan cumbuannya dan memompakan kontolnya kian cepat. Gesekan di dinding memekku kian terasa. Dan kesenangan makin memuncak. Maka kali ini leherku digigitnya agak powerful dan dimasukkan semua batang kontolnya serta digoyang-goyang untuk menambah rangsangan di itilku. Maka jebol lah bendungan, aku menjangkau puncak kembali. mendarat tiba dia dengan cepat mengenjot lagi. Kembali aku berteriak sekuatku merasakan ledakan orgasme yang lebih kuat, aku meronta sekenaku. Gila, batinku, dia benar-benar menciptakan aku kewalahan. Kugigit pundaknya ketika aku dihujani dengan kesenangan yang bertingkat-tingkat.

Sesaat dia menurunkan gerakannya, namun saat tersebut dibaliknya tubuhku sampai aku di atas tubuhnya. Aku terkulai di atas tubuhnya. Dengan sisa tenagaku aku keluarkan kontolnya dari memekku. Dan kuraih batang kontolnya. Tanpa basa basi langsung kuhisap dan ku kocok kontolnya itu. Dan pinggulku diraihnya sampai akhirnya aku telungkup di atasnya lagi dengan posisi terbalik. Kembali memekku yang berlumuran cairan jadi mainannya, aku makin energik mengulum dan menghisap beberapa kontolnya.

Dipeluknya pinggulku sampai sekali lagi aku orgasme. Dihisapnya itilku seraya ujung lidahnya menari cepat sekali. Tubuhku mengejang dan kujepit kepalanya dengan kedua pahaku dan kurapatkan pinggulku supaya bibir memekku merapat ke bibirnya. Ingin aku berteriak namun tak dapat karena mulutku penuh. Dan tanpa sadar aku menggigit agak powerful kontolnya dan kucengkeram powerful dengan tanganku ketika aku masih merasakan orgasme.

“Neng, aku inginkan ngecret di dalam memek neng ya”, katanya seraya menelentangkan aku. “Ya, mang”, jawabku. Dia menaiki aku dan dengan satu hentakan keras, kontolnya yang besar telah kembali menyesaki memekku. Dia langsung mengenjot kontolnya terbit masuk dengan cepat dan keras. Dalam sejumlah enjotan saja tubuhnyapun mengejang. Langsung ku sambut sodokannya itu dengan memeku yang ku naikan keatas. Sehingga nancap semuanya ke dalam memekku dan kesudahannya crot .. crot ..crot, pejunya muncrat dalam sejumlah kali semburan kuat.

Herannya, ngecretnya yang ketiga masih saja pejunya terbit banyak, memang spektakuler staminanya. Dia menelungkup diatasku seraya memelukku erat2. “Neng, nikmat sekali ngen tot sama neng, memek neng powerful sekali cengkeramannya ke kontolku”, bisiknya di telingaku. “Ya mang, aku pun nikmat sekali, pasti saja genggaman memekku terasa kuat sebab kontol mamang kan gede banget. Rasanya sesek deh memekku bila mamang neken kontolnya masuk semua”. “Sayangnya aku kudu balikl neng, kudu nyiapin barang-barang sayur buat kelak lagi. Suaminya blon kembali ya neng”. “Ah dia kalo dah kerja ya tak sempat ma aku mang. Kalau terdapat kesempatan, aku dientot lagi ya mang”, jawabku.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Related posts