Cerita Sex Kebiasaanku Masturbasi Ngocok Memek
Setelah selesai membuka dan membalas semua email yang masuk, kuputus akses dengan internet, tapi komputerku tetap kunyalakan karena rencananya nanti selesai mandi aku akan mengaksesnya lagi, karena biasanya akan banyak lagi email yang masuk.
Kulepas celana yang kupakai dan aku memasuki kamar mandi yang ada dalam kamarku. Kunyalakan air hangat mengisi bathtub kamar mandiku. Sore ini aku ingin berendam sejenak sambil menghilangkan pegal-pegal yang ada di tubuhku. Kutorehkan bath foam secukupnya dalam air hingga berbusa. Saat aku menunggu penuhnya air, tiba-tiba handphoneku berbunyi.
Kalau kudengar dheri deringnya, aku yakin ini datangnya dheri salah seorang pembacaku, karena memang bagi pembaca yang telah memenuhi persyaratanku, nomor handphonenya segera kumasukkan memory dan kukumpulkan dalam satu nada dering khusus. Kuambil hand phoneku yang tergolek di atas meja computer, dheri layarnya tampil namanya rico (nama samaran).filmbokepjepang.com
“Yaa..! Halloo..!”, sapaku setelah menekan tombol Yes.
“Hallo..! Hai dewi..! Apa kabar..? Lagi ngapain nich?”, sahut rico dheri sebteriak.
“Aku sgilag mau mandi nich! Emangnya kenapa dan ada apa menelepon? Entar aja deh kamu telepon aku lagi ya, aku telah telanjang bulat nich, telah siap-siap mau berendam”, belum selesai aku berkata, rico langsung memotong pembicaraanku..
“Eee.. Eeh! Tunggu dulu dong! Biar saja kamu berendam sambil tetap ngobrol denganku”, pinta rico.
“Baiklah”, jawabku menyetujui sambil meraih hands free kemususan aku masuk kembali ke kamar mandi.
Hand phone kuletakkan di meja wastafel dan kabel hands free menjulur ke arah telingaku, aku pun akhirnya berendam sambil mengobrol dengan rico menggunakan hands free.
“dewi! Aku sekarang juga berjalan ke kamar mandi, sekarang di kamar mandi aku melepaskan celana dan CD-ku, kondisiku sekarang juga telah telanjang nich!”, rico mencoba menjelaskan keadaannya detik itu padaku.filmbokepjepang.com
“Emangnya saya pikirin, lagian ngapain kamu ikutan telanjang di sana?”, ujarku.
“dewi! Aku ingin melakukan onani sambil ngobrol denganmu, kamu tidak keberatan kan? Please! Sekarang kontolku telah selesai kubasahi dan kuoles dengan shampoo, sekarang mulai kuusap-usap sambil mengocok-ngocoknya, kamu juga cerita dong apa yang kamu kerjakan detik ini sambil memberiku rangsangan”, pinta rico lagi dengan memelas.
Mendengar penuturan rico tadi, terus tteriak aku sempat berimajinasi sejenak dan sedikit mulai tteriaksang hingga tanpa kusadheri aku juga telah mulai meremas-remas toketku. Karena aku menggunakan hands free, maka aku tetap masih bisa mengobrol dengan kedua tanganku tetap bebas bisa beraktifitas. Kuceritakan pada rico kalau detik ini aku sgilag meremas-remas kedua toketku yang juga telah mulai makin keras, puting toketku mendongak ke atas dan mulai kujilati sendiri tukaran kiri kanan, aku merasakan ada aliran yang mengalir keluar dheri saring senggamaku, pertanda aku telah mengalami rangsangan hebat.
Sementara tangan kiriku tetap meremas-remas toketku, tangan kananku mulai turun ke bawah meraba dadaku, mengelus-elus sendiri pusarku, ke bawah lagi ke arah memekku sambil mengangkat kedua buah kakiku dan meletakkannya ke samping bathtub hingga posisiku sekarang terkangkang lebar hingga memudahkan tangan kananku mengelus bagian luar memekku yang sekitarnya ditumbuhi bulu-bulu mulus. Jheri-jheriku turun sedikit mengusap-usap bibir memekku sambil bergesekan-gesekkan itilku. Aku mulai mendesah menikmati fantasiku, gesekannya kubuat seirama mungkin sesuai dengan keinginanku. Tiba-tiba kudengar suara teriakan rico dheri sebteriak sana..
“Ooo.. Oocch! dewia..! Aku klimak nich!”, suaranya makin lirih, rupanya di sebteriak sana rico telah berhasil mencapai puncaknya, gila! Dia sepertinya sangat menikmati penuturanku melalui telepon sambil terus melakukan aktifitasnya sendiri, mendengar suara itu aku menjadi makin tteriaksang saja jadinya, jheri tengah dan jheri manis tangan kananku mulai kumasukkan ke dalam saring memekku yang telah makin berlendir, sedangkan jheri telunjuk kupakai bergesekan-gesek itilku. Rasanya benar-benar membikin darahku mengalir ke atas kepalaku. Pertama agak sulit masuk, tapi lama-lama setelah melalui seringkali gesekan, bibir memekku pun makin merekah sehingga memudahkan jheri-jheriku masuk menembus saring memekku.
Kumainkan jheri-jheriku di dalam memek, kuputar-putar di dalam hingga menyentuh dinding-dinding bagian dalam memekku, rasanya tidak kalah dengan kontol kemaluan yang pernah masuk dan bersarang dalam saring memekku, bahkan lebih hidup rasanya karena bisa kukontrol sesuai dengan keinginanku. Kugaruk-garukkan lembut pada dinding dalam memekku, ada kalanya kusentuhkan pada tonjolan sebesar ibu jheri yang ada dan tersembul di dalam memekku, nikmat sekali rasanya.
Aku juga sepertinya akan segera mencapai puncak kepuasan. Sekarang tiga jheriku yaitu jheri telunjuk, jheri tengah dan jheri manis tangan kananku kumasukkan semuanya ke dalam saring memekku, kutherik keluar masuk, kukocok-kocokkan makin cepat, sedangkan tangan kiriku juga mulai ikut aktif menolong, jheri manis dan jheri telunjuk tangan kiri kupakai menyibakkan bibir memekku, sedangkan jheri tengahnya mengorek-ngorek itilku. Kocokan jheri-jheri tangan kananku makin cepat. Aku terus mendesah.filmbokepjepang.com
“Ooh.. Oocch! Aa.. Aacch!”, badanku berguncang keras sehingga air dalam bathtub banyak yang tumpah keluar membasahi lantai kamar mandiku.
Badanku menggigil hebat, sekali lagi aku mendesah panjang, dan aku pun mencapai klimak. Badanku kini lemas tersandar di punggung bathtub. Dheri sebteriak sana kudengar suara rico menanyakanku..
“Gimana dewi, enak enggak?”, Setan.., umpatku dalam hati, masa masih ditanya enak atau enggak?
“dewi..! Aku sekarang ke rumahmu ya? Kau kujemput dan kita check in terus melakukan hal yang sesungguhnya yuk”, ajak rico.
Aku menolak dengan mulus ajakan rico. Setelah berbincang sejenak aku pamit untuk mematikan telepon dengan alasan akan melakukan sesuatu. Akhirnya dengan berat hati rico pun bersedia mematikan teleponnya, gak tahu berapa banyak pulsa telah yang dia habiskan untuk melakukan ngentot by phone denganku sambil beronani.
Terus tteriak saja walau telah agak sering kontak dengan rico dan kami juga telah dua kali bertatap muka, aku sedikit pun tidak berminat berhubungan badan dengannya. Tingginya sekitar 165 centimeter, lebih pendek sedikit dheriku, badannya agak sedikit gendut, usianya 32 tahun, telah berbini dan beranak tiga. Wajahnya menurut ukuranku juga tidak ganteng, jadi biasa-biasa saja, tidak ada yang istimewa bagiku. Aku memang juga membutuhkan sarana menyalurkan birahiku tapi tidak berarti aku bisa melakukannya dengan siapa saja.filmbokepjepang.com